9. Tentang Dia

27 18 5
                                    

Ada yang aneh denganku hari ini. Tadi malam, tidurnya larut entah jam berapa aku terlelap. Dan sekarang, tepatnya jam 3 pagi aku sudah bangun. Padahal aku baru saja mimpi indahhhh banget.

Bermimpi menjadi CEO di sebuah perusahaan ternama di Indonesia. Yah, gimana lagi aku masih aja kepikiran soal kemarin. Ternyata benar kata orang orang yang namanya CINTA itu bisa bikin orang waras menjadi gila.

Dan itu telah terbukti pada diriku sendiri. Dan dengan kejadian ini, aku nggak mau mengenal kembali yang namanya CINTA. Tapi berhubung aku sudah masuk kedalam masalah ini, ya mau tidak mau aku harus menyelesaikannya dong.

Tapi gimana mau menyelesaikannya kalau aku saja terus terperangkap dalam rasa benci ini.
  
Aku yakin bisa keluar dari rasa benci yang kutanam sendiri. Serta aku yakin bisa menyelesaikan masalah ini dengan dukungan guru guru yang selalu memberikan saran dan nasehatnya untukku, dengan suport dan candaan teman teman yang selalu membuat aku tersenyum.

Dengan semua kekuatan yang aku punya, aku pasti bisa melalui segala masalah ini dan aku akan mendapat hikmahnya dikemudian hari.

Jam dinding menunjukkan pukul 04.30 dan tak lama kemudian adzan subuh berkumandang. Aku beranjak dari tempat dudukku. Bergegas mengambil air wudhu dan menunaika Shalat Subuh. Aku berdoa kepada Allah swt.

Meminta petunjuk serta pertolongan untuk menghadapi segala cobaan yang telah diberikan kepadaku. Setelah menunaikan ibadah, hatiku sedikit lega dan tenang. Meski tidak fokus, aku membuka buku dan membolak balik lembaran demi lembaran buku yang entah apa yang aku pelajari.

Setelah adikku bangun, aku membantu ibu untuk menyiapkan segala perlengkapan sekolah adik. Begitupun denganku. Aku segera bersiap sekolah. Tepat pukul 06.15 aku berangkat.

Sebelum berangkat aku harus mengantar adik sekolah terlebih dulu. Selain itu, jarak dari rumah hingga sekolah yang lumayan jauh itulah yang membuatku harus berangkat lebih awal agar tidak terlambat.
  
Sesampainya disekolah ternyata sudah ramai. Sudah banyak murid yang datang. Entah ada peringatan apa yang membuat mereka berangkat lebih awal.

Padahal seingatku hari ini tidak ada hari besar apapun. Mungkinkah mereka menertawakan diriku yang sedang hancur karena pilihan yang aku pilih diawal cerita ini. Saat ini aku benar benar merasa sangat bodoh.

Merasa bahwa dia berbeda dengan yang lain. Yang menganggap dia adalah pemilik rasa kasih sayang seluas samudra pada kenyataannya dia hanyalah orang yang memiliki rasa cinta kasih seluas daun kelor. Tapi aku salahhh,,,, dia memang beda dari yang lain.

Dia berlaku baik didepan semua orang memainkan drama sesuka hatinya. Berperan sebagai pemilik kasih sayang terbesar didunia. Tapi, itu semua bohong.

Tak hanya aku yang dia bohongi, tapi juga semua yang ada disekelilingnya termasuk orang tuanya. Dan dia adalah orang paling munafik yang pernah aku kenal selama hidupku.
  
Dia baik? Iya. Dia sopan? Iya. Dia perhatian? Iya. Dia bertanggung jawab? Iya. Apakah dia melakukan itu untuk semua orang? Tidak. Kenapa? Karena itu semua hanya tipu muslihatnya untuk menipu orang yang kenal dengan dia.

Berlaku seperti malaikat tapi tingkahnya tidak lebih baik dari iblis. Berperan sebagai sahabat untuk semua temannya, tapi dia tak lebih baik dari seorang bajingan. Dan aku tak tahu kenapa aku bisa termakan oleh rayuan manisnya.

Bagaimana bisa aku masuk kedalam perangkapnya? Padahal sebelumnya aku sangat susah suka kepada orang apalagi mencintai. Tapi sekarang aku benar benar membencinya.

Aku benci dengan orang yang dulu aku anggap sebagai malaikat pelindungku, sekarang menjadi sosok iblis yang menghancurkan hidupku. Akuu benci diaa.. Dan sampai kapanpun hal itu tidak akan berubah...

Tunggu kisah selanjutnya yaa... Jangan lupa mampir keceritaku yang lain.. Makasihhh buat para readerss  yang udah menyempatkan waktu untuk membaca ceritaku. Aku akan sangat berterimakasih lagi kalau kalian mau memberikan vote kalian untuk cerita ini.. ☺☺😊😊😊

CINTA Daun KELORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang