--------------------------------------------------
Sorry for typos and happy reading.
--------------------------------------------------
[1]
Kim Ho Jung mempersilakan Suzy duduk di meja pantry dan memberikan segelas teh herbal padanya. Suzy melirik isi gelas tersebut, terdapat bunga chamomile kering di dalam sana bersatu padu dengan air hangat.
"Teh chamomile selalu berhasil membuatku menjadi lebih tenang," wanita dengan rambut pendek berwarna hitam legam itu berucap, menyerumput isi gelasnya dengan kedua mata yang tertutup. "Aku akan memberikanmu beberapa agar bisa kau bawa pulang. Aku dengar itu bagus untuk insomnia."
"Terima kasih, anda masih ingat benar bahwa saya punya masalah tidur."
Wanita berambut pendek dan bermarga Kim tersebut tersenyum simpul, meletakkan kembali gelas tehnya ke piring kecil sebagai alas kemudian membalas, "tentu. Banyak hal yang ku ingat tentangmu. Teh chamomile juga bagus untuk mengobati kram menstruasi, kau benar-benar harus mulai mengkonsumsinya."
Suzy meraih telinga gelas transparan tersebut, mengangkatnya mendekati wajah lalu seketika dia teringat akan bunga edelweis kering. Aroma keduanya hampir mirip. Suzy meneguk isinya, merasakan ada rasa asing ketika lidahnya dibasahi oleh cairan tersebut. Walaupun asing, Suzy tetap menelannya dengan wajah biasa karena memang tidak terdapat rasa pahit sama sekali.
"Kau sudah merasa lebih baik? Aku dengar kau jet lag."
"Sudah jauh lebih baik. Sepertinya itu bukan jet lag, saya hanya sedikit butuh istirahat." Kata wanita bermarga Bae tersebut, "terima kasih atas undangan anda hari ini, saya tidak bisa menyapa di kantor sesampainya saya di Korea."
"Kenapa kau masih terus bicara formal padaku? Bertahun-tahun telah berlalu dan kau sama sekali tak berubah."
Suzy tersenyum kecil, "entahlah, itu hanya seperti sebuah kebiasaan. Mungkin karena saya terlalu menghormati anda."
"Cobalah untuk lebih santai padaku, aku akan sangat senang jika kau melakukannya." Suzy melihat ke dalam gelasnya, menyaksikan bunga chamomile kering mengapung di atas air hangat yang sekarang tinggal setengah. "Tentang undangan itu, haruskah saya hadir?"
Ho Jung hanya tersenyum kecil, Suzy sengaja mengalihkan topik pembicaraan. "Banyak orang berpengaruh di sana, kau harus datang jika ingin semakin dikenal." Dan wanita Bae itu menganggukkan kepalanya kecil. Kalau boleh jujur dia agak engan untuk datang ke pesta para muda-mudi dari keluarga chaebol ―konglomerat― tersebut.
"Aku tau apa yang ada dipikiranmu sekarang Suzy. Kau tak ingin pergi." Ho Jung menunjuk-nunjuk wajah Suzy dengan jari telunjuknya, jelas tahu bahwa wanita cantik di hadapannya sekarang sedikit enggan bergaul dengan anak-anak keturunan chaebol yang jelas akan tahu masa lalunya. Setidaknya itu yang sang wanita pikirkan. "Karena itu, pikirkan saja tentang bisnis. Kau sedang menjalankan bisnis di sana dan sedikit santai dengan beberapa makanan dan juga wine."
Suzy menyungingkan senyuman khasnya, kembali meneguk isi gelas dan setelahnya berucap, "saya mungkin agak enggan untuk pergi, tapi bukan berarti saya tak ingin pergi. Saya akan pergi."
Tentu saja aku akan pergi, pria itu akan berada di sana. Aku akan bertemu dengannya lalu mencuri hatinya― ya, jika memang aku bisa.
***
"Bagaimana Seoul? Bukankah jauh lebih indah dari pada Paris?"
Choi Sulli yang mengendarai mobil terus berkicau, mengabaikan ekspresi malas Suzy yang sedari tadi terus bermain dengan ponselnya. "Biasa saja." Wanita itu berucap guna memberi respon.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Reputation [END]
FanfictionI don't care. © LoveSooji | Published : 25 November 2018.