6 | Hi Raina ! ✅

2.4K 83 1
                                    

6 | Hi Raina !

H a p p y  R e a d i n g !

Setelah Arka meninggalkan Drycel dan Ibu panti untuk beranjak ke taman, Drycel tak henti - hentinya mengumpati sumpah serapah untuk Arka.

Tapi Ibu panti bukannya mengajak Drycel ke dapur untuk membantunya, tapi malah membawanya ke pintu penghubung antara panti dan taman belakang.

Drycel tersenyum kecil, melihat Arka tertawa bahagia bersama anak - anak itu.

Tidak ada muka tembok, atau sikap dingin yang biasa Arka tunjukan pada orang banyak.

"Kamu teman dekatnya Arka?" Tanya Ibu panti.

Drycel yg sedang fokus melihat aktifitas Arkapun tersentak mendengar pertanyaan itu.

"Tidak sedekat yang ibu kira" Jawab Drycel hati - hati. "Kami hanya berteman karena satu organisasi, dan waktu kelas sepuluh kita sempat satu kelas" Lanjut Drycel.

"Arka sering kesini bu?" Tanya Drycel penasaran.

"Lumayan sering, baru beberapa bulan belakangan ini. Menggantikan ayahnya" Jelas Ibu panti.

"Ayo kita ke dapur, kamu mau kan bantu ibu?" Ajak dan tanyanya lagi.

Drycel tersenyum canggung lalu mengangguk, mengikuti langkah ibu panti karna masih penasaran, Drycel pun kembali bertanya.

"Hm. Maaf bu, kalau boleh tau memang ada apa ya dengan ayah Arka" Tanya Drycel hati - hati.

Ibu pantipun terkekeh mendengar keingin tahuan Drycel, setelah itu tersenyum lalu menjawab.

"Jadi ayah Arka adalah salah satu donatur di panti ini, hampir setiap bulan beliau datang hanya untuk memberi bantuan dan bermain dengan anak panti" Ibu panti tersenyum.

"Tapi tidak ada yang boleh mengetahui tentang kegiatan yang beliau lakukan di panti ini" Lanjut ibu panti sambil menghela nafas.

"Iya, karna sikap beliau 11/12 dengan sikap Arka dingin dan datar, sampai Akhirnya Ayah Arka ada urusan di luar negri untuk mengurusi bisnisnya untuk beberapa tahun kedepan." Ibu panti tersenyum kecil mengingat kejadian itu.

Sedangkan Drycel? Hanya diam menyimak dengan seksama, sambil membantu memotong beberapa sayuran yang ada.

"Dan beliau membawa Arka kesini untuk menggantikan rutinitasnya itu, awalnya ibu ragu jika Arka ingin melakukannya. Namun, nyatanya ia sangat menyukainya" Lanjut ibu lanti mengakhiri ceritanya.

Drycel mengembangkan senyumnya sedikit takjub dengan prilaku lelaki itu.

Sangat langka, dan aku suka!

Ucap Drycel dalam hati,

Entahlah. Dirinya juga merasa aneh mengapa hatinya bisa berkata begitu, jujur saja ia sangat senang melihat senyuman dan tawa Arka bersama para malaikat itu.

Tak ada Arka yg cuek, datar dan dingin yang biasa di lihat oleh orang banyak.

Drycell menggelengkan kepala dan menepuk - nepuk pipi kanan dan kirinya ketika sadar apa yang telah difikirkannya.

"Drycel kamu kenapa?" Tanya ibu panti bingung melihat tingkah Drycel.

"Ah.. Gpp kok bu, ohya! Ada yg bisa Drycel bantu lagi bu?" Sentak Drycel lalu mengalihkan topik pembicaraan.

ARKANA (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang