Pagi yang sangat cerah. Aku membuka jendela kamar dan menghirup udara segar pagi ini. Aku sangattt bahagia. Hingga kebahagiaan itu tak bisa aku jelaskan dengan kata kata.
Duniapun merasakan kebahagiaan ini. Terlihat dari daun kelapa yang melambai lambai. Terdengar siulan burung yang merdu. Entah mengapa pagi ini ibu juga baik banget sama aku.
Adek adekku juga bertingkah lucu dan membuat aku tersenyum. Rasanya tidak ingin waktu berjalan dengan cepat. Ingin sekali aku hentikan waktu agat aku bisa terus dalam keadaan seperti ini.
Tapi mustahil. Bagaimanapun juga waktu akan terus berjalan. Dan aku hanya bisa menikmatinya dengan baik. Tanpa menyia nyiakan sedetik waktupun.
Disekolah pun keadaannya sama. Sangat ceria. Teman teman yang ramah. Lingkungan yang bersih karena mungkin memang sudah dibersihkan oleh tukang kebun. Ah serasa lengkap sudah kebahagiaanku.Baru aja mulai senang udah ada aja kabar yang bikin aku syok.
"Ratna," kata Novi mengagetkanku.
"Apaan sih lo," jawabku sinis.
"Gue ada kabar baru buat lo," katanya."Apaan. Jangan bikin gue kepo," bentakku.
"Masak Kak Arya baru jadian sama si Susi," jawabnya. Aku langsung syok.
"Baru aja hilang kontak sama gue, sekarang udah jadian sama orang lain.Bener bener nggak punya hati tu orang. Percuma dia ngancem ngancem gue. Nggak ada gunanya. Ingin rasanya aku makan hidup hidup tu orang," kataku dalam hati.
"Woyy,!!! Jawab gue malah ngelamun aja," bentak Novi yang langsung membuyarkan semua lamunanku.
"Ya syukur dong jadi sekarang dia nggak bakal gangguin hidup gue lagi," kataku sambil tersenyum dan berjalan menuju kelas. Aku akui seyuman ini hanya ada di bibir saja.
Aku tidak bisa membohongi hatiku sendiri kalau sebenarnya aku masih sayang sama dia. Tapi aku juga nggak mau kalau bersama dia lagi.Mungkin waktu yang akan menjelaskan semuanya. Menjelaskan tentang apa saja yang telah terjadi dan yang akan terjadi. Aku yakin aku akan segera move on dan melupakan segala kenanganku dengan Kak Arya.
Tentunya karena ada sahabat yang bernama Zaki yang selalu membuat aku senyum.
Entah kenapa Zaki selalu mengerti dengan apa yang aku alami.
"Masih sedih aja lo, kapan bahagianya coba," katanya seraya duduk disampingku yang saat itu sedang duduk didepan kelas."Apaan sih lo. Siapa juga yang sedih,"
"Nggak sedih tapi galau," bantahnya.
"Udah nggak jamannya galau galauan kalii," elakku."Iya deh iya. Cowok nggak cuma satu kok. Yang sayang sama lo juga banyak kok. Nggak usah lah lo mikirin dia lagi," katanya.
"Gila lo ya? Enggaklahh.. Gue cuma butuh waktu aja buat ngelupain ini semua," balasku."Hahhahahaha... Gitu dong itu baru namanya temen gue," jawabnya sambil ngacak ngacak jilbabku. Sebel deh rasanya, jilbabku jadi kusut banget. Tapi itu nggak jadi masalah karena cuma dia yang bisa buat aku bahagia ketika aku sedang sedih.
Dan aku nggak mau pisah dengan dia titik. Sekali kali lahh aku memaksakan kehendakku.
"Eitss...kalau lo butuh bantuan gue, ngomong aja ya sama gue," pesen Zaki padaku."Iya deh. Lo emang malaikat pelindung gue," kataku sambil mencubit pipinya. Kami hanya tertawa bersama menikmati suasana yang begitu ceria.
Hallooo.... Gimana ceritanya bagus nggak.??? Jangan lupa follow dong. Nanti difolback kok. Tinggal DM aja..
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA Daun KELOR
Teen Fiction[Complete] Bagaimana jadinya jika CINTA dilandasi dengan kemunafikan. Akankan bisa bersama selamanya atau akan putar balik mencari cinta yang lain...