Sembilan

4K 591 65
                                    

--------------------------------------------------

Sorry for typos and happy reading.

--------------------------------------------------

[9]

Myungsoo sepenuhnya mengabaikan panggilan dari teman-temannya, dia yakin Jung Taekwoon yang menggunakan ponsel itu guna memaki dirinya yang berani mencuri mangsanya malam ini. "Dia akan mengomel panjang setelah ini." Ucap Myungsoo dengan helaan napas malas, melirik Suzy yang sudah mulai tertidur di kursinya dengan tangan yang masih terikat dasi. Myungsoo merasa kasihan dengan wanita itu.

Sang pria beringsut sedikit setelah melepaskan sabuk pengaman yang mengukung dirinya, melepaskan jas hitam yang ia kenakan untuk digunakan sebagai lapisan pada kedua bahu Suzy. Dia tak punya tempat aman lainnya untuk membawa wanita itu selain ke apartemen, sekarang mereka sudah berada di parkir bawah tanah setelah hampir dua puluh menit berkendara dari posisi terakhir mereka berhenti.

Sebelum membawa tubuh Suzy keluar dari dalam mobil, Myungsoo melepaskan dulu ikatan dasi dari tangan sang wanita. Takut-takut kalau ada orang lain yang melihat simpul kuat tersebut melingkar di sana, siapapun bisa salah sangka pada dirinya. Ia tak mau berakhir di kantor polisi setelah dilaporkan menculik seorang wanita cantik lalu membawanya ke apartemen dalam kondisi pingsan. Orang-orang suka membuat cerita, tak peduli itu benar atau tidak.

Suzy mengerang dalam tidurnya saat tubuh Myungsoo bergerak memasuki lift, susah payah menekan angka dengan napas berat. Dia kesulitan membawa tubuh Suzy, bukan karena itu sangat berat. Nyatanya dia kuat karena rajin berolahraga, hanya saja kondisi tubuhnya sedang tak baik hari ini. Dia lelah fisik dan juga batin.

***

Myungsoo meneguk minuman dingin yang ia ambil di dalam kulkas hanya dengan sekali teguk, mengelap sudut bibir dengan dada yang turun naik. Dia sekarang sudah berada di apartemennya, Suzy telah ia letakkan di ranjang dengan kondisi tubuh yang masih memakai jas pemberiannya.

"Ah, pinggangku." Ia mengeliat, menyentuh bagian pinggangnya dengan kedua tangan. Bergerak malas kemudian menuju kamar tidur yang pintunya tak tertutup. Pria itu membawa segelas susu hangat yang sengaja ia buat pekat.

Ketika sampai di sana, yang pertama kali ia lihat adalah Suzy. Mendekati wanita itu dan memperhatikan wajahnya. Suzy tak lagi berkeringat banyak seperti yang sebelumnya, wajahnya juga tak memerah seperti berada di tempat pemandian panas.

Myungsoo meletakkan gelas susu ke atas meja nakas, duduk di pinggir ranjang dan mulai menyentuh betis wanita itu. Mengusapnya berulang kali dan tak menemukan tanda-tanda bahwa Suzy mengeliat aneh dengan erangan yang tertahan seperti sebelumnya, meminta di sentuh lebih. Hal tersebut membuat Myungsoo bernapas lega, "untunglah dia sudah lebih baik." Ucapnya pada dirinya sendiri, sebenarnya dia berencana untuk membawa Suzy ke dalam kamar mandi dan merendam wanita itu dalam bath tub berisikan air dingin. Takut-takut kalau pengaruh obat belum sepenuhnya hilang.

"Hei, bangun dan minum susunya." Myungsoo pernah mendengar bahwa susu bisa menetralkan obat. Kandungan di dalam susu bisa membuat obat tidak bekerja optimal, walaupun dia tak tahu pasti itu adalah fakta atau hanya sekedar mitos. Dia hanya ingin membantu Suzy, tak tahu jelas bagaimana cara kerja obat perangsang. Apakah pengaruhnya bisa kembali muncul kalau bangun tidur? Myungsoo tak siap dengan resikonya. Jadi dia berjaga-jaga.

"Bangunlah." Ucapnya lagi, mengoyang lengan Suzy dan wanita itu hanya mengeliat tak senang karena tidurnya terganggu. Myungsoo mendengkus, "kau ini benar-benar!" menarik tangan Suzy seketika membuat wanita itu terduduk. Myungsoo melepaskan jas yang ia pakaikan di tubuh Suzy tadi kemudian melemparnya ke lantai, Suzy mengeliat lagi dengan kedua mata yang terbuka akibat gerakan tak nyaman yang tercipta akibat perbuatan Myungsoo.

Bad Reputation [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang