"Hah.. hah.. !!" nafas Rei terasa berat setelah berlari masuk ke dalam bandara. Rei melihat sudut ke sudut berharap Filip masih ada disana.
"HPnya tidak aktif" Dave mencoba menghubungi Filip tapi tidak tersambung padahal beberapa menit lalu HP Filip masih terhubung.
"Aku tau dia belum pergi, aku yakin!" Rei terus mencari Filip di antara banyaknya orang.
Saat Rei berniat pergi, Dave menahan tangan Rei.
"Rei! Sudah cukup! Dia pasti sudah di dalam pesawat! HPnya tidak aktif!""Dia belum pergi!! Aku tau itu, Dia masih disini !!" Rei menepis kasar tangan Dave dari lengannya.
"Rei.. " Dave sedikit terkejut dengan sikap kasar Rei padanya.
"Ah.. a-aku minta maaf" Rei terlihat menyesali sikapnya.
"Tidak apa-apa, jangan di pikirkan" Dave tau Rei hanya panik, Dave mengelus pelan rambut Rei.
Rei menyentuh tangan Dave.
"Aku ingin bertemu Filip, hanya sebentar"Dave menghela nafasnya berat.
"Maaf, ini salah ku tidak memberitahu mu lebih awal"Rei tersenyum tipis,
"Hm, tidak apa-apa"Saat Dave berniat membawa Rei ke dalam dekapannya, Ian tidak sengaja melihat seseorang yang sejak tadi mereka cari.
"Rei di sana!" Ian menunjuk seseorang yang berjalan menarik kopernya.
Rei menoleh ke arah tunjukan Ian, Rei langsung berlari ke arah orang yang Ian tunjuk tadi.
"Filip!!" Saat mendengar namanya di panggil, Filip menoleh ke belakang.
"Wuah.. Rei ?!" Filip terkejut saat Rei melompat ke arahnya.
Filip memeluk Rei agar dia tidak jatuh, buliran bening membasahi mata Rei.
"Kenapa harus pergi.. kenapa tidak memberitahu ku!! Filip bodoh!" Rei menangis di pelukkan Filip juga tangannya yang memukul pelan dada Filip.
"Aku harus pergi.. aku minta maaf sudah merahasiakan hal ini dari mu tapi terima kasih sudah datang" Filip tersenyum kecil sembari mengusap-usap punggung Rei.
"Hhhhaaa ..!! Jahat ... kenapa harus pergi ?! Jangan pergi Filip !" Rei memukul kesal dada Filip.
"Ugh.. itu sakit Rei.. " Filip menahan tangan Rei lalu mengusap pelan air mata Rei.
"Rei.. dengarkan apa yang akan ku katakan"
"Ummm" Rei mengangguk.
"Terima kasih sudah mengisi hari-hari ku, aku mencintai mu rei.. " Filip berucap pelan di telinga Rei.
"Hiks.. Filip!! Ku mohon jangan pergi.. Huu" Rei menatap Filip dengan mata sayunya yang yang sudah penuh air mata.
"Rei jangan menatap ku seperti itu.." Filip memeluk Rei erat yang Rei balas pelukkan erat juga.
".... katakan Rei 1x saja, kamu mencintai ku" mendengar permintaan Filip, Dave hanya bisa diam walau pun dadanya terasa sesak.
Rei meremas jaket Filip.
"Aku mencintaimu!! Aku mencintaimu Filip! Aku tidak pernah mengatakan aku tidak mencintaimu!""Terima kasih, Jangan menangis lagi.. kalau pun ada perpisahan pasti akan ada pertemuan lagi"filip menghapus air mata Rei.
"Kemari Rei.." Filip menarik tangan Rei, dia membawa Rei berdiri di hadapan Dave.
Filip menatap Dave.
".. aku pernah mengatakan Rei menyukai mu karena itulah kenyataannya dan kamu dengar Rei mengatakan dia mencintai ku bahkan meminta aku untuk tidak pergi.."Dave tersenyum lirih.
"Aku tau, dia juga menyimpan perasaan pada mu"".. Aku ingin menjadi bagian dari sisa hidup Rei sama seperti mu, kita terus merebutkan omega yang bahkan tidak bisa memilih siapa yang pantas menjadi pasangan hidupnya.." Filip menarik tangan Dave juga tangan Rei bersamaan.
Filip menyatukan kedua tangan mereka.
".. tapi, aku tau siapa yang pantas menjaga Rei" Filip tersenyum kecil pada Dave."Dave.. berjanjilah kamu akan menjaga Rei untuk ku, jangan buat dia menangis lagi.. jadikan dia mate mu dan buat dia bahagia" Filip mengulurkan tangannya pada Dave.
Dave tersenyum senang mendengar apa yang Filip katakan.
"Tanpa kau suruh pun aku akan menjaga Rei dan menjadikan dia mate ku, tapi karena kamu meminta maka ini akan menjadi janji antar alpha" Dave menjabat tangan Filip.Pada akhirnya Filip bisa melepaskan Rei untuk bisa Dave miliki, dia tidak akan menyesali keputusannya ini karena dia tau hanya Dave yang pantas melangkah bersama Rei.
"Aku harus pergi" kata Filip.
"Selamat sampai tujuan mu.. kalau ada waktu kunjungi kami" kata Dion.
Filip tersenyum mendengar kata-kata Dion.
"Terima kasih"Filip menatap Rei, lalu mengusap pelan rambut Rei. Filip pasti akan sangat merindukan omega satu ini.
"Ayo Rei.. pergi lah ke alpha mu" Filip mendorong pelan tubuh Rei ke arah Dave, Dave merangkul pundak Rei yang terus bergetar mencoba menahan air mata yang tak kunjung berhenti keluar.
"Jaga Rei sesuai janji mu.. bukan kah kamu seorang alpha dominan, kamu lebih kuat dari ku"
"Itu pasti" Dave menatap Filip yakin.
Filip menepuk-nepuk pelan pucuk kepala Rei "Jaga dirimu, lulus lah dengan nilai bagus.. kamu omega yang hebat Rei"
"Hiks.. Mm!" Rei memeluk Dave, menatap senyuman di bibir Filip membuat Rei merasa semakin sedih.
"Aku pergi ya.. kalian berdua jaga diri kalian juga, jangan bertengkar terus" Filip melambaikan tangannya pada Ian dan Dion yang di balas senyumam oleh Dion.
"Selamat sampai tujuan Filip!" Ian melambaikan tangannya pada Filip, Filip menarik kopernya beranjak dari hadapan empat orang ini.
Tapi langkah kaki terdengar dari arah belakang.
"Hah... hah...!! Tunggu sebentar!!" Seseorang berlari ke arah Filip.
"Hah! Uah!" Filip terkejut saat seseorang tiba-tiba memeluknya dari belakang.
"Hati-hati.. selamat sampai tujuan.. dan ingat aku menyukai kakak, akan ku pastikan kakak jadi milik ku!!"
Filip melepas pelukkan seseorang yang ternyata Avlin, Avlin menyusul ke bandara setelah Dave menelpon Avlin dan mengatakan Filip akan pergi.
Filip tersenyum mendengar apa yang Avlin katakan.
"Cepat lulus dengan nilai sempurna dan susul aku ke Paris" Filip mengusap pelan pucuk kepala Avlin."Iya! Aku pasti lulus!! Aku pasti ke sana!! Haaaaa!!! Kalau mau bawa saja aku sekarang!!"
"Eh.. mana mungkin aku membawa mu! aku harus pergi sekarang! Lepas!" Avlin memeluk Filip erat yang membuat keempat orang di sana tertawa kecil melihat tingkah dua orang di depan mereka.
Dave menatap Rei yang akhirnya bisa tertawa, dia mengeratkan rangkulannya di pundak Rei.
'Aku akan menjadikan mu milik ku seutuhnya' batin Dave.
.
.Bersambung ...
![](https://img.wattpad.com/cover/162992670-288-k448861.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Touch (TAMAT, Remake) (Omegaverse)
RandomKehidupan normal Rei berubah saat hasil tesnya mengatakan bahwa dirinya seorang omega. Kehidupan normal yang sudah musnah di perparah dengan Rei yang harus menghadapi 2 alpha yang sedang birahi padanya.