15. Kabar Baik

24 14 0
                                    

Hari hari kemudian aku jalani dengan suka ria. Aku belajar dengan tenang. Berpikir jernih tanpa memikirkan suatu hal apapun. Aku ingin bebas. Aku ingin bahagia bersama orang yang ada didekatku.

Jika ada satu orang yang mengahncurkan hidupku, setidaknya ada puluhan orang yang perduli terhadapku. Apalagi di pagi yang cerah ini, aku mendapat kabar yang begitu menggembirakan datang dari sahabat terbaikku.

Dia kemarin baru saja resmi berpacaran dengan Bayu. Dan kurasa Bayu adalah cowok yang beruntung bisa mendapatkan Novi. Selain itu, Bayu juga baik dan perhatian serta apa adanya alias no drama.

Tidak seperti Kak Arya. Menurutku, Novi tidak salah pilih karena segala kelebihan, kekurangan serta kenakalan Bayu diketahui oleh Novi. Aku juga mendukung 100% hubungan mereka.
  
Sampai sekolh aku langsung menghampiri Novi yang saat itu sedang duduk diteras depan kelas.

"Woy. Yang baru jadian. Kasih pajak dong," kataku yang sepertinya mengagetkan dia.
"Ah kamu Na, jangan gitu dong malu tau," jawabnya tersipu.
"Cieee....nggak papa kali kayak sama siapa aja. Owh iya Bayu belum berangkat ya,," tanyaku mengalihkan pembicaraan.

Kasianlah kalau pagi pagi udah denger ocehanku. Apalagi wajah Novi yang udah memerah seperti kepiting rebus wkwkwkwk...
"Belum tuh kayaknya," jawabnya singkat.

"Ah elo, sama pacar sendiri aja nggak tau," jawabku sinis.
"Ya udah yuk kita masuk kelas aja. Gue e belum ngerjain tugas Bahasa Inggris nih," kataku sambil menarik tangannya.
"Gue udah kok. Santai aja," katanya.
  
Kemudian aku meminjam buku Novi untuk disalin. Beberapa menit kemudian anak cowok datang semua. Seperti biasa pasti mereka janjian ditempat parkir. Mereka melihat kalau aku sudah tidak murung lagi.

"Asyik nih Ratna udah nggak murung lagi," kata Santo.
"Yoi...bakal rame lagi deh nih kelas," Sambung Imam.
"Yang pasti sih bakal ada orang yang diconteki pas ulangan," celetuk Zaki.

Ah anak itu benar benar bikin aku ketawa geli. Maklum sajalah mereka bicara seperti itu. Karena memang dikelas ini aku terkenal sebagai siswi yang crewet, bawel, banyak omong dan aktif juga.

Jadi, kalau aku mendadak pendiem pasti kelas jadi sepi. Dan mereka pasti akan kesepian tanpa aku. (Wkwkwk... PD amat sihh).
"Iyalahh... Kalau sedih itu jangan lama lama kali," jawabku mendengar ocehan mereka.
"Bagus tu Na, cowok nggak cuma satu kok," tukas Santo.

Perkataannya itu membuatku diam sejenak.
"Hustttt,,,,," kode Novi. Mereka mendadak diam.
"Udahlah nggak papa. Santo bener kali... Nggak perlu dipikirin.." jawabku riang.
  
Sambil menunggu bel berbunyi kami bercanda ria. Kami memang bergabung menjadi satu. Antara cowok dan cewek tidak ada bedanya. Kita saling memahami dan saling melindungi tentunya.

Oleh karena itu kelasku terkenal sebagai kelas yang solidaritasnya sangat tinggi.
"Hey temen temen hari ini ada yang baru jadian lo," teriak Santo mengagetkan kita semua.

"Siapa emang," tanya Fitri ikut nimbrung. Novi dan Bayu hanya diam dan saling pandang.
"Itu loh yang diem dan pandang pandangan," sindir Imam.

Aku hanya tertawa melihat tingkah temen temen. Hari ini adalah hari paling bahagia dikelasku. Aku sudah tidak murung lagi. Selain itu temen kami juga ada yang baru jadian.
"Lo kapan Na nyusul," tanya Irfan tiba tiba.

"Gue? Sama siapa? Nggak ah. Lulus sekolah dulu aja," jawabku santai.
"Tuh sama Zaki," katanya sambil menunjuk Zaki.
"Gila lo semua gue sama Ratna cuma temenan kali. Kami nggak ada niatan buat jadian kok yaa Na," kata Zaki membela diri sambil meminta dukungan dariku.

Aku hanya menganggukkan kepala menandakan aku setuju dengan Zaki untuk kali ini.
"Iya juga nggak papa. Kalian cocok kok. Lagian kami juga merestui kalian. Iya nggak temen temen,?" suara Santo lantang meminta dukungan dari teman teman.

"Iya dong," jawab teman teman satu kelas bersamaan.
"Apaan sih. Udah ah udah masuk juga," jawabku sedikit jengkel. Kemudian kami segera duduk ketempat kami. Meski sudah ada guru pun kami masih tetap saja bercanda.

Dan begitupun sampai kita pulang sekolah. Tapi ada hal aneh yang terjadi antara aku dan Kak Arya.

Hay semua.. Jangan lupa mampir keceritaku yang lain ya. Jangan lupa juga kasih kritik dan sarannya.. Makasih juga sudah sedia membaca ceritaku..😊😊😊😊😊

CINTA Daun KELORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang