--------------------------------------------------
Sorry for typos and happy reading.
--------------------------------------------------
[21]
"Orang bilang, jika seseorang bertindak tidak seperti dia yang biasanya berarti dia mendekati kematiannya. Kau sehat?"
Suzy mendengkus, mengelus dadanya sendiri dengan gerakan cepat lalu mendelik ke arah pria yang sekarang duduk di sampingnya, "kau berharap aku mati?"
"Bukannya begitu, hanya saja― beberapa hari belakangan ini kau berbeda."
"Berbeda apa maksudmu?" Suzy pura-pura tidak sadar akan perubahannya, sebenarnya dia tahu dengan jelas apa maksud sang pria berkata demikian. Beberapa hari belakangan ini Suzy menjalankan misi yang ia sebut dengan nama, misi patuh. Berharap Myungsoo akan bosan padanya lalu mereka bisa kembali seperti mereka yang sebelumnya. Tidak saling mengenal satu sama lain.
"Bagaimana mengatakannya ya? Kau lebih penurut dan kita jarang berdebat akhir-akhir ini." Myungsoo mnggaruk kepalanya yang tidak gatal, "rasanya jadi sangat-sangat aneh, seperti aku sedang bersama orang lain."
Suzy mengulum senyum, "apakah kau bosan karna aku terlalu penurut dan tidak berdebat lagi seperti biasanya?"
Myungsoo mengernyitkan keningnya melihat senyuman Suzy yang wanita itu kulum. "Apakah sebaiknya kita tak bertemu lagi saja?" Suzy mengedip-ngedipkan matanya ke arah sang pria, dia bicara dengan nada manis. Berfikir bahwa mungkin saja misi yang ia jalankan berhasil.
"Kau ini bicara apa? Tidak bertemu lagi? Apa maksudnya." Myungsoo menaikkan bahunya acuh, beralih mengganti saluran televisi yang sedang ia tonton.
Dia dan Suzy sedang berada di apartemennya, sama-sama sedang menonton acara malam setelah makan malam bersama. Suzy menurut saat Myungsoo bilang jangan langsung pulang dan menemaninya barang sebentar, beberapa hari terakhir ini wanita itu memang agak manis walaupun tetap terasa di buat-buat. Myungsoo bisa merasakannya.
Suzy mengatup kedua bibirnya rapat-rapat, rasanya seperti ingin memekik keras karena Myungsoo sama sekali tidak menunjukkan tanda-tanda mulai akan melepaskannya. Pria itu memang agak bingung dengan perubahan yang terjadi, tapi dia bersikap biasa saja dan nampak tak terganggu.
Aku rasa cara ini tak berhasil― batin Suzy lemah.
***
Wajah Suzy sepenuhnya bingung, saat Myungsoo mengandeng tangannya keluar dari mobil dan memasuki sebuah pusat perbelanjaan yang ramai. Mereka menaiki lift transparan menuju lantai atas, berhenti beberapa saat kemudian dan Suzy masih digandeng seperti anak kecil. Dia ingin sekali memaki seandainya dia bisa.
"Kau ingin membeli sesuatu?" basa-basi sang wanita, berjalan mengikuti langkah Myungsoo yang melihat-lihat ke sekeliling. Suzy sungguh tak nyaman ketika tangan Myungsoo mengandengnya seperti ini, jujur saja dia merasa risih.
"Ya."
"Untukmu?"
Pria itu menggeleng, "untukmu." Jawabnya yakin, menimbulkan kerutan tipis di kening Suzy, "kenapa untukku?"
"Besok aku akan mengajakmu ke sebuah acara."
Refleks Suzy menarik tangannya sampai terlepas dari gengaman Myungsoo, wanita itu juga menghentikan langkahnya membuat Myungsoo ikut berhenti. Pria itu berbalik dengan alis yang hampir menyatu, "sebuah acara? Aku tak pernah bilang mau." Tekan Suzy, terkejut dengan alasan Myungsoo mengajaknya ke pusat perbelanjaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Reputation [END]
FanfictionI don't care. © LoveSooji | Published : 25 November 2018.