2. Bimbang

54 28 10
                                    


Aku memang suka padanya. Tapi entahlah kenapa aku merasa ada yang aneh dengan semua ini. Mungkin karena rasa sukaku sama dia, keganjalan itu aku buang jauh jauh dari pikiranku. Dan........

Betapa bahagianya diriku saat aku tahu kalau dia telah menerima permintaan pertemananku. Dan tidak sampai disitu saja, dia juga mengirimkan pesan pertamanya kepadaku. Yakin diriku serasa melayang diantara awan awan.

"Hai. Nama kamu Ratna kan? Yang kemarin menjadi anak didikku saat kemah,"
Begitulah pesan darinya. Karena kebahagiaan yang tidak terkira, aku menari nari tak jelas didepan ibuku. Bahkan akupun tidak memperhatikan kalau disana ada Ibu yang senantiasa mengamati tingkahku.

"Kamu kenapa sih Na,?" tanya ibuku padaku.
"He..he..he nggak ada apa apa kok Bu, " jawabku salah tingkah sambil cengar cengir nggak jelas. Karena merasa malu sama Ibu, akhirnya aku meninggalkan ibu dan masuk ke kamarku.

Sesampainya dikamar aku kembali membuka akun Fb-ku dan berulang ulang membaca pesan dari Kak Arya. Setelah sedikit tenang aku membalas pesan darinya.
"Iya kak. Masih ingat saja sama aku,  😁" balasku. Hingga terjadilah percakapan antara aku dengan Kak Arya.

Menurutku yang aku bicarakan sangatlah tidak jelas. Namun, cukuplah untuk basa basi perkenalan. Tidak terasa matahari sudah akan kembali ke persinggahannya.

"Ratnaaa..!! Keluar sudah sore. Kamu belum mandi kan, " teriak ibuku. Entah darimana asalnya. Tapi, sepertinya dari arah dapur. Akhirnya aku mengakhiri percakapan dengan Kak Arya pada hari ini. Kenapa tidak dilanjutkan malam hari? Yups, mungkin itu pertanyaan dari kalian.

Gimana mau lanjut malam coba kalau dimalam hari kegiatanku lebih padat dari siang hari. Salat jemaah, mengaji, mengajari adek belajar dan setelah itu aku masih harus belajar untuk materi besok. Ya, akulah yang setiap harinya mengajari adek belajar. Ibuku adalah ibu rumah tangga yang hanya lulusan SMP.

Dan ayahku adalah seorang sopir yang hanya lulusan SD.  Oleh karena itulah aku diminta untuk mengajari adikku yang duduk di bangku kelas 2 SD. Jadi, ketika malam hari aku sangatlah sibuk.

Dipagi harinya ketika sekolah, aku menceritakan semuanya kepada Novi. Dia kaget sih mendengar ceritaku, tapi dia ikut senang juga karena ini pertama kalinya aku dekat dengan kakak kelas. Apalagi dia aktif diorganisasi.

Yaaahh siapa sih yang nggak senang bisa dekat sama kakak kelas yang aktif diorganisasi. Apalagi banyak juga yang naksir sama dia. Maklum lahh mungkin dia cowok favorit disekolah ini. Setelah lama kenal dan saling memahami satu sama lain, dia menyatakan perasaannya padaku.

Jujur ini pertama kalinya ada cowok yang menyatakan perasaan padaku. Tapi aku juga nggak mungkin kan mau nerima dia begitu aja. Makanya aku bercerita sama Novi kalau Kak Arya menyatakan perasaannya padaku.

"Ha.!!  Nggak salah?  Beneran nih? " reaksi Novi mendengar ceritaku.
"Ya beneran lahh.. " jawabku.
"Terima ajalah dia itu udah baik, ramah, sopan, anggota organisasi pramuka, perhatian, kurang apa lagi coba, " jelasnya

"Tapi Nov, ada yang masih mengganjal di hati aku,"
"Ah elahhh.... Apaan sihh. Udahh terima aja, "
"Ya udah nanti aku pikirkan lagi, " jawabku singkat.

Entahlahh apa yang menyebabkan aku bimbang. Tapi, ini memang sangat aneh. Aku takut kalau aku salah pilih. Kalau semua ini akan mengganggu pembelajaranku.

Apalagi sejak sekolah aku terkenal siswa yang berprestasi. Selain itu kan banyak kejadian yang menyatakan kalau pacaran membuat nilai anjlok dan prestasi menurun. Apa yang harus aku putuskan?  Aku tidak tahu.

Gimana lanjutan ceritanya....???? Bagus nggak? Minta komentar dan sarannya yak.. Kalau boleh sekalian sama votenya... Makasih sudah membaca cerita karyaku 😁😁😊☺

CINTA Daun KELORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang