Part 36

1.1K 49 6
                                    

"Jadi dewasa itu tidak enak diss.. Kamu harus menghadapi segalanya sendirian..! " gumam seorang Gadis yang selama ini padi kenal, kini dia hadapannya.

Pandi ternganga, mengingat kata-kata itu yang dulu ia pernah katakan kepada Adis sahabat kecilnya.

Pandi masih tak percaya apakah Arinda mengingatnya?

"Tapi aku mau dewasa bareng kamu ndii..! " ucap Gadis itu lagi.

Pandi yang tadinya sedang duduk mengobrol santai dengan wanita disampingnya, ia langsung berdiri lalu memeluk gadis dihadapannya.

Gadis itu tak kuasa menahan tangisnya, ia memeluk erat Pandi,  menangis sekuat tenaga memukul mukul Punggu pandi. Sedangkan wanita yang tadi sedang mengobrol dengan Pandi mengeryitkan dahinya bingung.

"Hikkss---hikss---kena--pa lo te--tega pan..! "

"Ke--kenapa..??? " ucap Arinda dengan tangisnya yang pecah.

"Maap.. Maap.. Maap! " hanya kata itu yang keluar dari mulut Pandi, pandi semakin mengeratkan pelukannya.

Disisi Lain, Bagai petir di siang bolong, Hati Laska terasa begitu hancur ketika melihat Arinda berpelukan dengan sahabatnya sendiri. Sahabat dari smp nya ya pandi. Laska tersenyum picik lalu pergi meninggalkan taman itu.

Di dalam kamarnya Laska termenung. Bagaimana bisa sahabatnya sendiri menusuknya dari belakang. Pantas saja pandi selama ini melarang larang Laska memainkan perasaan Arinda. Nyatanya....

Dengan rasa kesalnya Laska mengobrak abrik meja belajarnya. Hatinya bergemuruh penuh amarah.

______________________

Waktu sudah menunjukan pukul 7 malam, namun Arinda belum kembali kerumah Laska.

"Ka Arinda belum pulang?? " Tanya Bundanya Laska yang sedang menyiapkan untuk makan malam.

"Gak tau..! " jawab singat Laska yang sedang menonton TV.

"Kenapa kamu gak jemput dia ka??  Kenapa gak cariin dia? " tanya bundanya Lagi.

"Disini Anak bunda itu Laska atau Arinda sih?? "

"Loh kok kamu gitu ka..  Kamu itu anak bunda,  Arinda juga udah Bunda anggap sebagai Anak sendiri..! "

"Yawudah urus aja sana si Arinda.! " ucap Laska lalu melangkahkan kakinya menuju kamarnya.

Bundanya Laska terdiam.
Sikapnya Laska berubah 180°

"Paa..  Si Laska kenapa sih?? " tanya Bundanya Laska kepada suaminya yang tengah asik membaca koran.

"Biasanya kalo gitu,  lagi ada masalah dengan percintaannya..! " ucap papanya simpel.

"Masa iya pa?? "

"Iya..  Papa juga dulu gitu..! " ucapnya lagi.

"Udah biarin nanti kita tunggu Arinda pulang..! " lanjut papanya Laska.

__________________

"Assalamualaikum..! " salam Arinda ketika membuka pintu utama rumah Laska.

"Waalaikumsalam Arinda ayok sini nak..  Kita makan malem.. Bareng! " teriak Bundanya Laska dari arah meja makan.

"Lama banget sih lo..  Berasa jadi tuan Putri banget ya,  mau makan doang pake ditungguin segala..! " celetuk Laska ketus.

Arinda menatap tak percaya kepada Laska, kenapa ia begitu lantang mengeluarkan kata-kata seperti itu.

"Laska..  Gak boleh gitu..! " tegur papanya Laska.

"Emang nyatanya pa..  Berasa diulang tahunin banget kan..!  Udah mah numpang nyusahin pula..! " timpal Laska.  Kini sukses membuat Arinda menunduk malu.

Sampah SekolahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang