Part 32

1.1K 47 0
                                    

"Laskkkaa..  Gimana keadaan Arinda?? " seru bundanya Laska ketika baru sampai rumah sakit.

"Baik-baik aja bun..  Kata dokter dia hanya kelelahan.! " ucap Laska kenyataan. Bundanya Laska menghembuskan napas lega.

"Bunn...  Kenapa bunda gak ngomong kalo mamanya Arinda meninggal? " tanya Laska serius. Bundanya Laska terduduk, munundukkan kepalanya.

"Bunda tidak tega bilangnya Laska. Dari Awal Arinda datang kerumah kita, sebenarnya bunda sudah tau permasalahan yang Arinda alami, makanya bunda sengaja menyuruh Arinda tinggal dirumah kita. Dan kamu tau??  Wanita yang kini dinikahi oleh papanya Arinda adalah sahabat kecil bunda.  Bunda tidak tega kalo harus mengucapkan semuanya keArinda. Jadi bunda mohon,  kamu pun jangan pernah berani mengatakan ini kepada Arinda,  biarkan Arinda tahu dengan sendirinya..! Bunda juga menitip..  Tolong Jaga Arinda, bunda tidak mau dia terluka, Mamanya berpesan kepada bunda ketika kamu nganter bunda Arisan waktu itu. Dia ingin sekali Arinda ada yang menjaga. Bunda mohon sama kamu ka..  Tolong jaga Arinda! " jelas bundanya panjang lebar,  tanpa mereka ketahui Arinda diambang pintu mendengar semuanya. Air matanya kembali terjatuh. Hatinya terasa dicabik-cabik sampai tak berbentuk.

Arinda pikir mamanya Arinda tak memperdulikan Arinda. Namun, nyatanya mamanya sangat menyayangi Arinda,  seketika kepalanya kembali pusing,  perlahan dua manusia yang tengah duduk memiliki bayangan banyak dimata Arinda, lalu kemudian semuanya hitam legam.

__________________

Arinda mengerjapkan matanya,  pusing kembali menyerangnya. Ia memegangi kepalanya. Dilihatnya Laska tertidur dengan masih pakaian sekolah lengkap agak basah disampingnya sambil menggenggam tangan kanan Arinda. Air matanya kembali menetes. Bahkan Laska yang ia bentak di pemakaman mamanya tadi masih senantiasa menunggu Arinda.

"Ehh..  Rin udah bangun..! " tegur Laska ketika merasakan tangan Arinda yang ia pegang begitu dingin. Arinda segera menghapus Air matanya.

"Kok nangis??  Masih keinget mama ya?? " tanya Laska menghapus Air mata Arinda.

"Ka..! " panggil Arinda,  Laska menatap Arinda menunggu kelanjutan kalimatnya.

"Maapin! " lanjut Arinda. Matanya menatap ke bawah tidak berani menatap mata Laska.

Laska mengernyitkan dahinya bingung.

"Buat?? " tanya Laska heran.

"Tadi gue udah bentak-bentak lo!!  Udah ngerepotin lo! " ucap Arinda. Laska tersenyum. Mengusap rambut Arinda.

"Gapapa kali,  gue paham lo lagi sedih,,  dan gue gak ngerasa direpotin! " ucap Laska lalu mencubit kecil hidung Arinda.

"Aduhh.. Sakit dihh! " seru Arinda mengusap hidungnya.

"Hehehe ya maap! " ucap Laska dengan sengirannya.

"Bunda lo kemana ka?? " tanya Arinda.

"Dia pulang dulu katanya! Nanti besok kesini lagi! "

"Lo tadi denger semuanya??" Lanjut Laska bertanya. Arinda mengangguk sambil menundukkan kepalanya.

"Maap ya rin! "

"Gak papa ka..  Gue paham! " seru Arinda menegarkan hatinya.

"Istirahat lagi geh..  Ini jam 2 malem! Lo harus banyak istirahat.! "

"Ehh baju lo basah??  Kalo lo masuk angin gimana? " tanya Arinda menyadari baju Laska yang sedikit basah.

"Gak papa bentar lagi juga kering..! "

"Lo kalo mau pulang,  pulang aja gak papa gue sendiri juga, lo harus ganti baju ka..  Lagian lo besok kan harus sekolah! " ucap Arinda.

"Mana mungkin gue biarin lo sendirian disini.. "

"Tapii ka-----"

"Udah gak usah banyak tapi-tapian,,  istirahat lagii ayokk..! " sergah Laska lalu mengelus-elus rambut Arinda supaya Arinda memejamkan matanya.

Arinda berpura-pura menutup matanya Agar Laska tak mengomel lagi.

Setelah melihat Arinda matanya tertutup,  Laska pun ikut terlelap,  ia merasa sangat lelah.

Arinda kembali membuka matanya,  menatap Laska yang tertidur diatas lengannya.

Air mata Arinda kembali menetes,  setelah sekian Lama Arinda menyimpan rapat-rapat lukanya,  Akhirnya ada orang yang dengan memaksa memasuki kehidupan Arinda dan tau segalanya. Selama ini hanya dia dan sahabat-sahabatnya juga tuhannya lah yang tau permasalahannya.  Tidak ada orang asing satupun yang mengetahuinya.

Namun,  Laska memaksa masuk ke kehidupannya dan akhirnya tau semuanya, luka yang dialami Arinda,  kesedihan Arinda, bahkan titik bahagia Arinda.

Arinda tidak bisa tertidur,  badannya pegal-pegal. Ia ingin membangunkan Laska karena bosan. Tapi dilihatnya Laska seperti sangat kelelahan,  Arinda mengurungkan niatnya.

__________________

Laska meraba-raba ke kasur yang ditempati Arinda dengan mata tertutup. Seketika matanya membulat kaget.

"Arinda...! " seru Laska kaget, mendapati arinda tidak ada dikasurnya. Laska mengusap wajahnya gusar. Laska terlalu nyenyak tertidur, sampai-sampai ia tak menyadari Arinda sudah tidak Ada di kasurnya.

Laska berjalan keluar, mencari Arinda.

"Sus!!  Apa ada pasien yang bernama Arinda keluar dari rumah sakit ini? " tanya Laska panik kepada seorang suster.

"Maaf tidak ada mas,,  saya tidak melihat satu orang pasienpun keluar dari kamar..! " jawab seorang suster. Laska berdecak.

"Ohh yaudah sus..  Makasih! " ucap Laska berlalu dari suster kembali menyusuri lorong rumah sakit mencari Arinda.

"Rinnn lo dimana sihh?? " guamam Laska panik.

Setalah lama-lama puter-puter Laska kembali kekamar Arinda.

Laska membelakkan matanya melihat Arinda tengah terduduk diatas ranjangnya.

"Laskaaa..  Lo abis dari mana sihh?? " seru Arinda yang melihat Laska dengan wajah paniknya. Laska berlari lalu menangkup tubuh Arinda.

"Lo kemana sihh rinn??  Lo gak papakan??  Gue khawatir tau gak?? " Cerca Laska balik bertanya.

"Yaampun ka..  Gue tadi abis dikamar mandi! " seru Arinda.

"Isshh..  Gue keliling rumah sakit nyari lo..  Kalo mau kemana-mana itu bilang dulu..  Biar gue gak kewalahan nyariin lo! " seru Laska menangkup wajah Arinda menatapnya dengan lekat.

Arinda tersenyum lebar menunjukkan lesung pipitnya.

"Kok senyum? "

"Lagian lo bego sihh!!  Kenapa gak gedor dulu kamar mandi coba! " seru Arinda dengan senyumnya yang masih mengembang.

"Namanya juga orang panik..! " ucap Laska.

"Sok..  Panik lo! " tutur Arinda. Mendaratkan satu pukulan didahi Laska.

Bukanya mengaduh Laska malah tersenyum lebar.

"Kok senyum?? "

"Kenapa gak boleh?? "

"Ya nggak sih! "

"Gue bahagia aja bisa liat lo senyum ke gue..  Yang biasanya datar astagfirulloh sekarang senyumnya subhanalloh..! "

Sampah SekolahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang