Tujuh Belas

4.1K 593 48
                                    

--------------------------------------------------

Sorry for typos and happy reading.

--------------------------------------------------

[17]

Suzy bohong saat mengatakan bahwa dia mengantuk karena pada kenyataannya, dia sulit jika ingin tidur. Madam Ho bahkan merekomendasikan dirinya untuk sering minum teh chamomile, wanita paruh baya itu berfikir bahwa teh tersebut bagus untuk insomnia. Tapi sebenarnya itu tak terlalu mengefek pada Suzy yang selepas kematian ayahnya memang susah tidur.

"Bisakah kau berhenti mondar mandir?" Suzy meletakkan buku bacaannya ke atas meja nakas, menaikkan pandangannya ke depan dan melihat ke arah pria yang sedari tadi terus mengitari kamarnya. Melihat dinding-dinding, mungkin sedang menghitung semut. Entahlah, Suzy tak bertanya dengan jelas pada sang pria.

"Kau benar-benar tidak masalah saat aku memasuki kamarmu." Pria itu ―Kim Myungsoo― berjalan mendekati ranjang, duduk di tepian paling bawah dan melihat ke salah satu lukisan di dinding kamar. Suzy berada di belakangnya, menjulurkan kaki dengan punggung yang bersandar pada kepala ranjang. Wanita itu tadi membaca entah buku apa ketika dia masuk dan mulai melihat ke sekeliling, Suzy tak tampak terganggu dengan kehadirannya di dalam kamar tersebut.

"Kalau aku masalah, aku tidak akan berucap tentu tadi." Jawab wanita itu lugas, Myungsoo mengangguk tanda menyetujui. Yang wanita itu katakan benar.

Myungsoo memutar tubuhnya setengah lingkaran, menaikkan sebelah pahanya ke atas ranjang dan menatap Suzy. Merasa di tatap sedemikian rupa oleh Myungsoo, Suzy pun membalas tatapan mata sang pria. "Taekwoon, dia sudah tidak ada menganggumu lagi bukan?"

Suzy mengangguk kecil, "berkat dirimu. Dia tak lagi mencari gara-gara denganku."

"Lalu― Park Jaemin, sejauh mana kau terlibat dengannya?" Pertanyaan Myungsoo yang berikutnya membuat Suzy kembali meraih buku bacaannya tadi, menyentuh kertas tipis penanda yang terselip di buku tersebut lalu membuka halaman tempat terakhir dia membaca. "Aku tidak akan menjawab pertanyaan itu." Ujarnya, mulai menyusuri kalimat demi kalimat yang ada di dalam buku.

"Kenapa?" Myungsoo tetap bertanya walaupun Suzy jelas mengatakan bahwa dia tak ingin menjawab. Suzy hanya diam, dia benar-benar tak menjawab pertanyaan Myungsoo seakan dia mulai larut dengan bacaannya sendiri.

Cukup lama mereka seperti itu― Suzy yang terngelam dengan bukunya, sedangkan Myungsoo hanya memperhatikan dengan posisi yang tidak berubah. Bunyi jam dinding terdengar cukup kuat karena tak ada sumber suara lain, beberapa saat kemudian Suzy kembali menutup bukunya setelah menyelipkan kertas penanda. "Kau akan tidur di sini?"

Myungsoo mengangkat bahu acuh, "sepertinya begitu. Di sini nyaman juga."

Lalu Suzy diam, meletakkan telapak tangannya di atas buku bacaan dan terus menatap Myungsoo. Apa yang harus dia lakukan pada pria ini? Dekat-dekat dengannya sepertinya tidak terlalu bagus. "Kau tidak takut aku melakukan sesuatu yang aneh padamu?"

Suzy tersenyum miring, "sesuatu yang aneh? Seperti?"

"Yah, kau tau sendiri. Sesuatu yang― haruskah aku mengatakannya dengan jelas?"

Suzy terkekeh, "lakukanlah jika kau ingin, tapi jangan salahkan aku nantinya karena aku bisa saja membuatmu terluka parah pada akhirnya."

Myungsoo menatap lekat Suzy, "kau pandai berkelahi?" tanyanya lagi.

"Mau melihatnya? Aku pikir menjadikanmu alat peraga langsung bukan hal yang buruk."

Kali ini Myungsoo yang terkekeh, "kau tidak tahu saja, kalau pria sudah memutuskan bahwa mereka harus melakukan sesuatu. Tenaga mereka bisa menjadi lebih kuat, wanita tidak akan bisa membendungnya."

Bad Reputation [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang