Dua puluh dua

4.1K 647 100
                                    

--------------------------------------------------

Sorry for typos and happy reading.

--------------------------------------------------

[22]

"Hubungan macam apa yang kau punya dengan Park Jaemin? Kenapa dia sampai seberani itu?"

Suzy yang sedang membersihkan sedikit luka di sudut bibir Myungsoo dengan menggunakan cotton bud menghentikan gerakan tangannya, menatap lekat ke arah cotton bud dan sama sekali tak bicara. Dia hanya berhenti bergerak untuk sesaat, karena setelahnya dia kembali melanjutkan kegiatan awalnya― membersihkan luka Myungsoo.

"Kenapa kau tidak mengambil tindakan hukum atas apa yang dia lakukan? Itu keterlaluan, kau dipukuli dan dikatai."

Suzy sepenuhnya menghentikan pergerakannya kali ini, sangat terganggu dengan pergerakan mulut Myungsoo yang berucap panjang. "Kami dekat sedari kecil, dia sudah seperti seorang kakak lelaki untukku. Ayah kami dulu berteman dekat, tapi kemudian hubungan mereka retak dan hubungan kami juga. Walaupun dia sepertinya membenciku, aku tetap menganggapnya sebagai seorang kakak lelaki."

Wanita itu tersenyum kecil saat menceritakan tentang masa lalunya dengan Jaemin, itu benar adanya dan menurut Suzy tak masalah jika Myungsoo tau. Dia dan Jaemin dulu memang dekat, Suzy bahkan menganggap Park Geun Hyung sebagai ayah keduanya setelah sang ayah. Semua itu tentu saja terjadi sebelum ia tahu bahwa Geun Hyung hanya memanfaatkan sang ayah, setelah tau― dia membenci pria Park itu, bahkan semua keluarga Park yang tahu tapi tutup mulut.

"Adik mana yang ingin melihat kakaknya sendiri masuk penjara? Tidak ada. Jadi biarkan saja, dia hanya begitu karena emosi sesaat." Senyum kecil Suzy lagi, kali ini mengucapkan kalimat penuh omong kosong. Dia memang menganggap Jaemin sebagai kakak lelakinya, tapi itu dulu sekali. Kalau sekarang, Suzy ingin memasukkan Jaemin ke penjara, sangat-sangat ingin. Tapi tidak dengan membawa-bawa namanya seperti kasus pemukulan tadi, Suzy akan memasukkan Jaemin ke penjara dengan cara lain― cara yang lebih memalukan.

Myungsoo menganggukkan kepalanya tanda percaya dengan omong kosong yang Suzy ucapkan, pria itu melirik Suzy kemudian yang sekarang berjalan menuju ke dapur dengan gelas berisikan air putih serta bungkus cotton bud. Wanita itu tidak terlihat tertekan sama sekali dengan apa yang terjadi sebelumnya, dia seperti sudah terbiasa dengan itu. Entahlah, Myungsoo tak yakin.

"Kau akan menginap?" Tanya sang pria dari posisinya yang bersandar di kepala kursi, Suzy menjawab dari arah dapur― "tentu jika kau memintanya." Membuat Myungsoo mengernyitkan keningnya, lalu berbalik hanya supaya dia bisa melihat wajah wanita Bae itu saat bicara.

"Serius, kenapa sikapmu berbeda sekali dari yang sebelumnya? Kau jadi sangat penurut dan kita sungguh tidak ada berdebat lagi."

"Kenapa? Kau tidak suka aku begitu? Apakah seharusnya kita tak bertemu lagi?" tanya Suzy, entah kenapa di mata Myungsoo malah terlihat penuh semangat. Aneh sekali.

"Kau bicara omong kosong lagi." Myungsoo berdiri, melonggarkan dasi yang melilit leher lalu melepaskan beberapa kancing. "Aku akan gunakan kamar mandinya dulu, memukuli Park Jaemin sungguh membuatku banyak berkeringat." Kemudian berlalu saja menuju kamar tidur. Meninggalkan Suzy yang berdiri menatapnya dengan desisan yang terdengar setelah itu.

***

Kim Hye Sung benar-benar marah besar saat dia mendengar kabar Park Jaemin menampar Suzy di depan orang ramai di pesta yang cukup terpandang. Pria itu mengatur napasnya naik turun dengan wajah merah, "dia benar-benar bedebah gila." Umpat Hye Sung untuk yang kesekian kalinya.

Bad Reputation [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang