Chapter 3

3.6K 152 2
                                    

Aku menunggumu di taman hiburan, ada festival hari ini. Datanglah pukul 4 sore.

Begitulah isi pesan dari Alex. Aku tersenyum memandangi layar menyala dari benda pipih di tanganku.

Aku menggulung rambutku asal dan menanggalkan semua pakaianku bersiap-siap untuk mandi. Tiba-tiba pintu kamarku terbuka dan secara otomatis aku menutupi bagian pribadiku. Dan apa yang kulihat? Harry terdiam disana dengan mulut yang menganga.

" HEY! APA YANG KAU LAKUKAN DISINI?! ". Aku berteriak sangat kencang dan dia menyadarkan dirinya sendiri lalu menutup pintu.
" Sial! ". Umpatku marah lalu berlari untuk mengambil handuk kimono ku, aku memakainya cepat dan ingin menemui Harry. Dia sangat tidak sopan membuka pintu kamarku tanpa di ketuk. Ini masih pagi dan untuk apa dia berada di rumah ini?

Aku dengan kasar membuka pintuku dan menemukannya masih berdiri di baliknya.

" Aku ingin mengecek kondisimu, atas perintah Louis tentunya ". Ucapnya.

" Aku tidak peduli sekarang bisakah kau meminta maaf? ". Tanyaku kesal. Dia tergelak remeh dan mengalihkan tatapannya sebentar setelah itu menatapku lagi.

" Aku tidak ingin minta maaf ". Mataku melotot ke arahnya. Pria macam apa ini?

" Excuse me? "

" Urusanku sudah selesai ". Serunya santai sembari menggidikkan bahunya dan dia melenggang pergi dari hadapanku. Dia menuruni tangga dan berhenti sejenak untuk melihat ke arahku.
" Oh ya, aku mengecek kondisimu karena keluargamu takut kau sedang bersama si pecundang itu. Mereka pagi-pagi sekali sudah pergi bekerja dan kuliah. Jaga rumah baik-baik dan jangan kemana-mana! ". Oh aku benci mendengar nadanya yang memerintahku. Aku tak habis pikir kenapa Louis mau berteman dengan pria yang tingkat menyebalkannya mencapai 100%.

Ia akhirnya berjalan lagi dan kuharap dia menyingkir dari rumah ini. Bila perlu aku tak bertemu lagi dengannya. Ugh...aku malu, benar-benar malu.

***

Aku akan berangkat sekarang dan sendirian. Mungkin kau bisa menjemputku. X

Aku mengirimkan pesan pada Alex setelah berpikir dua kali untuk mengajak Lottie. Dia memang belum berbicara tapi aku yakin kakakku itu juga tidak akan menyukai Alex. Masalahnya aku tidak tahu dimana letak taman hiburan itu.

Tentu sayang. Aku akan datang dan menunggu di seberang jalan dengan mobilku. Oh ya aku tidak ingin keluargamu tahu. Temukan cara agar mereka tidak marah saat tahu :*

Ah ya, satu lagi masalah berat. Dirumah memang hanya ada aku, Lottie dan Mom. Louis sedang keluar dan Dad masih bekerja. Tapi bagaimana caranya ya? Aku tahu mereka tidak akan senang dengan izinku. Ah, biarlah. Lebih baik berkata jujur.

Aku pun menemui mereka. Mom dan Lottie sedang menonton film di ruang keluarga. Aku menghampiri mereka sembari memainkan jari-jariku.

" Mom? ". Yang dipanggil menoleh. Dia tersenyum dan menepuk-nepuk tempat di sebelahnya. Mengisyaratkan agar aku duduk.
" Aku ingin bicara "

" Bicara apa? Kau mau aku menemanimu jalan-jalan? ". Lottie menyahut dan aku terkekeh padanya.

" Bukan. Enggg...begini...ada festival di taman hiburan. Alex mengajakku kesana. Boleh tidak? ". Tanyaku sambil berharap dalam hati. Mom dan Lottie saling bertatapan, kemudian mereka melihatku dan caranya sudah berbeda.

" Alex pacarmu itu? Yang Louis bilang seorang gangster itu? ". Ayolah kenapa Mom menaruh nada tidak suka seperti itu? Aku hanya ingin pergi bersama kekasihku apa itu salah?

Love Between LustTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang