18 | Tanpa Hadirmu 1
H a p p y R e a d i n g !
Setelah hari yang cukup melelahkan kemarin akhirnya Drycel saat ini kembali bersekolah, namun ada rutinitas baru pagi ini karna ia di antar oleh Bayu sang kapten basket sekaligus pacar barunya saat ini.
"Kamu kenapa?" Tanya Bayu saat Drycel masuk kedalam mobilnya.
Hari ini Bayu memang sengaja membawa mobil karna Drycel menolak untuk di jemputnya karna sedang tak enak badan dan tak kuat terkena banyak angin saat menuju kesekolah mengunakan motornya, alhasil hari ini Bayu absen menggunakan ninja-nya itu.
"Gapapa" Jawab Drycel tanpa tenaga untungnya Bayu masih bisa mendengarnya.
"Pusing hm?" Tanya Bayu.
"Ngga, udah jalan aja nanti telat!" Pinta Drycel cepat karna jujur saja ia sangat malas untuk menjawab banyak pertanyaan hari ini.
"Kurang tidur atau habis nangis?" Tanya Bayu lagi, ia baru sadar bahwa mata Drycel terlihat sembab.
"Bayu ayo cepett!" Rengek Drycel.
"Jadi kamu batalin dinner semalem karna kamu mau nangis semaleman hm?" Ucap Bayu to the point.
Semalam Drycel harusnya dinner bersama Bayu namun ia membatalkannya sepihak dengan alasan tak enak badan.
"Ng..nggak gitu" Ucap Drycel takut - takut karna Bayu benar - benar menatapnya intens kali ini.
"Kenapa nangis?!" Tanya Bayu lagi dengan nada mengintrogasi.
"It..itu..kepalaku pusing baget semalem, karna gak tahan jadi aku nangis aja deh!" Alibi Drycel yang sudah dapat di pastikan itu hanyalah kebohongan yang di jadikan sebuah alasan.
"Hm yaudah, sekarang masih pusing?" Tanya Bayu lagi.
---Drycel menghela nafas lelah---
"iyaa Bayu, aku udah gakpapa! Kita kapan berangkatnya? Km lupa kalo kita naik mobil? Nanti macet gimana?!" Geram Drycel.
"Iya iyaa, kita jalan!" Kekeh Bayu.
'Nyatanya, sekeras apapun aku berusaha lupain kamu dan cintai Drycel hati aku tetep milik kamu Kaniyya maaf kalo aku egois dan terlalu munafik'
KAMU SEDANG MEMBACA
ARKANA (Completed)
Novela JuvenilSudahkah kisah ini berakhir? Kisah kita yang tak kunjung memiliki akhir, keseluruhan kisah kita yang sungguh menguras peluh dan perih. Karna di sini bukan perihal kita yang bertemu, bersatu dan berakhir. Tapi perihal kamu yang sangat pandai memperma...