Tiga

4.5K 662 94
                                    

--------------------------------------------------

Sorry for typos and happy reading.

--------------------------------------------------

[3]

Black Rose Hotel adalah hotel bintang tujuh satu-satunya yang ada di Korea, kakek Myungsoo ―Kim Bool Am― adalah penerus sebelumnya dan untuk penerus selanjutnya hanya tersisa Myungsoo sebagai satu-satunya cucu kandung pria berusia tujuh puluh delapan tahun tersebut.

Tapi dua tahun yang lalu, sang ibu ―Kim Yeo Jin― menikahi seorang dosen yang memiliki satu orang anak membuat Myungsoo sedikit ketar-ketir tentang posisinya sebagai penerus usaha keluarga. Bukan tanpa alasan, ternyata saudara tirinya tersebut cukup mahir berbisnis dan entah sejak kapan kakek Myungsoo jadi menaruh minat pada pria yang dua tahun lebih tua dari Myungsoo tersebut.

Kim Jong Hyun sudah memiliki marga Kim di depan namanya bahkan sebelum sang ayah yang merupakan seorang dosen di salah satu universitas negeri tersebut menikah dengan Yeo Jin, ibu Myungsoo. Ayah pria itu memang telah bermarga Kim sebelumnya, Kim Hyo Sup. Pria berusia lima puluh dua tahun tersebut merupakan suami kedua sang ibu setelah ayah kandung Myungsoo meninggal saat Myungsoo masih kecil.

"Kau tidak pergi ke pesta? Aku pikir malam ini ada undangan dari keluarga Jung untukmu." Yeo Jin meletakkan potongan cake di depan Jong Hyun yang malam ini bertamu ke rumah karena dia memang selalu datang ke rumah besar keluarga Kim paling tidak seminggu sekali. Tidak seperti Myungsoo yang hanya datang kalau sudah disuruh datang, kalau tak disuruh dia tak akan mau datang secara sukarela.

"Tidak bu, bukan acara penting." Ucapnya, meraih piring kecil berisi cake tersebut dan mencicipi rasanya. "Ini enak, ibu membuatnya atau ayah membelikannya."

Yeo Jin tampak senang mendapatkan pujian dari sang anak tiri, "ibu membuatnya, apakah benar-benar enak?" dan Jong Hyun mengangguk.

"Pantas saja ayah jadi tambah berisi sekarang, ternyata ibu semakin pintar memasak." Pujinya lagi, kembali berhasil membuat Yeo Jin senang.

"Kau ini pintar sekali memuji."

"Aku menuruni sifat ayah bu."

"Kau benar, ayahmu memang sangat pandai bermulut manis."

"Dan kau sangat suka dengan pria bermulut manis."

Yeo Jin dan Jong Hyun kompak mengalihkan pandangan mereka menuju samping, mendapati Bool Am sedang menuju ke arah mereka dengan tongkat kayu berkilat di tangan.

"Ayah." Yee Jin tersipu malu saat mendengar penuturan sang ayah, memang benar apa yang ayahnya katakan― dia memang suka pria bermulut manis. Pujian selalu membuatnya senang. Mungkin karena itulah Myungsoo dan sang ayah selalu khawatir dia ditipu oleh pria yang mengincar kedudukan dan harta. Tapi tampaknya kali ini ibunya memilih pria yang tepat, Kim Hyo Sup adalah pria yang baik.

"Apa kau tak pernah mau bergabung di acara mereka karena kau masih belum mengganggap dirimu sebagai bagian dari keluarga Kim?"

"Tentu tidak kek, aku benar-benar sudah menganggap kalian sebagai keluargaku."

"Kalau begitu sesekali pergilah ke pesta yang diadakan teman-teman Myungsoo, tak ada salahnya bergabung selama mereka tak pesta benda-benda haram."

"Teman-teman Myungsoo tidak begitu ayah," timpal Yeo Jin, membantu ayahnya duduk di sofa dekat dirinya dan di depan Jong Hyun. "Mereka hanya bersenang-senang dengan wine dan bukannya yang lain."

Bad Reputation [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang