17 | Beginning Of destruction
H a p p y R e a d i n g !
Harusnya hari ini Arka sudah berangkat untuk menjalankan jadwal rutinnya, namun kecerobohan papahnya membuat ia harus datang kesekolah langsung dan mengurus surat izinnya sendiri.
Saat ini Arka sedang berjalan melewati pinggir lapangan, karna ia sengaja datang saat jam istirahat mengingat papahnya ada mething mendadak dan hanya bisa menemaninya untuk mengurus izin saat jam istirahat tlah tiba.
"Pah duluan aja Arka nanti nyusul!" Ucap Arka.
"Oke!" Jawab papah Arka singkat dan langsung pergi melangkah mendahuluinya yang masih terpaku melihat pemandangan yang indah di depan sana.
Ya!di depan sana ada Drycel yang sedang sibuk latihan cheers di pinggir lapangan bersama anggota nya, sedangkan di lapangan ada Bayu dan teamnya yang sedang sibuk memperebutkan bola basket nya.
Baru saja ingin melangkah, langkah Arka terhenti kala dia melihat bola basket berhenti tepat di hadapannya.
Tanpa perintah Arka langsung mengambil bolanya dan saat ingin mengembalikan bola itu, ia justru melihat Bayu--sang kapten basket--sedang bersimpuh di depan wanitanya 'Drycella Anastasya',
Suara memekik dari para fans fanatiknya Bayu mulai terdengar, koridor kelas yang tak jauh dari lapangan pun mulai di penuhi siswa siswi yang ingin melihat dengan rasa penasaran.
"Cell lo mau gak jadi pacar gue?" Ucap Bayu pelan namun masih terdengar oleh Arka.
"Hah! Bay apaan si gak lucu tau gak!" Kaget dan kesal Drycel karna dirinya jadi bahan tontonan sekarang.
"Drycella Anastasya, gue gak bercanda" Ucap Bayu kini lebih serius.
"Gue tanya sekali lagi, Drycel lo mau gak jadi pacar gue?" Ucap Bayu lebih lantang.
Terdengar sorak - sorak bergembira untuk menyuruh Drycel menerima namun ada juga umpatan - umpatan kesal dari jajaran fans Bayu.
"Gue..gue.." Ucap Drycel gugup, jujur saja dirinya sangat bingung sekarang. Belum selesai dirinya memikirkan Arka yang hilang kabar sejak semalam dan kini timbul masalah baru lagi.
"Cell.. Please.." Ucap Bayu sedikit memohon.
Drycel bingung dan tanpa sadar kepalanya mengangguk begitu saja tanpa persetujuannya, tanpa basa - basi setelah melihat jawaban Drycel Bayu langsung berdiri dan memeluknya.
Sedangkan Arka yang melihat kejadian itu sedari tadi dan dengan mata kepalanya sendiri sudah mencengkram bola basket yang ada di tangannya itu.
Baru saja ingin membuka suara--
Brukk..
Terdengar suara seperti barang jatuh tepat di belakang Arka,
KAMU SEDANG MEMBACA
ARKANA (Completed)
Teen FictionSudahkah kisah ini berakhir? Kisah kita yang tak kunjung memiliki akhir, keseluruhan kisah kita yang sungguh menguras peluh dan perih. Karna di sini bukan perihal kita yang bertemu, bersatu dan berakhir. Tapi perihal kamu yang sangat pandai memperma...