Part 16

1.4K 63 0
                                    

             Happy Reading❤

Krringgg krringgg

Bel berbunyi,  tanda memasuki jam istirahat, dan ini merupakan jam surga dunia bagi para siswa. Semua siswa/i berhamburan keluar kelas.  Ada yang ke kantin atau ke tempat tongkrongan masing-masing. Tapi tidak dengan kelas Laska. Kelas Laska harus melakukan Latihan upacara untuk kedua kalinya. Tidak seperti latihan pertama Laska yang sedikir ragu. Untuk kali ini Laska semangat untuk Latihan.

"Wirrr ayoo lah katanya mau latihan!! " seru Laska yang melihat Wirda selaku ketua kelas leha-leha memasukkan buku-buku kedalam tas.

"Tumben semangat banget lo..! " curiga Wirda.

"Ya iya lahh..  Kan yang ngelatihnya bikin gua semangat! " ucap Laska.

"Dihh..  Lo deketin si Arinda yang mukanya kayak Lantai rumah sakit gitu? " seru Galang.

"Ehh ehh..  Bacot lo.. Gua gibas baru tau rasa lo! " seru Laska tak terima.

"Ya emang bener kann..?? " sudut Galang.

"Udah ahh ayokk..  Kelapangan! " seru Wirda melerai adu mulut mereka berdua.

Dengan semangat Laska kembali tersenyum dan berjalan duluan menuju Lapangan, sampainya dilapangan,  Laska mengedarkan pandangannya mencari sosok gadis yang menjadi penyemangatnya. Laska menekuk wajahnya,  ia tak melihat kehadiran sosok Arinda dilapangan ini.

"Kak ayoo kita udah siap! " seru Wirda menyapa Rizal yang berada di tepi lapangan. Rizal tersenyum.

"Ehh bentar! " seru Laska.

Semua pasang mata menatap Laska.

"Arinda mana?? " tanya Laska.

"Arinda ada keperluan,  jadi kamu dilatih sama saya! " seru Rizal baku.

Laska mengerutkan dahinya.
"Gua dilatih sama lo??  Yakin? "
Kini Rizal yang bergantian mengerutkan dahinya.

"Kenapa tidak? "

"Eamang lo gak papa? "

"Gak papa! "

"Yeuuuu..  Elo gak papa gua kenapa-napa lah..  Ogah gua dilatih sama lo..! " seru Laska lalu pergi meninggalkan lapangan.

"Yahh...  Ka.. Laskkkkaaa! " teriak Wirda namun tak digubris oleh Laska.

"Udah wirr gak papa,  diganti aja..! "

"Ehh kak..  Maaf ya,,  dia emang gitu tuh! " ucap Wirda merasa bersalah.

"Iya wir..  Gak papa! " ucap Rizal sambil tersenyum.

"Eumm.. Tapi kak kalau di ganti,  mau diganti sama siapa..  Kelas kita kan cowoknya gak ada yang bener! " seru Wirda pasrah.

"Yaudah..  Nanti diganti sama saya aja! Bilang aja sama wali kelasnya ya! " seru Rizal lagi,  Wirda tersenyum mengaggukkan kepalanya tanda setuju.

_________________

Dengan wajah tidak dapat dikondisikannya Laska langsung duduk lemah dibangku tongkrongannya.

"Muka lo ka..  Udah kayak kain pel WC sekolah..! " tutur Pandi yang melihat Laska baru datang tapi sudah menekuk wajahnya.

"Diem jir! " cerca Laska lalu meminum minuman dimeja itu yang entah milik siapa.

"Gimana udah berhasil belum?" kini Rifal yang bertanya.

"Selow dong baru permulaan, bener ya lo jangan ingkar janji,  kalo gue berhasil lo tlaktir gua makan 5 bulan..! "

"Iya iya settdah.. Lagipula mana mungkin lo bisa! " seru Rifal dengan tawanya.

"Remehin gua lo?? " ucap Laska dengan senyum smriknya.

"Fall..  Ka..  Lo yakin jadiin dia taruhan?? " seru Pandi yang mulai berbicara

Laska dan Rifal saling tatap.
"Lahh yakin..  Kenapa lo??  Lo suka sama dia?? " ucap Rifal.

"Bukannya gitu-----"

"Perasaan kemaren elo yang paling semangat dah! " potong Laska.

"Ya enggak,  gua kasian aja sama dia..  Kayaknya dia orang baik deh! " timpal Pandi.

Rifal dan Laska diam.
"Ya itu juga terserah elo..  Tapi gua gak ikutan,,  gini aja deh kalo misalkan lo dijadiin bahan taruhan cuma karna tlaktiran makan selama lima bulan. Gimana perasaan lo?? " cerca Pandi.

Laska terdiam lama.

"Ya bodooamatlah, kan itu baru misalkan! " seru Laska dengan santai.

"Ka lo ko tega banget sih..! "

"Gua juga pernah lebih dari itu, lebih malahan, lo gak pernah, dan gak akan pernah tau perasaan gue."

"Kan ngelampiasinnya juga gak usah ke dia..  Dia gak tau apa-apa..! "

"Lah terus itu urusan gua??  Ya nggak lah??  Biar sesekali orang lain juga ngerasain gimana jadi gua dulu..! Ahh lo buat mood gua tambah ancur aja..! " seru Laska.

"Ka pikirin lagi deh..  Masa iya cuma gara-gara masalalu lo lo jadi berani mainin perasaan cewek sihh?? "

Laska terdiam. Rifalpun tak berani menyanggah apa-apa ya karna memang ini diawali olehnya.

"Coba lo pikir..  Lo rela gak kalo adek perempuan lo digituin sama cowok brengsek kayak lo? "

"Gua ngomong kayak gini,  karna gua tau, karma masih berlaku..! "

"Gua gak mau diantara kita kena karma gara-gara mainin perasaan wanita..! "

"Gini aja deh..  Keputusan ada ditangan lo,,  yang pasti gua udah bilangin ke elo,,!  "

Laska hanya terima mendengar cercaan dari Pandi.

"Bacooot! " seru Laska sambil menggebrak meja,  lalu pergi begitu saja meninggalkan Pandi dan Rifal.

Disana Rifal hanya bisa berdiam. Ini juga salah Rifal kenapa dari awal dia nyaranin taruhan ini,  padahal dia tau Laska pun pernah menjadi korban.

"Sekarang lo liat fal?? "

"Ini saran lo yang buat Laska gak ke kendali! "

"Tapu kan gua awalnya cuma bercanda Pan..! " bela Rifal.

"Bercanda lo bilang??  Oke iya awalnya juga gua ikutan bercanda. Tapi gua mikir beribu kali. Apa pantes perasaan dibercandaiin kayak gini.  Inget fal Perasaan wanita gak sebercanda itu.! " cerca Pandi.

Rifal hanya diam mencerna perkataan Pandi.

"Iya oke gua minta maaf..  Terus sekarang kita harus gimana? "

"Lo yang mulai start lo juga harus mengakhiri dengan Finish! "

"Terus lo gak bantuin gua? "

"Gua bantu..  Tapi dikit,,  mana bisa gua ngendaliin sikap Laska! " seru Pandi. Rifal hanya menghembuskan napas nya pasrah.

____________________

Siapa nih yang jadi bahan taruhan??  Ketebak dong??  So pastilahhhh!! 😂😂

Jangan lupa kasih vote and comment nya. ❤❤

Muachhh

Sampah SekolahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang