Kamu itu aneh.
Benar-benar aneh.
Saat kita tak kenal, kamu mengajak berkenalan.
Saat kita biasa, kamu mulai berlebihan.
Saat aku diam, kamu mulai mengusik.
Saat aku benci, kamu ikut benci.
Saat aku mulai tertarik, kamu tak peduli.
Saat aku mendekat, kamu hanya diam.
Saat aku suka, kamu biasa saja.
Saat aku cinta, kamu tidak.
Saat aku sakit, kamu tak acuh.
Saat aku mengejar, kamu menjauh.
Saat aku lelah, kamu hanya melihat.
Saat aku berhenti, kamu melirik.
Saat aku berbalik, kamu menoleh.
Kembali memanggil seakan mengisyaratkan agar aku tetap tinggal.
Dan saat aku ingin pergi, kamu seakan menahan agar aku tetap disini.
Tetap tinggal dalam zona ketidakpastian yang kamu ciptakan.
Kamu bersikap, seolah kamu tidak ingin jika aku pergi.
Tapi saat aku tinggal,
Kamu seakan tak peduli.
Padahal kamu sendiri juga tau.
Hati ini bukan mainan yang bisa dimainkan sesuka hati.
Hati ini berkali-kali patah,
Dan semakin parah.
Hanya karena mencintai laki-laki sepertimu.
Wonogiri, 16 November 2018
KAMU SEDANG MEMBACA
In Silent
Short Story[one short-story] Segenggam perasaan yang tak sempat diucapkan oleh kata. Penyesalan. Kekecewaan. Kesedihan. Cerita ini didedikasikan untuk seseorang yang sampai saat ini masih terus mengisi hatiku.
