Chapter 37

1.2K 88 8
                                    






Harry's POV


Tidak mungkin!


Tidak mungkin Skylar diculik lagi. Tuhan ku mohon jagalah Skylar dimanapun dia berada.

" Harry! ". Mataku terbuka lebar dan mendapati Louis yang menepuk-nepuk bahuku. Aku kembali memejamkan mata dan berharap-harap cemas agar Tuhan melindungi gadisku dimanapun dia berada. Aku sangat menyesal membiarkannya pulang sendirian padahal keadaannya diincar oleh orang-orang yang ingin mencelakainya. Kenapa aku begitu bodoh?
" Aku harap kau tidak akan ambil hati jika kedua orangtuaku marah padamu ". Mataku terbuka lagi begitu mendengar ucapan Louis. Ya, orangtuanya langsung pulang kemari saat mengetahui Skylar hilang lagi. Sekarang mereka berada di perjalanan dan aku akan siap dan menerima apapun yang keluar dari mulut mereka karena memang ini semua salahku.

" Aku siap menerima apapun yang dikatakan oleh Brad dan Erika karena memang ini semua salahku ". Ucapku lalu tak menampik kenyataan bahwa aku menangis layaknya anak kecil. Aku benar-benar menyesalinya dan ingin membenturkan kepalaku ke dinding jika sampai Skylar-- tidak. Aku tidak boleh memikirkan hal negatif tentang Skylar. Dia akan baik-baik saja.


" Harry, berhentilah menyalahkan dirimu! Aku percaya adikku akan baik-baik saja. Siapa tahu dia dalam perjalanan pulang kemari ". Louis menenangkan ku. Matanya juga berkaca-kaca. Dia sama hancurnya denganku.



" Louis, Harry! ". Zayn muncul dari balik pintu bersama Liam dan Niall. Mereka bertiga membawa tas milik Skylar. Spontan aku dan Louis berdiri dan aku mengambil tas itu. Aku memeriksa isinya dan masih utuh. Ponselnya bahkan dalam keadaan baik-baik saja. Lalu dimana gadisku berada? Apa yang terjadi padanya?

" Sepertinya Skylar telah di awasi jadi mereka mudah menculiknya saat dia pergi mengunjungi makam Bennett. Apalagi jalan raya disana sangat sepi ". Liam menjelaskan, aku semakin merasa bersalah dan menjambak rambutku dengan frustasi.


" Kita harus berpikir positif, Skylar pasti baik-baik saja, polisi juga sedang mencarinya dan mereka telah mengambil sidik jari dari tas itu. Pelakunya adalah Alex "

Sudah kuduga pasti si biadab itu pelakunya.







***



Skylar's POV




Alex tersenyum sumringah melihatku yang diikat olehnya di kaki ranjang dalam keadaan terduduk telanjang dan berantakan . Aku kotor dan menjijikkan. Aku tidak tahu apa yang terjadi saat aku pingsan, mungkin dia sudah menyetubuhiku tapi entahlah yang ku tahu dia tidak mungkin melakukannya, dia tidak berbuat seks dengan perempuan yang tidak perawan. Tapi vaginaku terasa nyeri begitu juga pinggulku.


" Ky, apakah kau mencintai Harry? ". Alex bertanya dengan santai tapi ada keseriusan di matanya. Aku begitu muak melihatnya jadi aku tak mengeluarkan suara sedikitpun. Meskipun begitu, aku tetap tak tahan. Aku merasa harus membuktikan bahwa aku tak takut padanya.


" Bukan urusanmu ". Ketusku tapi malah membuatnya tertawa. Ia bangkit dari kursinya yang besar lalu berjongkok di dekatku. Ia membelai rambutku sambil menatapku seolah-olah dia menyayangiku. Seandainya tanganku tak terikat aku akan bersungguh-sungguh mencakar wajahnya. Tiba-tiba belaiannya berubah menjadi jambakan menyakitkan di kepalaku. Tak membutuhkan waktu yang lama, air mataku sudah mengalir.


" Skylar. Kau adalah perempuan satu-satunya yang pernah ku cintai. Aku pernah berangan bisa membangun keluarga denganmu meskipun aku tahu kau keturunan wanita busuk penggoda ayahku. Tapi sayangnya, kau sama saja dengan ibumu, sama-sama wanita sialan! ". Ucapnya keras lalu melepaskan rambutku yang terasa hampir meninggalkan kulit kepalaku. Aku mencoba memahami ucapannya dan aku sama sekali tidak mengerti.


" Apa maksudmu? "


Alex tergelak lalu meludahi wajahku. Setelahnya dia tertawa terbahak-bahak sambil memegangi perutnya.



" Ibumu, Erika brengsek itu menghancurkan hidupku. Dia menggoda ayahku yang keparat, membuat keluargaku hancur. Ibuku bunuh diri setelahnya lalu ayahku yang bajingan itu mentelantarkan aku! HAHAHAHAH setelah itu ibumu meninggalkannya dan menikah dengan Brad yang sangat bodoh mau menerima wanita seperti dia. Alhasil ayahku juga bunuh diri karena cemburu HAHAHAH ". Aku menggeleng tak percaya mendengar ucapan gila Alex. Tidak mungkin. Itu pasti tidak benar. Ibuku tidak mungkin seperti itu!



" Tidak mungkin! ". Aku berteriak sembari menangis tersedu-sedu. Ini gila dan konyol!


" Tidak mungkin kau bilang? ". Alex membentakku lalu menendang tubuhku seperti waktu itu. Tapi rasanya tak sakit karena hatiku jauh lebih sakit.
" Kedua orangtuaku sudah tiada dan itu karena ibumu, Skylar! ". Tiba-tiba Alex bersujud dan kulihat dia menangis seperti orang gila, dia benar-benar menangis di depanku. Ia lalu merangkak dan mendekat padaku. Tangannya berada di kedua sisi kepalaku lalu menciumku dengan kasar.
" Awalnya aku ingin menggunakan mu untuk balas dendam tapi sial aku justru benar-benar jatuh cinta padamu. Tapi setelah itu kau juga meninggalkanku dan inilah yang kau dapat ". Dengan itu dia menamparku dengan kuat. Bahkan rasanya gigiku rontok akibat tamparannya. Itu sangat sakit.


" Kalau begitu bunuh saja aku, Alex. Tapi ku mohon setelah itu jangan pernah mengganggu keluargaku lagi. Anggap saja aku sebagai bayaran kesalahan ibuku ". Ucapku bersungguh-sungguh dan kembali menangis. Alex menggeleng dan tiba-tiba dia tertawa lagi.

" Aku tidak akan membunuhmu. Aku akan menjadikanmu budak seks ku untuk selama-lamanya. Meskipun kau bukan seorang perawan tapi tak apa, itu hanya berlaku untukmu karena aku masih menyimpan rasa sayang padamu, budakku ". Serunya dengan suara menggelegar. Alex lalu kembali menghampiriku dan melepaskan tali yang mengikat tanganku. Setelah terlepas dia menggendongku dan melemparku ke ranjangnya. Dia melepaskan celananya dengan tergesa-gesa lalu kembali mendekatiku. Entah kenapa aku begitu pasrah mungkin aku masih punya harapan karena dia tak akan membunuhku. Aku hanya berharap segera mendapatkan pertolongan.


Alex memaksaku untuk tengkurap, tak lama kemudian dia memaksakan penisnya untuk menerobos liang vaginaku dengan begitu keras. Aku menjerit kesakitan dan dia memasukkan jari-jari tangannya ke dalam mulutku dan menarik rahangku kebawah sehingga mulutku terbuka lebar. Alex memompaku dengan sangat brutal. Tangisanku benar-benar tak terbendung lagi, aku menangis sejadi-jadinya merasakan sakit yang luar biasa. Suara tangisanku terdengar mendominasi suara desahan Alex yang sangat tajam.

Tangannya lalu berpindah untuk menjambak rambutku lagi dan menariknya ke belakang sehingga tubuh bagian depanku terangkat dan kurasakan sakit yang sangat hebat di tulang belakangku, rasanya seperti patah. Aku tidak tahu bagaimana caranya dia masih memompa dengan sangat kuat sambil menyiksaku seperti ini.


Alex lalu mendorong kepalaku ke kasur membuatku kesulitan untuk bernafas. Tak lama kemudian dia menarik lagi kepalaku dengan tangan kirinya sedangkan tangan kanannya menampar bokongku dengan sangat keras.

Hanya rasa sakit yang luar biasa ku rasakan, terutama di bagian kepalaku dan area kewanitaan ku. Beberapa menit kemudian dunia seolah-olah berputar-putar lalu hanya kegelapan yang menyelimuti ku.



























So guys maaf ya soalnya untuk beberapa chapter kedepan yaitu chapter-chapter terakhir bakalan dipenuhi dengan adegan rough sex antara Skylar dan Alex. Tapi disitulah cintanya Skylar ke Harry diuji. Maaf juga kalo tema yang aku ambil terlalu sensitif lantaran rough sex itu lebih mengerikan dari BDSM, sebenarnya hampir sama sih atau mungkin memang sama (ga tau juga sih sebenarnya) cuma kalau rough sex ini biasanya tanpa alat penyiksa gitu deh dan lebih ke melakukan kekerasan ke wanita kayak ditampar lah mukanya, dicekik, atau payudaranya dipukul dan semacamnya...


Ah ga tau deh pokoknya aku taunya gitulah



Intinya kalau ngerasa terlalu sensitif buat kalian mendingan gak usah dibaca 😂
Tungguin aja chapter terakhirnya.


Oke gitu aja, jangan lupa kasih saran, kritik, dan votenya kalau suka 😊

Love Between LustTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang