Belum sempat dibaca ulang, typo? Ingatkan saja. Akan segera diperbaiki.
--------------------------------------------------
Sorry for typos and happy reading.
--------------------------------------------------
[4]
Suzy tidak suka memanfaatkan orang lain sebagaimana dia tak suka dimanfaatkan, karenanya dia tak setuju dengan idenya sendiri tentang mendekati Kim Myungsoo dulu untuk bisa dekat dengan Kim Jong Hyun. Dia pikir pasti ada suatu cara bagaimana dia bisa bertemu dengan Jong Hyun dalam suasana yang baik, dia yakin seratus persen pasti ada cara lain.
"Aku dengar kau tidak bisa bertemu dengan pria itu, kau kecewa?" Ho Jung menyilang kedua kakinya, duduk di kursi sofa berwarna hitam dan tampak mengkilat tersebut dengan santai sedangkan Suzy berada di sisi lain sofa, berpakaian rapi seperti biasanya.
"Ya, saya harap bisa bertemu dengannya segera."
"Aku penasaran benda apa yang ingin kau berikan padanya, apakah penting?"
Suzy tak menjawab, hanya tersenyum simpul dengan kedua telapak tangan yang dia usapkan di atas paha. "Aku akan mengutusmu lagi ke pesta jika aku mendengar kabar kehadirannya," Suzy menangkat kepala, melihat ke arah Ho Jung yang baru saja berucap begitu. Jelas ingin membantunya seperti biasa. "Kau pasti akan bertemu dengannya dalam waktu dekat." Senyum Ho Jung lagi.
"Terima kasih, anda selalu membantu saya."
"Kalau kau benar-benar berterima kasih, cobalah untuk tidak terlalu kaku seperti ini. Sampai kapan kau akan memakai kata saya-anda dalam setiap pembicaraan kita? Apa sulit memanggilku dengan sebutan yang lebih santai?"
Suzy mengigit bibir bawahnya lalu mengangguk kecil, "akan saya coba." Ucapnya kembali berhasil membuat Ho Jung geleng-geleng kepala. Tidak banyak orang yang tahu bahwa aslinya Suzy itu seperti ini, seperti seorang wanita pemalu dan tidak banyak bicara.
***
Satu-satunya orang yang bisa menghubungkan dirinya dengan Suzy hanyalah Madam Ho, karena satu-satunya orang yang dekat sekaligus Suzy hormati hanyalah wanita bernama lengkap Kim Ho Jung tersebut.
Myungsoo menghela napas, dia tak terbiasa bergaul dengan lingkaran orang-orang yang berada di dekat madam Ho. Rasanya pasti akan sangat aneh jika dia tiba-tiba membuat panggilan dan bersikap ramah, harga dirinya akan jatuh sejatuh-jatuhnya jika ketahuan kalau dia sedang mencoba untuk dekat dengan Suzy karena rasa penasaran.
Lee Tae Ri yang melihat Myungsoo mengetuk-ngetuk ponselnya dengan jari telunjuk seketika mengernyitkan kening, atasannya tersebut tampak serius sekali padahal sekarang sudah masuk jam makan siang. Biasanya Myungsoo tak suka terlambat makan, dia bekerja untuk makan― setidaknya itulah yang selalu dia katakan.
Sebagai executive secretary yang baik hati dan tidak sombong, Lee Tae Ri mendekati meja Myungsoo dan berdehem tidak terlalu keras. "Ini sudah lewat lima menit dari waktu istirahat jam makan siang, anda tidak mau keluar makan?" Myungsoo sempat melirik Tae Ri yang berucap guna mengingatkan dirinya akan waktu makan siang. Tapi Myungsoo bergeming, masih memikirkan kemungkinan lain selain madam Ho yang bisa menghubungkan dirinya dengan Suzy.
Apa aku harus bertanya pada Jaemin? Dia bilang pernah minum dengan Suzy di Paris.
Batinnya, terpikirkan akan kemungkinan lain. Tapi yang satu ini agak menyebalkan, Myungsoo sudah bilang sebelumnya bukan? Bahwa dia sangat tidak menyukai Park Jaemin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Reputation [END]
FanfictionI don't care. © LoveSooji | Published : 25 November 2018.