Enam

3.8K 588 96
                                    

--------------------------------------------------

Sorry for typos and happy reading.

--------------------------------------------------

[6]

Bagi Suzy, satu tangan yang merangkulnya saat dia jatuh lebih berharga dari pada sepuluh tangan yang menyalaminya saat dia sukses― dan Kim Jong Hyun adalah orang yang ada di saat terpuruknya, waktu di mana dia kehilangan ayahnya dengan cara yang sangat tak disangka-sangka.

Pria itu datang ke upacara pemakaman sang ayah saat teman-temannya yang lain tidak ada menampakkan wajah mereka, mungkin tidak ingin terlibat dengan keluarga mereka yang saat itu sedang ramai dibicarakan karena kasus pengelapan dana perusahaan dan juga pajak. Bagi Suzy, dia lebih banyak kehilangan dibandingkan dengan sang ibu. Selain kehilangan ayah, dia juga kehilangan teman-teman, masa remajanya dan semua yang sebelumnya berhasil membuat dia bahagia. Dunianya seketika runtuh saat itu juga.

"Aku juga senang bertemu denganmu lagi, sunbae."

Suzy mengulur tangannya, membalas uluran tangan Jong Hyun sambil bersitatap satu sama lain. Mereka tersenyum dan entah kenapa itu membuat Suzy seketika lega, pria itu tak banyak berubah.

"Kau terlihat baik, lebih baik dari pada terakhir kali kita bertemu." Ucap Jong Hyun, masih menggengam tangan Suzy dengan erat. "Aku sempat mencarimu, tapi tak ada yang tahu kau ke mana. Kau pergi begitu saja, tiba-tiba dan tanpa salam perpisahan sama sekali."

"Maaf." Suzy menundukkan kepalanya, merasa bersalah untuk itu. Dia seharusnya memberitahu Jong Hyun ketika akan pergi, tapi dia terlalu malu untuk bertemu pria itu. Butuh waktu lama baginya untuk mengumpulkan keberanian.

"Dan―" Suzy melepaskan tautan tangan mereka, menggunakan tangan kanannya itu untuk merogoh tas tangan yang ia bawa. "Aku ingin memulangkan ini pada sunbae, maaf untuk keterlambatannya." Sebuah sapu tangan berbahan kartun dengan motif garis-garis berwarna gelap, Suzy memberikan itu pada Jong Hyun.

"Ini, bukannya―" Saat tangan Jong Hyun menyentuh sapu tangan itu, Suzy mengangguk. "Sapu tangan sunbae, yang sunbae berikan padaku di hari pemakaman. Terima kasih, itu satu-satunya sapu tangan yang aku terima hari itu. Butuh waktu yang sangat lama untuk mengembalikannya pada sang pemilik."

Jong Hyun tersenyum, "kau menjaganya dengan baik Suzy." Dan Suzy hanya bisa menunduk, seketika teringat akan hari itu. Ketika Jong Hyun memberikannya sapu tangan tersebut, memeluknya dan menyuruhnya untuk tetap kuat walaupun rasanya seluruh dunia menuding salah ke arahnya.

"Terima kasih, untuk yang waktu itu."

Saat mendengar kabar bahwa Madam Ho akan menetap di kantor utama di Seoul dan mengajaknya untuk ikut serta, orang pertama yang Suzy ingat adalah Kim Jong Hyun. Dia harus bertemu dengan pria itu apapun kondisinya, mengembalikan sapu tangan yang selama ini ia simpan rapi-rapi lalu mengucapkan ucapan terima kasih untuk kekuatan yang telah pria itu berikan padanya di masa lalu.

"Bukan masalah, aku tahu bahwa kau kuat dari pada yang terlihat." Jong Hyun mengusap sapu tangan itu dengan jari jempolnya lalu memasukkan benda tersebut dalam saku celana, "terima kasih juga karena sudah mengembalikannya."

Suzy mengangguk, merasa sangat beruntung karena bisa diberi kesempatan untuk bertemu dengan Kim Jong Hyun lagi dengan suasana baik seperti ini. Dia sangat senang, tentu saja demikian. Akan tetapi ada sedikit rasa bersalah dihatinya, rasa yang coba untuk ia sembunyikan sebaik mungkin di depan pria ini sekarang.

Bad Reputation [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang