Selamat Reading❤
Hari libur sudah berlalu kini saatnya seluruh pelajar diindonesia kembali ke aktivitas belajarnya. Termasuk SMA indica Karya. Upacara pengibaran bendera merah putih yang sudah biasa dilaksanakan diseluruh sekolah, kini akan segera dimulai.
Banyak sekali siswa siswi yang terlambat hari ini, sehingga anggota osis dikerahkan semua untuk berjaga.
"Ayo.. Cepatt cepatt segera kelapangan..! " Seru Rizal sang ketua osis. Ia berada dekat lapangan, sedangkan yang berjaga di depan gerbang itu sebagian anggota osis kelas 11.
Semuanya bergerak cepat agar tidak kena siraman rohani dari ketua osis.
"maaf sepatu yang kamu pakai melanggar peraturan! " tegur seorang Anggota osis yang berjaga digerbang kepada salah satu siswa yang melanggar peraturan.
"Masalahnya apa buat lo?? Toh gua gak minta dibeliin sama lo? " celetuk seseorang itu Tampa rasa takut.
Anggota osis itu sudah paham betul dengan sikap teman seangkatannya ini, jadi ia berusaha tetap sabar.
"Kamu tau peraturan sekolah ini kan? " ucapnya anggota osis itu lagi.
"Gak..! Udahlah dari pada lo banyak tanya yang ada gua semakin telat bege..! " ucapnya lalu hendak pergi, namun di tahan oleh Rizal.
Rizal yang melihat peradu mulutan antara anggotanya dan bocah berandal itu, ia segera menghampirinya.
"Stop..! Sekolah ini punya peraturan, jika dilanggar terpaksa harus di beri hukuman."
"Oh oke..! " celetuk Seorang murid itu.
"Silahkan berbaris di barisan siswa yang melanggar peraturan.! " ucap Rizal lalu membimbing siswa itu menuju barisan siswa pelanggar peraturan.
"Udah gak usah pegang-pegang..! " ucap siswa itu ketika sudah sampai dibarisan, yang merasakan pundaknya di pegang Rizal.
Barisan siswa didepan menengok ke arah siswa itu.
2orang didepannya menyeringai. Lalu Rizal meninggalkan barisan siswa pelanggar peraturan itu.
"Kenpa lo Ka.. Pagi-pagi muka udah lecek kayak gitu..! " tegur Rifal yang berada dibarisan depannya.
"Bacoot lo.. Ah gua gedeg banget sama ketua osis itu..! " ucap Laska dengan ketus.
"Gua juga sama" ucap Pandi lalu pindah barisan ke samping Pandi.
Laska hanya diam, menahan kekesalannya.
Upacara sudah dimulai. Semua barisan terjajar rapih. Semuanya mengikuti upacara dengan khusyu.. Kecuali barisan siswa yang melanggar peraturan, ya memang selalu seperti itu.
"Anjir lama bangett.. !" gerutu Pandi.
"Kabur aja udah yuk! " celetuk Laska.
"Gimana kaburnya bege, liat nohh di belakang osis semua! " ucap Pandi sambil sedikit menengok ke belakang.
"Gua ada ide..! "
Laska langsung balik kanan dari barisannya.
"Kenapa kamu?? Sakit?? " tegur salah satu anggota PMR yang berjaga dibelakang.
"Gua mau keWC,, mual nih! " ucap Laska.
Lalu anggota PMR itu menuntun Laska ke arah WC.Di tengah perjalanan. Untung saja teman sekelasnya menengok kearah Laska, dengan mudah Laska menginstruksikan sesuatu ketemannya.
Di dalam WC Laska masih diam, ia mengeluarkan suara orang yang pura** muntah, agar anggota PMR itu percaya.
"Aaaaaaaaaaaa....! " teriak Laska didalam kamar mandi. Otomatis semua siswa dilapangan menengok kerah Kamar mandi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sampah Sekolah
Teen FictionManusia biasa yang mampu menaklukan seluruh siswa dengan tingkahnya yang subhanalloh luar biasa. SMA Indika Karya tempat mereka berekspresi, menyalurkan tradisi yang tidak dapat dipungkiri. Mampu membuat guru-guru darah tinggi. Tadaaaaa...! Penasa...