--------------------------------------------------
Sorry for typos and happy reading.--------------------------------------------------
[11]
"Skor masih satu-nol, bagaimana kalau kita buat jadi satu sama? Aku suka hubungan timbal balik yang menguntungkan. Aku sudah membuatmu mendapatkan orgasme, bukankah seharusnya kau juga membalas dengan cara yang sama?"
"Mau aku beritahu sesuatu dulu sebelum itu?"
Myungsoo mengernyitkan keningnya, melihat wanita itu dengan tatapan penuh tanya. Suzy yang paham bahwa pria itu ingin mendengarkan apa yang ia ajukan kembali melanjutkan, "aku tidak tahu apakah kau sudah tahu soal ini atau belum, tapi sepertinya temanmu― Jung Taekwoon, sedang berada di rumah sakit karena ulah kakiku." Suzy menghentak-hentakkan kaki kanannya ke lantai dengan bunyi teratur.
Lipatan di kening Myungsoo semakin bertambah, jelas dia belum mendengar kabar apapun tentang Taekwoon karena keduanya sedang perang dingin setelah bertukar pukulan. "Aku menendang asetnya dengan kakiku. Tidak keras, sungguh. Tapi sakit akibat itu sepertinya sungguh luar biasa. Dia bahkan tak bisa bergerak." Suzy tersenyum miring, menurunkan pandangannya ke arah sesuatu yang ada di daerah antara perut dan paha atas Myungsoo.
Myungsoo seketika menurunkan tangannya, meletakkan telapak tangannya di sana dengan mata yang melirik Suzy sesekali kemudian melirik aset priadinya itu. "Kau bisa meneleponnya dan bertanya, kejadian itu sungguh membuatku senang dan aku tak masalah jika harus melayangkan kakiku ke tempat yang mirip seperti itu lagi. Kau mau coba?" Suzy mengedip-ngedipkan matanya dengan senyuman lebar di wajah.
Myungsoo seketika menelan air ludahnya, dia tahu Suzy itu wanita yang seperti apa. Menepis tangan Jung Taekwoon dengan wajah jijik saja dia berani, apa lagi hanya sekedar menendang. Terutama saat wanita itu sedang sangat marah, insiden obat perangsang itu jelas membuat sang wanita murka dan sakit hati.
"Kau benar-benar menendangnya?" Itu sebenarnya hanya basa-basi karena dalam hati Myungsoo yakin Suzy benar-benar melakukan apa yang dia katakan.
Wanita itu mengangguk pasti membuat Myungsoo tertawa, dia menjauhkan tangannya dari aset pribadinya itu kemudian menarik kursi meja pantry dan duduk di sana. Memutar kursi setelah itu demi berhadapan dengan Suzy, "setelah melakukan itu, kau merasa lebih baik?" tanyanya, jauh lebih santai dari yang sebelumnya.
Suzy mencebikkan bibir bawahnya kemudian menganggukkan kepala, tentu saja dia merasa lebih baik setelah melakukan misi balas dendam terhadap Jung Taekwoon yang kurang ajar. Apakah itu harus ditanyakan?
"Duduklah." Myungsoo menunjuk kursi di depan tempat duduknya, Suzy awalnya ragu tapi ujung-ujungnya tetap melakukan apa yang pria itu perintahkan. Dia duduk di salah satu kursi meja pantry yang kosong, "masih mau melanjutkan pembicaraan yang sebelumnya?" Selidik wanita itu, tapi Myungsoo menggeleng.
"Lupakan. Aku yakin tidak akan mendapatkan itu. Cukup kau tau saja― aku tidak suka pergi ke rumah sakit."
Suzy tersenyum miring, pria itu jelas mencari-cari alasan lain. Dia pasti takut.
"Jadi? Bisa kita anggap skornya menjadi satu sama sekarang?"
Myungsoo ikut tersenyum miring, "kau pandai bernegosiasi nona, aku akui itu. Baiklah, kita satu sama sekarang." Mendengar itu, Suzy menganggukkan kepalanya dengan wajah puas. Itu yang dia inginkan.
"Lalu? Bolehkah aku pulang sekarang?" Suzy sudah mau berdiri dari posisi duduknya saat Myungsoo melompat terlebih dahulu dan berkata, "makanlah dulu, akan aku buatkan sesuatu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Reputation [END]
FanfictionI don't care. © LoveSooji | Published : 25 November 2018.