Dua Belas

4K 564 51
                                    

--------------------------------------------------

Sorry for typos and happy reading.

--------------------------------------------------

[12]

"Noona dari mana?"

Kim Young Hoon adalah orang yang bertanya demikian saat Suzy sampai di depan unit apartemen miliknya, dia melirik Young Hoon dari atas sampai bawah kemudian berucap, "pasti kau baru selesai melakukan dance jalanan lagi."

Pria yang lebih muda dari Suzy tersebut tersenyum, menjauhkan punggungnya dari dinding lalu mendekat ke arah Suzy. "Noona mengalihkan topik pembicaraan." Ucapnya dengan wajah yang mengernyit, "ayo mengaku, noona dari mana saja sampai jam segini?"

Pertanyaan Young Hoon tersebut membuat Suzy menghela napas dengan bola mata yang ia putarkan, "hei anak kecil, aku ini sudah dewasa. Aku bisa pergi ke mana saja selepas jam kerja berakhir."

Young Hoon berdecih, melipat kedua tangannya di dada lalu semakin mendekati Suzy yang belum ada tanda-tanda untuk membuka pintu apartemen. "Noona tidak sedang berkencan dengan seseorang bukan?" tanyanya lagi, penuh selidik.

Suzy bergerak semakin ke depan, menekan angka demi angka guna membuka pintu apartemen. Wanita itu tersenyum kecil dengan kepala yang ia gerakkan ke kiri dan ke kanan, "noona! Ayo jawab, noona tidak sedang berkencan dengan seseorang kan?" Young Hoon yang membuntuti Suzy dari belakang kembali menggulangi pertanyaannya. Dia tak akan puas sebelum Suzy menjawab dengan sejelas-jelasnya.

"Tidak Hoon, ya ampun." Suzy melempar sembarang tas tangan yang ia bawa ke arah sofa, langsung menuju ke arah dapur untuk mengambil air minum. Dia haus.

"Ya Tuhan! Siapa yang berkelahi di sini?" Young Hoon tidak fokus dengan masalah yang sebelumnya karena dia cukup terkejut dengan keadaan apartemen Suzy yang sudah seperti kapal pecah. Baju yang entah bersih entah kotor berada di mana-mana, bungkus makanan, botol minuman, majalah dan banyak benda lainnya lagi.

"Kenapa terkejut seperti itu? Biasa saja." Dengan santainya Suzy berlalu melewati segala kekacauan itu, dia mengais-ngais meja ruang tamu dengan menggunakan kakinya guna mencari remote televisi sedangkan tangannya sedang memegang botol minuman dingin dan juga sebuah apel.

"Noona, kau masih hidup seperti ini ternyata." Young Hoon menggelengkan kepalanya tak habis pikir, beralih menyinsing lengan kemeja panjangnya kemudian mulai memungguti segala sampah yang ada. Dia terlebih dahulu ke arah dapur untuk menggambil kantong sampah, kawasan dapur juga sama hancurnya dengan ruang tamu.

"Biarkan saja Hoon, bibi dari jasa pembersih akan datang besok atau lusa."

"Aigoo, noona bahkan tidak ingat kapan jadwal dia datang."

Suzy tak menjawab, malah sibuk mengganti saluran televisi dengan menggunakan jari jempol kakinya. Wanita itu bahkan belum menghapus make up, dia benar-benar berbeda seratus delapan puluh derajat ketika di luar dan di dalam rumah.

"Noona sepertinya harus menikah dengan pria super kaya, supaya punya banyak pelayan yang siap melayani dan membereskan semua kekacauan yang noona buat." Keluh Young Hoon, masih setia membereskan semua kekacauan itu walaupun Suzy sudah menyuruhnya untuk berhenti. Suzy itu bukan tipe orang yang suka menggulang kalimatnya dua kali, kalau dia sudah berkata sekali dan tidak didengarkan. Maka dia tak akan berkata hal yang sama untuk kedua kalinya. Begitulah dia.

"Pria kaya itu kebanyakannya menyebalkan."

"Lalu? Noona mau menikah dengan pria miskin?"

Bad Reputation [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang