"Ekkhhhemm.. Tess,, tess,, Selamat Malam Semuanya.. " seseorang mengintruksi di atas panggung kecil, yang sepertinya memang sengaja disiapkan.
"Widiw,, kayaknya bakalan ada perfom musik nih,,! Udah lama juga gua kagak nonton.! " ucap Pandi antusias.
"Oke oke.. Haiii..! Apa kabar?? Baik,, baik ??" seru seseorang didepan dengan microphon yang digunakannya membuat seluruh pengunjung cafe menatap kearahnya.
"Baikkk..! " seru seluruh pengunjung.
"Buat yang sering berkunjung ke cafe ini,, terimakasih banyak,, pokonya kami banyak-banyak mengucapkan terima kasih kepada kalian semua,, buat yang baru berkunjung juga selamat datang dan terima kasih.. !" lanjut orang itu.
"Oke oke seperti biasa malam minggu ini kita ada penampilan dari someone, and so. Semoga terhibur! " ucap seseorang itu lalu meninggalkan panggung kecil yang sudah disiapkan itu.
Semua pengunjung bertepuk tangan riuh, kecuali Laska yang sibuk dengan minuman dan ponselnya.
"Oke,, selamat Malam semuanya..! " seru seseorang itu. Seketika Laska yang duduk membelakangi panggung berdiam. Ia mengenal suara itu.
"Kaa.. Kaa.. Liat! " seru Rifal.
"Buat kalian yang masih dalam perjalanan buat dapetin hati sidia, semoga langkahnya dipercepat.. Dan semoga sidianya cepet peka..! " ucap seseorang itu lalu tersenyum, semua pengunjung bersorak ria.
"Lihat akuu sayangg,, yang sedang berjuang.. Menunggumu datang menjemputmu pulangg..! " suara itu terdengar sangat merdu. Membuat siapa saja yang mendengarnya hanyut kedalam lirik lagu.
Seluruh pasang mata pengunjung terfokus kedepan menghayati lagu yang dibawakan oleh seseorang dipanggung kecil itu.
Mata Laska tak berkedip lama, dengan gitar dipangkuannya kemeja yang tak dikancingkan daleman kaos oblong berwarna hitam, celana jeans yang terlihat robek dibagian lutut, itu benar-benar menguras perhatian Laska.
Tidak ada yang bersuara satupun, sampai akhirnya tatapan Laska bertemu dengan tatapan mata yang biasanya menatap Laska tajam, namun sekarang terlihat teduh dan menyegarkan. Laska tersenyum, seseorang didepan itupun ikut tersenyum.
Untuk kali ini, hati Laska benar-benar berkecamuk, berbagai kata-kata dihatinya tersimpan. Dan sampai akhirnya lagu yang dibawakan seseorang itu selesai, lalu ia turun dari panggungnya, melangkah pergi kebelakang.
"Kaa.. Kaa.. I---ituu be--beneran Arinda?? " ucap Gugup Rifal yang masih tak percaya. Sedangkan Laska masih senantiasa dengan senyumnya yang mengembang diwajahnya.
"Kaaa.. Tulul! " celetuk Pandi menggoyangkan bahu Laska.
"Ehh, ha?? Kenapa?? " ucap Laska terperanjat kaget.
"Udah.. Halu lagi,, pasti! " ucap Pandi.
"Hehehe.. Abisnya gua gak nyangka aja gitu, seorang Arinda si gurun sahara, irit ngomong, wajah udah persis kayak jalan tol..! Nyanyi sambil maen gitar..! Uhhh berrr banget kan. Apalagi senyumnya yang baru kali ini gua liat.." ucap Laska sambil membayangkan hal yang baru saja terjadi.
"Alayy lo..! Tapi iya juga sih ya,, mana tadi nyayinya sambil senyum, kok kayak ada tarikan magnet dihati gua ya..! " celetuk Rifal, sukses mendapat tatapan Tajam dari Laska.
"Ohh,, jadi gituu?? Sekarang hobbynya makan temen? " ucap Laska sambil melirik Rifal dengan sudut matanya.
"Hell.. Siapa elo?? Sebelum janur kuning melengkung, gak ada halangan dong bagi gua?? " ucap Rifal.
"Gakk.. Gak ada,, eh lo kan tau Arinda juga gara-gara gua..! "
"Oke,, yaudah gini aja.. ----------- "
^^^
Selesai Perfrom, Arinda Langsung menacap Gas pulang kerumahnya. Arinda juga awalnya kaget Melihat Laska dkk ada di cafe itu, sebenarnya ia males harus senyum dihadapannya, tapi bagaimanapun juga ia harus propesional.
Sesampainya dirumah Arinda memasukkan Motornya kedalam Ragasi yang sudah disiapkan khusus kendaraan dia saja.
Bangunan 2 tingkat dengan cat warna abu ini, sebenarnya sangat enggan Arinda kunjungi. Tapi apa dayalah dia, yang masih seorang pelajar tentunya masih membutuhkan semuanya.
___________________
"Woyyy woyyy.. Bangun bangun,, joging kuyy..! " Teriak Pandi yang melihat kedua sahabatnya masih tertidur.
"Paan sihh Pan..! Udah sana sendiri aja..! " celetuk Rifal dengan suara seraknya.
"Ahh.. Tulul,, yaudahh dehh..! Bayy! " ucap Pandi lalu pergi keluar berniat Lari pagi.
"Ehh mau kemana Pandi, pagi-pagi gini..! " seru Bunda Laska ketika Pandi sampai di ruang tamu.
"Lari pagi dulu bunn,, assalamualaikum..! " ucap Pandi lalu melanjutkan Langkahnya.
"Ohh.. Yaudah iya,, walaikumsalam, TTDJ yaa..! " teriak Bundanya Laska.
"Settdahh,, tu emak-emak gaul banget, biasa Pake TTDJ segala..! " gumam Pandi sambil menahan tawanya. Pandi yang sudah berada diluar pintu utama masih mendengar teriakan Bunda Laska, iya menggeleng-gelengkan kepalanya sendiri.
"Iya,, bun! " teriak Pandi juga dengan cengiran diwajahnya.
______________
Dengan sweater hitam, sepatu olahraga putih + celana trening hitam. arinda menuruni tangga dengan santai.
"Mau kemana kamu..! " teriak seseorang yang melihat Arinda sudah di ujung tangga.
Arinda memakai kupluk bawaan sweater itu sehingga membuat wajahnya tenggelam di dalam kupluk. Lalu melanjutkan langkahnya.
"Kamu ini, tuli apa budeg..! " teriak orang itu lagi.
Lagi-lagi Arinda merasakan hatinya tersayat. Tak memedulikan orang yang dari tadi berteriak Arinda melanjutkan langkahnya.
Segera ia berlari keluar dari pekarangan rumah cat abu itu. Jika diizinkan ia ingin sekali memusnahkan orang-orang yang di dalam sana. Amarahnya sudah di ubun-ubun segera ia berlari ke arah Taman, yang disana terdapat danau.
Disini Arinda berada ditepi danau dengan airmatanya perlahan membahasi pipinya. Ia berkali-kali menghembuskan nafasnya.
"AAAAAAAARRRRRRGGGGHHHHHHH...... " Teriak Arinda yang sudah tidak tertahankan lagi, untung saja pagi ini hanya ada beberapa orng saja yang tengah berlari pagi. Jadi, arinda tidak terlalu malu mengeluarkan segala kekesalannya. Lagi pula ia memakai kupluk sweaternya jadi wajahnya tidak terlalu terpampang.
Arinda mengambrukkan dirinya sendiri, ia menangis, tubuhnya bergetar, setelah sekian lama Arinda menahan tangisnya ia menumpah ruahkan sekarang, mungkin dibelakang arinda sudah banyak yang menatapnya jijik. Arinda tidak peduli, yang terpenting saat ini, Arinda bisa menumpah ruahkan kekesalannya.
Beberapa menit Arinda menunduk, tangisnyapun mulai mereda.
"Nihh!! " ucap seseorang sambil menyodorkan sebotol minuman air putih di hadapan Arinda.
Arinda melirik botol itu, ia menghapus air matanya benar-benar bersih.
Ia menengok seseorang yang menyodorkan air itu, Arinda mengerutkan keningnya, ia merasa pernah bertemu dengan seseorang itu, tapi ia tak tahu namanya.
"Ayo.. Bangun! " ucap seseorang itu, kini bergantian menyodorkan tangan kosong untuk membantu Arinda bangun dari duduknya. Arinda menatap tangan itu lama-lama.
_________________
Nahhhh selesaiiii
KAMU SEDANG MEMBACA
Sampah Sekolah
Teen FictionManusia biasa yang mampu menaklukan seluruh siswa dengan tingkahnya yang subhanalloh luar biasa. SMA Indika Karya tempat mereka berekspresi, menyalurkan tradisi yang tidak dapat dipungkiri. Mampu membuat guru-guru darah tinggi. Tadaaaaa...! Penasa...