Dua puluh tiga

4.3K 640 96
                                    

--------------------------------------------------

Sorry for typos and happy reading.

--------------------------------------------------

[23]

Ini gila.

Suzy membatin dengan kedua mata yang tertutup sangat rapat, dia terkejut dengan apa yang sedang terjadi hingga membuatnya tak bisa berfikir dengan benar. Tubuhnya bahkan lemah, mungkin inilah kenapa orang mengatakan bahwa sekuat apapun wanita mereka selalu kalah pada pria― mungkin hanya dalam kasus menyebalkan ini.

Myungsoo melepaskan tautan bibir mereka yang hanya bergerak sepihak, Suzy pasti sudah benar-benar gila kalau dia berani membalas cumbuan pria itu. Tapi untunglah dia belum sepenuhnya gila, karena dia tak membalas sama sekali. Saat Myungsoo melepaskan tautan itu lah Suzy membuka mata, mengumpulkan kembali tenaganya yang tersedot habis oleh keterkejutan tadi dan siap memberikan pria ini pelajaran kalau dia bertindak lebih jauh.

Leher.

Suzy benar-benar akan menaikkan lututnya dan memberikan rasa sakit pada pria Kim di atasnya sekarang kalau pria itu menyentuh lehernya dengan bibir. Myungsoo menurunkan wajahnya lagi membuat Suzy semakin menahan napas dan memejamkan mata, dia siap menyerang kapan saja. Dia tidak takut.

Napas hangat pria itu terasa sangat jelas di pipi Suzy, semakin ke samping dan Suzy benar-benar merasa bahwa bibir sang pria akan menyentuh lehernya, tapi― "siapa Kim Hye Sung?"

"Hah?"

Suzy terkejut, tidak mendapatkan kecupan di lehernya melainkan sebuah bisikan dengan tanda tanya di kata terakhir. Suzy mengerjap, melihat dengan jelas Myungsoo menaikkan kembali wajahnya dan menatap wajah Suzy lekat. "Siapa pria itu? Kim Hye Sung?" tanyanya lagi, mengintimidasi membuat Suzy seketika merasa blank. Kenapa jadi begini?

"Kim Hye Sung?" Kaget Suzy kemudian setelah sepenuhnya sadar, menolak tubuh Myungsoo dengan mudah karena pria itu memang tidak melakukan pertahanan sama sekali.

"Ya, Kim Hye Sung. Pria yang kau temui di cafe itu, yang menggengam tanganmu dan mengusap kepalamu. Siapa dia?" Myungsoo membenarkan posisi duduknya di atas sofa, Suzy menurunkan kaki dari sofa lalu merapikan blouse yang ia kenakan. Benda itu sedikit terangkat tadi, hanya sedikit saja. Myungsoo tidak serius saat mengatakan bahwa dia akan melepaskan pakaian Suzy, bukankah sudah dia katakan sebelumnya? Bahwa dia hanya ingin mengerjai wanita yang sok berani bermarga Bae itu.

"Apa yang kau bicarakan?" Elak Suzy, jelas tidak akan jujur. Karenanya Myungsoo bergeser mendekati tengah sofa dan mengulurkan tangannya ke arah bawah meja. "Mungkin ini akan menyegarkan ingatanmu." Ucap Myungsoo yakin, memegang sebuah amplop di tangan lalu menyeringai ke arah Suzy. Wanita itu menelan ludah.

"Pria ini― dia Kim Hye Sung bukan?" Myungsoo mengeluarkan beberapa lembar foto dari amplop yang ia raih tadi, meletakkannya satu persatu di atas meja; tepat di depan tempat Suzy duduk.

Suzy kembali menelan ludah, foto yang Myungsoo tunjukkan sekarang terdapat dirinya dan juga Hye Sung. Tampaknya foto itu diambil saat dia dan pria itu berada di cafe, minum bersama dan bicara banyak hal dengan santai.

"Kau mengikutiku?" Selidik Suzy, mulutnya terbuka dengan mata yang membulat sempurna. Bagaimana pria ini bisa punya foto itu? Jawabannya hanya satu, Kim Myungsoo menguntit dirinya hari itu.

Myungsoo menggeleng dengan santai, melempar sisa foto yang tak sempat dia susun semua di atas meja begitu saja. Pria itu melipat tangan di dada lalu berucap, "bukan aku yang mengikutimu, tapi orang suruhanku." Dengan nada santai.

Bad Reputation [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang