Lima Belas

4.1K 625 86
                                    

--------------------------------------------------

Sorry for typos and happy reading.

--------------------------------------------------

[15]

Sebelum jam makan siang, Suzy sudah berada di kantor utama pengurus BR hotel. Dia berencana bertemu dengan Kim Myungsoo hari ini, lebih baik jika pria itu mendengar cerita langsung darinya dari pada pria itu mendengarnya dari orang lain. Suzy tak mau malu di depan sang pria setelah percaya diri menolak tawaran itu beberapa hari yang lalu. Mengaku-ngaku sebagai kekasih Kim Myungsoo, jelas itu memalukan sekali, kenapa juga dia harus terpancing oleh Lee Mi Joo. Menyesal juga tidak akan ada gunanya.

"Apakah anda sudah membuat janji terlebih dahulu?" Wanita dengan rambut disanggul dan baju seragam ketat tersebut bertanya dengan senyuman di wajah, ragu-ragu Suzy menggelengkan kepala. Dia tidak tahu bahwa ia harus membuat janji dulu untuk bertemu dengan Myungsoo, ini bukan urusan bisnis.

"Aku hanya perlu bertemu dengannya sebentar." Dalih Suzy saat wanita di balik di tempat mengatakan bahwa Suzy harus membuat janji terlebih dahulu sebelum bertemu Myungsoo, dia mengatakan bahwa sang atasan sedang melakukan pekerjaan penting di dalam sana dan tak bisa diganggu. Apalagi sebentar lagi akan masuk jam makan siang.

Suzy mendengkus, kalau bisa dia juga tak ingin bertemu Myungsoo di tempat kerja pria itu tapi mau bagaimana lagi, selain kantor utama ini Suzy tak tahu bisa menemukan Myungsoo di mana. Apartemen? Suzy tak yakin sampai jam berapa Myungsoo akan selesai dengan seluruh pekerjaan. Suzy tak suka menunggu.

"Oh, tunggu!"

Seseorang menahan lengan Suzy saat wanita itu sudah ingin bergerak meninggalkan meja pegawai wanita tadi, refleks saja Suzy menarik tangannya kuat agar pegangan di lengannya terlepas. Pria mana yang sembarangan menarik tangannya, kurang ajar sekali.

"Maaf." Pria berkaca mata dengan rambut klimis itu tersenyum sungkan, dia menghadapkan tubuhnya ke arah Suzy membuat wanita yang ditatap hanya bisa mengernyit tak suka sembari menyentuh lengannya yang tadi ditarik begitu saja. "Apakah kau Bae Suzy?"

Suzy mengangguk tak nyaman, kenapa banyak orang yang tak ia kenali malah mengenalinya. Dia bukan selebriti.

"Apakah kau mau bertemu dengan GM kami? Kim Myungsoo."

Pria itu tampak bicara dengan santai dan ekspresi wajah yang tak terganggu sama sekali walaupun Suzy sedang berada dalam mode was-was. Wanita itu menurunkan kedua alisnya sedikit dan enggan menjawab.

"Aku sekretarisnya, kalau kau ingin bertemu aku bisa membantu." Pria itu kembali menyambung kalimat yang ia ucapkan sebelumnya, Suzy mengamati pria itu. Kartu pegawai di lehernya membuat Suzy sadar bahwa dia tak mungkin berbohong, "aku baru keluar untuk membeli kopi pesanannya, mau masuk bersama?" tawar pria itu lagi, ramah.

Suzy melihat ke arah barang yang pria itu bawa, dua cup kopi dengan merek yang terkenal dan sedang populer di Korea. Baiklah, sepertinya hari ini keberuntungannya. Bisa bertemu Myungsoo di tempat kerja tanpa membuat janji terlebih dahulu.

"Bisakah?"

Pria berkaca mata itu mengangguk, "tentu. Ayo ikut saya." Kemudian dia berbalik membuat Suzy kembali menyusuri jalan yang sama seperti tadi, menunduk sedikit ke arah pegawai wanita yang tadinya melarang dia masuk. Tapi karena pria yang menuntunnya sekarang, wanita tadi membiarkan saja Suzy lewat dan menaiki lift untuk para petinggi tersebut.

Selama di dalam lift, baik itu Suzy maupun pria berkaca mata itu tidak ada yang bicara. Keduanya hanya memandang lurus pintu lift yang tertutup. Lift itu membawa mereka ke lantai tempat Myungsoo berada dengan cepat, dengan sopan pria bernama Lee Tae Ri itu menggerakkan tangannya dan menuntun Suzy menuju jalan yang ia tunjuk. Suzy seketika gugup, tempat ini terlalu mewah. Bahkan di dalam lift tadi ada lukisan yang Suzy yakin harganya selangit.

Bad Reputation [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang