15 | Hugs and arranged marriages
H a p p y R e a d i n g !
Mobil hitam yang di kendarai Arka mulai membelah jalanan ibukota, hening. Tak ada yang membuka suara, fikiran Arka melayang. Ia tau bahwa gadis di sampingnya sedang dalam keadaan tak baik, ia tak tau mau membawanya kemana selain mengantarnya kerumah.
Drycel yang sadar bahwa mobil ini berjalan menuju arah rumahnya, akhirnya dia membuka suara.
"Arka please.. Gue gak mau pulang" Pinta Drycel memelas.
Diam, Arka tak menggubris permohonan Drycel.
"Ka gue gak mau pulang! Oke kalo gitu berhenti dan turunin gue disini!" Ucapnya tegas.
Baru saja ingin membuka suara getaran ponsel Arka menginterupsi keduanya.
Drttt..drttt..drtt...
"Halo?"
"....."
"Tunggu di parkiran kakak kesana!"
"....."
"Oh ya, sekalian beliin baju sweather atau apalah pokoknya yang lengan panjang sama bawahannya sekalian!"
"....."
"Cewe!"
"....."
"Gak! Gak ada dress dressan!"
Tut!
Arka mematilan panggilannya sepihak, Drycel bingung karna Arka memutar balik arah mobilnya dan merubah tujuan menjadi ke arah Mall?
"Ka ko-"
"Jemput ade gue!" Potong Arka cepat.
Tak lama seorang perempuan cantik menghampiri mobilnya dan mengetuk kaca samping Arka.
"Bajunya!" Ucap Kaniyya menyerahkan kantung belanjaan pada Arka.
"Gue keluar! Cepet ganti kalo lo gak mau gue anter pulang!"
Dengan cepat Drycel mengganti bajunya di bantu oleh Kaniyya, setelah selesai Drycel keluar dan mengembalikan jaket Arka pada pemiliknya.
Seketika wajah Arka merah padam melihat pakaian yang di kenakan Drycel, tak terlalu buruk memang namun tetap saja percuma. Jika tadi dress Drycel terkesan memamerkan lengan dan sekarang justru lebih parah.
Sweather abu - abu dengan corak bunga warna putih, di padukan dengan Rok biru dongker dengan sedikit garis putih agar tidak terlihat polos, tapi bagi Arka bukan itu masalahnya. Masalahnya adalah panjang rok yang di gunakan Drycel rok itu bahkan tidak sampai menutupi lututnya,
KAMU SEDANG MEMBACA
ARKANA (Completed)
Fiksi RemajaSudahkah kisah ini berakhir? Kisah kita yang tak kunjung memiliki akhir, keseluruhan kisah kita yang sungguh menguras peluh dan perih. Karna di sini bukan perihal kita yang bertemu, bersatu dan berakhir. Tapi perihal kamu yang sangat pandai memperma...