21

8 5 0
                                    

Aku benci berharap. Namun kau membuatku berharap. Kau datang, memberikan perhatian yang seharusnya tak kau berikan. Kau membuatku terbang, namun setelah itu kau jatuhkan aku kedalam jurang curam. Kau berbuat seolah-olah kau suka, tapi setelah itu kau acuh. Aku tak paham akan sikapmu. Begitu membingungkan. Kau membuat semuanya menjadi rumit. Kau datang membawa harapan. Membuatku menggantungkan harapan besar atas hadirmu. Namun, ternyata aku salah. Disaat aku mulai berharap, disaat itu pula harapan kembali menjatuhkan aku. Harapan itu menjadi luka, yang semakin lama semakin menganga. Itulah mengapa aku sangat benci berharap. Bagiku, harapan sama seperti janji. Hanya kata-kata penenang yang berakhir dengan omong kosong. Laki-laki sejati, tak akan memberikan janji dan harapan jika dia tak bisa memenuhinya. Dan sekarang, aku tak yakin apakah dia benar-benar laki-laki.

Wonogiri, 9 Desember 2018

In SilentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang