Chapter 27

1.4K 108 35
                                    





Harry's POV



Aku terbangun saat pintu kamar Skylar diketuk oleh Lottie. Sialan, aku tak tega membangunkan Skylar yang tidur berbantalkan dadaku. Bukan hanya tak tega, aku juga tak rela harus melepaskan posisi yang sangat nyaman ini. Buku-buku jariku menelusuri kulit pipinya yang memerah dan lembut, membangunkannya perlahan-lahan. Skylar membuka matanya yang indah dan mata biru itu menatapku polos.

" Ada apa? ". Suara bangun tidurnya sangat indah di telingaku. Aku tersenyum kecil dan memandang ke arah pintu. Ia menyadari bahwa yang ku maksud adalah Lottie jadi dia melebarkan matanya.
" Harry sembunyi! ". Bisiknya panik lalu mengibaskan selimutnya. Ia memakai handuk kimono nya yang tergeletak.


" Untuk apa? ". Tanyaku dan ia memberiku tatapan sinisnya.


" Kau mau Lottie tahu kalau kita tidur bersama? ". Skylar datang dan memaksaku untuk bersembunyi dibawah kolong ranjangnya. Kali ini aku menurutinya karena tidak mau berkelahi dengannya lagi. Lottie masih saja mengetuk pintunya dan Skylar pun membukanya.


" Sky, kau baik-baik saja, 'kan? ". Lottie terdengar sangat khawatir pada adiknya itu tapi Skylar meyakinkannya bahwa dia baik-baik saja. Ku dengar Lottie memarahinya sedikit lalu gadis itu membiarkan adiknya kembali tidur. Aku merangkak keluar dari bawah kolong ranjangnya dan mencari celanaku.


" Harry kau harus pulang tapi dengan cara sembunyi-sembunyi ". Aku menarik resleting celanaku sambil menoleh ke arah Skylar yang sedang memainkan ponselnya dengan serius.


" Kenapa? ". Aku mendapatkan perhatiannya dan dia menatapku malas. Skylar enggan menjawab, dia memintaku untuk mengerti dengan sendirinya. Dalam hati aku berdecak kesal. Ku pikir gadis ini akan memiliki mood yang baik setelah bercinta nyatanya dia masih saja ketus padaku dengan sikapnya itu. Apa mungkin hubungan kami tidak bisa membaik seperti semula?


Jawabannya adalah tidak, aku akan berusaha sekeras mungkin untuk memperbaiki hubunganku dengannya meskipun membutuhkan waktu yang sangat lama.



" Aku pergi "




***



Aku berhasil keluar dari rumah Louis tanpa diketahui oleh Lottie. Aku masuk ke dalam mobilku yang terparkir jauh dari kediaman Louis lalu mengendarainya ke rumahku sendiri. Baru saja mobilku akan ku parkiran dengan baik di halaman rumahku, mobil si jalang Bennett menghancurkan mood-ku kembali. Untuk apa si bodoh itu datang kemari?


Aku keluar dari mobilku dan berniat untuk mengusir Bennett yang duduk di depan rumahku. Ia menyadari keberadaanku dan segera berlari untuk memelukku. Aku tak membalasnya melainkan mendorongku dengan pelan takut ia akan tersinggung.


" Apa yang kau lakukan disini? ". Dahiku mengernyit tak suka sekaligus heran. Aku berjalan meninggalkannya dan membuka pintu rumahku dengan kunci yang senantiasa ku bawa kemana-mana.


" Aku merindukanmu, sayang. Kenapa kau tak suka gadismu datang menemuimu? ". Gadisku? Pfttt...si jalang ini pasti bercanda. Ya memang aku mengakuinya sebagai gadisku waktu Skylar menonjok ku tapi itu sebuah kecelakaan di lidahku. Aku tak bermaksud demikian.


" Karena aku lelah. Lebih baik kau pulang sekarang! Toh besok kita akan bertemu ". Jawabku acuh lalu menutup pintu di depan wajahnya sebelum ia berhasil membawa dirinya masuk.

Love Between LustTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang