Rembulan bersinar terang. Menerangi belahan bumi yang ditetesi gerimis hujan. Sementara sang bintang berkerlip mengelilingi bulan. Binatang malam bersuara memecah sunyi. Menari dan bernyanyi dengan suka cita. Menyalurkan perasaan bahagia disela pedihnya kehidupan. Membuat semuanya terlihat hidup dan bahagia. Dibawah rintik hujan, dua insan bahagia sedang berdansa. Saling menatap dengan lembut. Seakan sedang berbincang dari hati ke hati. Saling menyuarakan isi hati bahwa mereka saling menyayangi. Yang dikelilingi oleh lilin yang menjadikan sebagai nuansa lembut. Terbuai akan ucapan lembut dan mesra. Membuat mereka ingin menghentikan waktu. Walau pun hanya sesaat. Lihatlah. Bukankah itu indah? Melakukan hal yang seharusnya dilakukan. Melakukan hal yang membuat hidup kita bahagia. Tapi ternyata tak mudah. Bahkan, kita lebih memilih untuk saling berdiam dengan suram. Memilih saling memendam perasaan daripada mengutarakannya. Memilih menjadi bodoh saat ada pilihan menjadi pintar.
Wonogiri, 16 Desember 2018
KAMU SEDANG MEMBACA
In Silent
Short Story[one short-story] Segenggam perasaan yang tak sempat diucapkan oleh kata. Penyesalan. Kekecewaan. Kesedihan. Cerita ini didedikasikan untuk seseorang yang sampai saat ini masih terus mengisi hatiku.