22

6 5 0
                                    

Kita bertemu. Berada dalam satu ruangan yang sama. Namun tak satupun dari kita yang memulai pembicaraan. Tak satupun dari kita yang saling menyapa. Netraku bertemu dengan netra hitammu. Yang membuat rasa pedih kembali muncul dihatiku. Membuka kembali lubang luka yang selama ini berusaha mati-matian kututup. Sejujurnya, hati ini merindukannya. merindukan tatapan matanya, merindukan tawa dan candanya, merindukan tatapan matanya. Tapi mengapa saat menatap matanya, rasa sakit ini kembali menjalar. Memutar semua kenangan yang pernah hadir seperti kepingan kaset yang rusak. Aku merindukannya, tapi secara bersamaan aku merasakan sakitnya. Bagaimana aku bisa melupakan bayangnya? Jika sosoknya masih berada didekatku. Dia dekat, tapi terasa jauh. Ada dinding pembatas yang menjulang tinggi diantara aku dan dia. Membuatku menyadari, bahwa aku dan dia hanya bertemu, bukan bersatu.

Wonogiri, 11 Desember 2018

In SilentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang