Dua puluh lima

4.5K 642 93
                                    

--------------------------------------------------

Sorry for typos and happy reading.

--------------------------------------------------

[25]

Nama Bae Min Young serta perusahaan JK kembali terseret dalam arus pemberitaan Ahn Sung Ki dan juga Park Geun Young yang hari ini memenuhi televisi. Berita itu muncul sedari tadi pagi sampai sekarang, saat ini Suzy berada di rumah dengan segelas teh chamomile di tangannya. Hari ini wanita itu libur bekerja seperti yang diperintahkan oleh madam Ho, dia tengah mempersiapkan diri untuk menghadapi pertarungan sesungguhnya sebentar lagi.

Sebelum mengakhiri hidupnya, sang ayah membuat sebuah surat wasiat yang mengatakan bahwa dia bukanlah dalang dari segala masalah yang terjadi pada perusahaan JK. Walaupun sudah menulis demikian di surat wasiat, pihak kepolisian dan kejaksaan tidak menganggapnya serius dan tetap menetapkan Bae Min Young sebagai tersangka utama. Sekarang― beberapa tahun setelah peristiwa itu berlalu, Suzy akan kembali membuka kembali kasus itu guna membersihkan nama ayahnya yang ditetapkan menjadi tersangka sampai akhir.

Madam Ho sudah melarang Suzy menonton televisi dan juga membaca berita di internet karena saat ini foto ayahnya dan juga masa lalu perusahaan JK kembali diperbincangkan. Tapi bukan Suzy namanya jika wanita itu tidak keras kepala, ia tetap menyalakan televisi dan melihat apa yang para stasiun televisi katakan tentang kasus itu. Wajah ayahnya sesekali muncul, kisahnya yang berakhir bunuh diri juga kembali terangkat. Suzy merasakan sesak di dadanya melihat semua itu lagi setelah sekian lama, tapi dia berusaha kuat.

Ting. Tong.

Bel apartemen wanita itu berbunyi, beberapa kali dan semakin nyaring memenuhi seisi apartemen. Suzy tetap diam di posisi, menyerumput kembali teh chamomile miliknya dan tidak melepaskan pandangan dari televisi.

Ting. Tong.

Suzy meletakkan gelas teh ke atas meja, menggunakan tangan itu untuk mengorek kupingnya sendiri dengan kening berkerut. "Aku sungguh tak ingin menerima tamu malam ini." Dumelnya, akhirnya memutuskan untuk berdiri dari posisi duduk karena lagi-lagi bel dipencet sesuka hati dari luar sana. Tamu kurang ajar.

Wajah Myungsoo terlihat jelas lewat interkom, dengan malas Suzy menekan sebuah tombol membuat pintu otomatis terbuka dan langkah seseorang yang masuk semakin terdengar jelas. Suzy melipat tangan di dada, menunggu kemunculan sang tamu dari posisi ia berdiri.

"Kau mematikan teleponmu dari tadi pagi." Itulah yang Myungsoo ucapkan pertama kali ketika matanya bertemu tatap dengan mata Suzy, wanita Bae itu menghela napas keras kemudian berlalu begitu saja menuju sofa tempat ia duduk tadi. Myungsoo menyusul dengan kantong belanjaan di tangan.

"Aku beli camilan dan beberapa kaleng bir. Ada cumi kering juga." Promosinya, menyebutkan apa saja yang ada di dalam kantong belanjaan yang ia bawa. Suzy yang duduk di sofa menganti saluran televisi menjadi acara tentang alam.

Walaupun tak dijawab oleh Suzy, Myungsoo tetap santai. Duduk di sebelah wanita itu dan mulai mengeluarkan semua yang ada di dalam kantong yang ia bawa, meletakkannya begitu saja di atas meja. Beberapa saat kemudian, Myungsoo meraih satu kaleng bir― membuka minuman itu dengan mudah lalu menyondorkannya pada Suzy.

Suzy menerima pemberian pria itu, tapi tak langsung meneguknya melainkan pura-pura fokus pada acara yang ditayangkan oleh televisi. "Kau baik?" Myungsoo bertanya setelah berhasil membuka satu kaleng bir untuk dirinya sendiri, meneguk isi kaleng itu tidak terlalu banyak. Ia menyamakan diri di posisi, menyandarkan punggung pada kepala sofa.

Bad Reputation [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang