Chapter 24

1.4K 123 26
                                    

Mulmed penampakan Jonah Marais as Jonah (Skylar's new friend)






Harry memasang wajah masamnya pagi-pagi sekali bahkan sepertinya dia kurang menanggapi teman-temannya sendiri, bukan hanya aku. Aku merasa sangat menang atas dirinya jadi aku bersemangat sekali pagi ini.

Begitu mobilnya sampai di parkiran kampus, aku langsung terdiam saat melihat Bennet yang tersenyum lebar dari telinga ke telinga ke arah mobil Harry. Pasti si jalang itu mencoba membuatku cemburu. Aku tidak akan membiarkan mereka berdua senang di hadapanku.

Kami semua turun dan Harry langsung dihampiri oleh Bennett.


" Kau cantik sekali hari ini ". Huekkk... haruskah aku mengeluarkan isi perutku sekarang juga? Mereka berdua menjijikkan.
Untungnya aku sudah berjalan beberapa langkah dari mereka. Sehingga aku tidak perlu melakukan drama menanggapi mereka. Ew...

" Kau tidak cemburu, Sky? ". Niall yang berjalan di sebelahku bertanya sementara itu Lottie cekikikan di sampingnya.


" Cemburu? Untuk apa? Mereka berdua? Niall, aku tidak kurang kerjaan ". Jawabku santai dan mendapatkan tepukan di bahuku. Niall terkekeh kecil lalu pergi bersama Lottie ke arah berlawanan denganku.


Aku berjalan mencari kelas pertamaku dengan sedikit terburu-buru karena aku ingin mendapatkan kursi paling belakang kali ini. Masalahnya mata kuliahku hari ini sangat membosankan dengan dosen tua yang lamban dalam berbicara. Rata-rata kami semua mengantuk di mata kuliahnya.


Senyumku melebar saat mengetahui kelas ini masih lumayan sepi dan kursi terbaik ada di pandanganku. Aku menduduki kursi di dekat jendela paling sudut sebelah kiri. Ini akan nyaman dan pastinya lokasi strategis untuk bermalas-malasan.


" Skylar? Tumben sekali kau duduk di barisan belakang? ". Seorang pria berambut cokelat bertanya padaku dengan ramahnya. Aku tersenyum canggung padanya lantaran aku tak tahu siapa dia.


" Hari ini akan membosankan ". Kataku sembari menggidikkan bahuku.


" Ah, kenalkan aku Jonah ". Dia menyodorkan tangannya dan aku pun langsung menjabatnya.


" Kau sudah tahu siapa namaku ". Ujarku dengan tawaku yang dibuat-buat. Astaga jahat sekali aku. Pria yang bernama Jonah ini kembali ke posisi duduknya yang benar dan ia memainkan ponselnya. Ternyata kalau dilihat-lihat dia imut juga hahaha.

Aku ingin berbicara dengannya lagi tapi dosen tua itu sudah muncul dan dia memprotes karena kelasnya yang masih sepi. Ada-ada saja.



***


Seperti halnya kemarin, Lottie mengajakku membeli minuman lagi. Kali ini aku memesan es teh lemon karena aku sedang sangat kehausan. Saat kami berbalik, kami berpapasan dengan Harry dan hewan peliharaannya, Bennett. Harry tersenyum pada kami berdua dan aku menanggapinya dengan biasa saja. Mungkin mood Harry berubah menjadi bagus saat siang hari.


" Hey, aku harus menemani Bennett sebentar. Kalian bisa menungguku seperti kemarin ". Ucapnya dilengkapi dengan cengiran murahan di bibirnya itu. Lottie mengiyakan ucapannya dan kakakku ini langsung menarik tanganku agar segera menyingkir dari mereka berdua. Lottie nampak kesal, padahal aku biasa saja eh- tidak juga sih, sebenarnya itu sedikit sakit. Hanya sedikit kok.


" Lihat saja si jalang itu! Aku tak suka caranya melihatmu ". Lottie mengomel dan dia menghubungi seseorang di ponselnya.
" Karrie, aku butuh bantuanmu. Kumpulkan Jane, Betty dan Pharsa ". Ucapnya tegas dan langsung mematikan sambungannya.



Love Between LustTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang