Dua puluh tujuh

4.7K 655 102
                                    

--------------------------------------------------

Sorry for typos and happy reading.

--------------------------------------------------

[27]

Punggung pria itu terlihat lelah, bahunya jatuh ke bawah lalu kepalanya menunduk. Myungsoo menghela napas kecil melihat itu, dia melangkah mendekat dengan tangan yang ia jatuhkan di atas punggung tersebut, "lama tak melihatmu." Ucapnya dengan kekehan kemudian, mencoba untuk mencairkan suasana layu itu walaupun tak sepenuhnya yakin.

"Kau datang." Pria itu memalingkan kepalanya, melihat Myungsoo dengan senyuman kecil sembari menuangkan minuman ke arah gelasnya yang sudah kosong.

"Kenapa kau menyuruhku datang?" Basa-basi Myungsoo, meraih gelas kosong yang disondorkan oleh bartender lalu mengisinya dengan cairan yang sama seperti yang diteguk oleh Sang Hyuk― pria yang menyuruhnya datang ke bar ini.

"Aku hanya butuh teman minum, kenapa? Kau tak mau?" Sang Hyuk memicing ke arah Myungsoo dan pria Kim itu tidak menjawab, malah memutar gelas yang berisikan alkohol dan juga balok es. Myungsoo meminumnya kemudian tanpa menjawab pertanyaan Sang Hyuk. "Kau pasti datang dengan mendumel. Apa karena aku mengganggu waktumu dengan Suzy?" Selidik Sang Hyuk kemudian, sudah pasti tepat sasaran karena Myungsoo tersenyum malu-malu layaknya anak remaja yang baru jatuh cinta.

"Cih! Kau menjijikkan." Dumel Sang Hyuk kemudian, meraih gelas minumnya sendiri lalu meneguk isinya sampai tandas. Setelah beberapa saat terdiam bersama menikmati alunan musik di bar elit tersebut, Sang Hyuk berucap― "bagaimana dengan Suzy? Dia baik?" Myungsoo mengangguk, walaupun tidak baik wanita itu tidak akan menunjukkannya pada siapapun. Terlalu keras kepala.

"Lalu― bagaimana dengan ayahmu? Dia baik?"

Sang Hyuk menggeleng pelan, "dia terlihat sakit, tapi ada banyak rangkaian pemeriksaan yang harus dia lakukan. Dia di ruang interogasi sepanjang hari, aku bahkan tak tau apakah dia diberi makanan yang layak." Suara pria itu terdengar tercekat di telinga Myungsoo, pria Kim itu tahu bahwa Sang Hyuk sangat menyayangi ayahnya. Alasan kenapa pria Han itu ingin masuk ke dalam dunia hukum juga karena ayahnya, sang ayah adalah pahlawan sekaligus panutan.

Myungsoo diam, dia tak pandai menghibur orang. Ingin meminjamkan bahunya pada Sang Hyuk seperti yang ia lakukan pada Suzy rasanya agak menjijikkan, karenanya dia hanya diam dengan tangan bergerak mengisi gelas Sang Hyuk dengan alkohol.

"Aku tahu bahwa dunia hukum tak selalu bersih, tapi aku tetap terkejut saat tau ayah terjerat kasus seperti itu. Aku bahkan tak bisa percaya pada diriku sendiri lagi." Sang Hyuk menghela napas keras, meneguk alkohol itu lagi lalu menghela napas sedikit lebih ringan. "Aku mungkin tak akan bisa melihat wajah Suzy lagi, aku tak punya keberanian untuk itu."

Sang Hyuk menggelengkan kepalanya frustasi, dia mungkin belum tau kisah sebenarnya apa yang terjadi pada kasus ayah Suzy yang melibatkan ayahnya― tapi dia yakin itu pastilah sangat buruk karena melibatkan Park Geun Hyung dan juga Ahn Sung Ki.

"Seandainya aku tahu dari awal tentang perbuatan ayah, aku mungkin akan melindungi Suzy saat wanita itu menjadi sasaran Jaemin dan juga Taekwoon. Aku pasti akan melindunginya." Sang Hyuk menelan ludah susah payah, "seandainya aku melakukan itu, mungkin dia akan memaafkanku, mungkin kami bisa dekat seperti kau yang dekat dengannya."

"Suzy tak menyalahkanmu."

"Aku tau, hanya saja― aku tidak bisa berhenti merasa bersalah."

Myungsoo menepuk punggung Sang Hyuk berulang kali tidak terlalu kuat, "aku menjaganya sekarang." Lalu Sang Hyuk memiringkan kepala dan melihat ke arah Myungsoo. "Kau serius ingin melindunginya?" dan Myungsoo mengangguk yakin.

Bad Reputation [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang