26

4 6 0
                                    

Mendung berarak menutupi langit. Menggantung bersiap menumpahkan tetesnya. Angin berhembus semakin kencang. Menembus kedalam tulang. Kilat ikut menyambar. Tanpa aba, langit menumpahkan airnya. Membasahi bumi dengan diikuti guratan garis yang hilang timbul. Seakan ikut bersimpati atas apa yabg terjadi kepada hati. Menyamarkan tangis yang sudah tak tertahan. Memutar kembali kenangan yang kembali datang. Menimbulkan lagi potongan hati yang telah kau tenggelamkan. Menghadirkan aroma yang sarat akan kerinduan. Semesta saja ikut berduka atas kepedihan. Lalu bagaimana denganmu sang penyebab kepedihan? Akankah kamu juga ikut berduka? Merapalkan kata ‘maaf’ yang hanya didengar oleh sang hujan. Ataukah, kamu hanya diam? Menulikan telinga dan hati. Membunuh perasaan yang timbul tenggelam tanpa berujung. Tanpa menyadari, ada luka yang semakin menganga dibalik semua sikapmu.

Wonogiri, 15 Desember 2018

In SilentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang