“Aku akan merayakan ulang tahunku seperti Ryeowook!”
Hyukjae yang duduk di dekatnya mengernyit mendengar perkataan Donghae yang terlalu mendadak. Di matanya terlihat ada keinginan yang kuat dan menyala-nyala seperti api dan hidungnya ikut mengkerut memperlihatkan kemauan keras itu. Hyukjae tersenyum samar dan tidak begitu mengerti tentang dari mana asalnya keinginan kuat yang dimiliki Donghae itu.
“Kenapa berkata begitu tiba-tiba? Bukannya kalian memang selalu melakukan kegiatan itu saat ulang tahun.”
Donghae memandang lelaki di dekatnya dengan serius. Ada rengutan yang muncul dan pancaran semangat itu berangsur-angsur meredup. Hyukjae tidak memahami tentang perubahan suasana hati Donghae yang sangat cepat. Walau bukan sekali melihat Donghae seperti itu, Hyukjae tetap merasa kaget.
“Sebenarnya aku tidak terlalu percaya diri untuk melakukannya. Aku tidak sebagus Kyuhyun atau Ryeowook dan bahkan hyungdeul yang lain. Kupikir acara itu tidak akan berjalan dengan baik. Sekarang hanya dengan memikirkannya saja membuatku khawatir.”
Hyukjae mengerti tentang kecemasan itu dan bersimpati pada kekasihnya. Kecanggung Donghae di depan kamera bukan jadi rahasia. Label perusahaan, member, dan penggemarnya juga tahu kalau Donghae itu canggung dan tak banyak bicara di depan kamera. Apa yang terlihat terbukti dengan member mana yang paling sering muncul di variety show dan aktif di acara regular lain. Bahkan kalau diurutkan, Donghae berada di posisi akhir sebagai member yang jarang muncul di variety show secara individu. Ya, walau jadwalnya tampak tidak padat, Donghae tetap memiliki segudang kegiatan yang tak menyita waktu. Memikirkan bagaimana bisa punya hubungan percintaan dengan Hyukjae saja rasanya sudah seperti keajaiban di tengah kepadatan waktu mereka.
Bagi beberapa penggemar sifat Donghae yang satu itu terlihat menggemaskan—Hyukjae sudah memeriksa beberapa respon penggemar yang terang-terangan memanggil Donghae sebagai ‘bayi’. Sementara orang-orang yang tak menyukainya mulai mengolok-olok Donghae di belakang.
Namun, siapapun tahu kebenaran kalau Donghae sebenarnya baik-baik saja menghadapi kamera dan berinteraksi dengan penggemarnya. Anak itu sering melakukan kontak dengan penggemarnya, mungkin hampir sama dengan Yesung. Donghae sangat sering menyapa, membagikan kegiatannya, menjawab pertanyaan atau bermain dengan penggemarnya. Hyukjae tidak tahu begitu saja secara pribadi, jadi berterimakasih pada penggemar Donghae yang kerap membagikan pengetahuan baru kepadanya.
“Apa yang membuatmu khawatir? Hae-ya, lakukan siaran seperti yang biasa kau lakukan.”
“Kalau kulakukan seperti biasa itu murni hanya untuk bersenang-senang, bukan acara seperti ini. Siaran ulang tahun terasa tidak begitu menyenangkan walau aku bisa berinteraksi dengan penggemar.” Donghae mengakhirinya dengan alasan yang agak aneh dan raut murung.
Hyukjae mendengarnya merasa agak terbebani tanpa alasan yang jelas. Mengenai acara itu, Hyukjae telah mengetahui detailnya dan Donghae sepertinya hanya harus melakukan apa yang perlu dilakukan tanpa harus berusaha keras—dalam arti yang berlebihan—untuk hari itu.
“Kalau begitu lakukan hal-hal yang seperti aku lakukan saat siaran.”
“Aku tidak pandai membuat suasana seperti yang hyung lakukan,” jawab Donghae lebih murung. “Kenapa aku tidak bisa sepertimu, hm?” tambahnya lagi.
Hyukjae teringat tentang usulan Donghae dan semangat anak itu saat menyambut ulang tahunnya. Namun, percakapan ini tidak menemukan sebuah kekhususan tertentu, entah karena Hyukjae tidak menangkap maksudnya atau apa. Hyukjae hanya terdiam sambal memerhatikan Donghae.
“Kalau hyung menemaniku saat siaran. Apa hyung mau?”
Ah, jadi ini ….
KAMU SEDANG MEMBACA
Catch The Moment
Fiksi Penggemar(Tidak) Menjamin tiap baca chapter dalam cerita ini kamu hanya akan menemukan sesuatu yang bikin urat-urat wajahmu rileks-by authornya agak galau. Karena ditulis tanpa embel-embel tangis atau sakit hati dan pikiran tentang kekalutan kenyataan hidup...