Bukannya mengantar ke kosan Arinda. Laska malah membawa Arinda ke danau yang sering Arinda kunjungi.
"Ngapain kesini? " tanya Arinda ketika mereka berdua duduk di atas rerumputan.
"Gak ada, gak mau ngapa-ngapain. Gue cuma mau tidur! " ucap Laska lalu merebahkan tubuhnya diatas rerumputan dengan bantal paha Arinda.
"Ck.. Turun gak! " tegur Arinda.
"Kenapa sih rin.. Bentaran doang, gak papa kan? " celetuk Laska sambil menengadahkan kepalanya menatap Arinda. Arinda hanya berdecak sebal.
Laska perlahan menutup matanya, merasakan terpaan angin alam. Arinda memperhatikan wajah Laska yang tertidur.
"Lo kalo tidur ngademin ka! " celetuk Arinda sambil memainkan rambut Laska. tanpa tahu kalo Laska belum sepenuhnya terlelap. Laska hanya tersenyum dalam hatinya.
"Coba aja kalo lo udah buka mata gak nyebelin..! " Lanjutnya.
"Kalo gua gak nyebelin lo mau apa? " celetuk Laska tiba-tiba. Arinda terperanjat kaget, langsung mendorong kepala Laska sampai ia menggelinding layaknya bola yang di tendang pemiliknya.
"Aaawwss,, sakit rinn! " seru Laska sambil memegangi kepalanya.
"Ishh kok lo nyebelin sih, kaget gue! " seru Arinda salah tingkah.
"Ihh kok lo salting sihh?? " ucap Laska memojokan.
"Tau ah! " seru Arinda beranjak dari duduknya lalu berlari meninggalkan Laska. Laska tersenyum senang.
"Rinn mau kemana?? " teriak Laska lalu mengejar Arinda yang terus berlari.
Tiba-tiba Laska kehilangan jejak Arinda. Ia melihat ke sekeliling, tidak ada Arinda.
"Rinnnn,,! " teriak Laska.
"Ariiinndaaa lo dimana? " teriak Laska lagi.
Seketika Langkah Laska terhenti ketika menemukan seorang gadis yang ia cari, tapi Arinda tidak sendiri, ada seorang pria paruh baya dan anak sekitar 12 tahunan disana.
_______________________
Brruuuukkk
Arinda terjatuh ketika berlari menjauhi Laska karena menabrak seseorang didepannya.
"Papa?? " seru Arinda Lalu berdiri dari jatuhnya.
"Arinda apa kabar sayang?? Kamu kemana aja?? Papa cari kemana-mana akhirnya ketemu juga" seru pria paruh baya didepnnya yang ia sebut dengan sebutan papa. Arinda tersenyum miring. Menatap gadis disampingnya yang Kisaran umur 12 tahunan itu.
"Ohh iya, kenalin sayang ini adik tiri kamu.. Tasya! "
Gadis itu mengulurkan tangannya."Tasya! " serunya sambil tersenyum ke arah arinda, namun arinda tak kunjung membalas uluran tangan Tasya, dengan berat hati Tasya menarik kembali uluran tangannya.
Papanya menghembuskan napas pelan.
"Jadi, papa beneran nikah lagi?? " tanya Arinda dengan raut wajahnya tak percaya. Papanya Arinda hanya mengangguk iya.
"Ohh.. Selamat pahh,, semoga bahagia! " ucap Arinda.
"Sekarang mama dimana? "
"Mama... Mamamu sudah... Mama kamu sudah meninggal sayang! " seru Papanya Arinda perlahan.
Arinda kaget bukan main, mulutnya terbuka lebar, matanya berkaca-kaca seketika pikirannya dipenuhi oleh mamanya.
Arinda menyesal, arinda benar-benar menyesal. Airmatanya terjatuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sampah Sekolah
Teen FictionManusia biasa yang mampu menaklukan seluruh siswa dengan tingkahnya yang subhanalloh luar biasa. SMA Indika Karya tempat mereka berekspresi, menyalurkan tradisi yang tidak dapat dipungkiri. Mampu membuat guru-guru darah tinggi. Tadaaaaa...! Penasa...