18. Rencana

20 12 4
                                    

Besok adalah hari dimana siswa siswi kelas 12 akan diwsayang  Sejak malam Kak Arya sudahh ribett ngurusin ini itu. Sebel rasanya dengan ocehan Kak Arya.

Ingin rasanya aku bilang kalau selama ini aku hanya berpura pura baik padanya. Tapi aku tidak mau itu terjadi sekarang. Aku masih menunggu waktu yang tepat.

"Ratna, aku punyq rencana buat besok," katanya.
"Apa?" tanyaku singkat. Karena memang aku sedang malas sama dia.
"Besok setelah wisuda, aku ada pemotretan. Setelah itu, aku ingin foto sama kamu," jawabnya.

Aku sangat terkejut membaca pesan itu. Bagaimana bisa aku berfoto dengan orang yang aku benci. Mustahill. Aku bingung harus bagaimana.

Kalau aku menolak, berarty aku jahat banget udah ngancurin hari bahagia dia. Kalau aku menerima, sama aja aku mengorbankan diriku sendiri.
  
Aku bingung, kenapa aku sering sekali terjebak dalam masa masa yang membingungkan dan menbuat dilema seperti ini. Sama saja aku harus memilih antara hidup dan mati.

"Ya udah Kak, lihat besok aku nggak janji," jawabku mengulur waktu untuk mencari alasan yang tepat buat menolaknya.
"Kok gitu sih. Pokoknya harus mau. Ini kan terakhir kali kita bersama disekolah," balasnya.

Itulah hal yang sangat aku benci dari dia. Dia terlalu egois. Padahal aku sangat tidak suka diperintah, apalagi dikekang. Itu sebabnya aku merasa sangat tidak nyaman kalau terus bersama dia.
  
Membaca pesan terakhir itu, aku hanya cemberut dan tidak membalasnya. Mood ku hancur seketika. Sampai sampai semua pesan yang masuk keponselku, tidak aku hiraukan. Sekalipun itu ibu guru.

Aku hanya melihat lihat status WhatsApp yang ada diponselku. Hingga aku melihat status dari Kak Arya. Itu adalah tangkapan layar, dari chatannya dengan seseorang. Ada beberapa kata yang dia coret.

Mungkin agar aku tidak tahu. Tapi sayangnya ada satu kata tertinggal dan tidak dia coret dipojok paling atas. Ternyata kata itu adalah sayang dan sepertinya dia adalah cewek komplotannya. Aku sangat marah kala itu.
  
Tanpa berpikir panjang aku langsung marah marah sama Kak Arya.
"Lo bener bener nggak tau diri yaa... Udah dimaafin malah berulah. Dikasih hati minta jantung. Mau lo apaan sihh njing. Lo bener bener orang nggak punya hati nurani.

Nggak punya akal. Gue benci sama lo. Dan jangan pernah hubungi gue lagi..!!!!"
"Maafin gue Na, gue kesepian. Aku susah buat berubah," katanya dengan mudahnya.
"Dasar bajingan. Lo bener bener bukan manusia!! Gimana janji lo!! Asal lo tau ya lo itu nggak lebih baik dari seekor anjing sekalipun," cibirku.

Aku sudah tidak bisa memaafkan dia. Dia terlalu banyak alasan atas apa yang udah dia lakuin selama ini.
  
Kalau orang mau berubah, bagaimanapun caranya, bagaimanapun halangannya kalau ada niat pasti bisa. Dan itu tidak aku lihat pada Kak Arya. Dan aku berencana untuk membatalkan pertemuanku dengan Kak Arya besok.

"Aku bakal berusaha semampuku. Aku mohon kamu tetap bersamaku," kata Kak Arya. Aku hanya membacanya. Dia banya sekali mengirimkan pesan kepadaku mungkin lebih dari 200 pesan. Aku tak menghiraukannya.

Aku sudah terlalu sakit hati. Aku sangat syok membaca pesan terakhirnya.
"Ratna lo jangan buat ini alasan buat ngebatalin pertemuan kita ya. Pokoknya besok kita harus ketemu," katanya dalam pesan terakhirnya itu. Aku hanya bisa menangis sejadinya dikamar.

Aku tidak bisa membayangkan bagaimana aku bertemu dengan orang seperti Kak Arya. Benar benar orang yang tidak punya hati.

Kira kira gimana yaa kisah Ratna sama Kak Arya. Terus gimana dengan Zaki..?? Makanya jangan bosen baca ceritanya biar tau kisah selanjutnya. Jangan lupa juga membaca ceritaku yang lain..

CINTA Daun KELORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang