"Apa?" Rei menatap Filip yang mencegatnya di depan kelas O.
"Dia mencarimu Rei" Ian muncul dari belakang Filip.
"Mencari ku? Memangnya ada urusan apa ?" Tanya Rei.
"Sabtu ini.. " Filip menatap Rei tajam yang membuat Rei sedikit takut.
Glup.
Rei menelan salivanya berat.
"Apa?" Tanya Rei penasaran."Ayo pergi kencan"
Rei terdiam sejenak mendengar apa yang Filip katakan.
"Hah ?" Rei menaikkan alisnya.
"Kencan.. kita berdua" Filip menegaskan kata-katanya.
"Oh.. um, A-aku.. " Rei bingung harus menjawab apa.
"Kita bertiga.. " kata seseorang yang ternyata Dave, Dave merangkul Rei dari belakang yang langsung membuat wajah Rei bersemu merah mengingat kejadian kemarin.
"Apa ?! Siapa yang mengijinkan mu menyentuhnya!" Filip menepis tangan Dave dari Rei.
"Oho.. bagaimana ini Rei ? Kamu jadi rebutan" Ian menepuk pelan bahu Rei.
"Hah.. " Rei menghembuskan nafasnya berat. Dia tidak tau lagi harus dengan cara apa lagi untuk
menghadapi kedua alpha ini.__Sabtu__
"Apa yang ku lakukan di sini ? Apa yang sudah ku pikirkan ?" Rei berjalan ke arah taman dimana mereka bertiga berjanji bertemu disana.
"Wahh.. lihat, mereka berdua ! Tampannya!" Beberapa gadis menjerit saat melihat Dave dan Filip yang terlihat duduk santai di bangku taman.
"Para gadis itu tidak tau, kalau mereka berdua tidak waras" Rei berjalan melewati kerumunan gadis-gadis yang berdiri di sekeliling kedua alpha ini.
"Rei ?" Filip dan Dave menatap Rei yang sudah berdiri di hadapan keduanya.
"Kalian bukan model! Jangan sok keren! Ayo pergi!" Rei berjalan lebih dulu yang membuat kedua alpha ini mengekor di belakang Rei.
Gadis-gadis tadi terlihat kecewa karena Dave dan Filip pergi dari tempat itu.
"Kita mau kemana Rei ?" Filip bertanya pada Rei yang terlihat kesal.
Rei menghentakkan kakinya yang membuat Dave dan Filip menghentikan langkah kaki mereka.
"Ini salah kalian! Aku mau minum!" Rei berjalan lalu mengantri di toko jus, kedua alpha tampan ini pun kembali dikerumuni gadis-gadis saat menunggu Rei memesan minuman.
"Kita pergi ke taman ria, sekarang!!" Rei menarik Dave juga Filip keluar dari kerumunan gadis-gadis tadi.
Seharian mereka hanya berjalan di taman ria, sekali-kali mereka bermain permainan di sana.
"Aku mau es krim" Rei juga kedua alpha ini duduk di bangku taman karena kelelahan setelah bermain seharian.
"Biar aku belikan" Filip bangkit dari posisi duduknya.
"Titip kopi ya" Dave memberi Filip selembar uang.
"Oke!" Setelah Filip pergi, mereka berdua merasa sedikit canggung.
"Maaf.. tentang kejadian kemarin" Dave bersuara lebih dulu.
"Um, tidak apa-apa" Rei menundukkan kepalanya
"Untuk masalah absen mu tidak usah khawatir"
"Terima kas-"
DEG!
"Hah ?" Tubuh Rei tiba-tiba terasa aneh.
"Ada apa?" Dave menyentuh pundak Rei.
"Ah! "
Deg.
Bau khas omega milik Rei menusuk penciuman Dave.
"Rei ?"
Rei menarik lengan baju Dave.
"Hah...hah.." nafas Rei terdengar berat."Rei.. kamu!" Dave sadar kalau Rei tengah Heat.
"To-tolong aku.. Ha.." Rei menatap Dave dengan mata sayunya. Dave segera menutup tubuh Rei dengan jaketnya, dia tidak mau alpha lain melihat Rei.
"Ada apa?!" Filip berlari ke arah Rei dan Dave. Dave memberitahu Filip kalau heat Rei datang, mendengar hal itu Filip segera mencari taksi.
Dave mengendong Rei masuk ke dalam taksi.
"Umm..." Rei memeluk Dave.
"Kita mau kemana ?" Dave bertanya pada Filip.
"Rumah ku, orang tua ku tidak ada di rumah 1 minggu ini.. jadi aman" kata Filip.
.
.Setelah sampai rumah, Filip menyuruh Dave naik ke lantai dua dengan mengendong tubuh Rei.
Beberapa pelayan bertanya pada Filip tapi Filip meminta pelayan tidak naik ke lantai 2 dan meminta mereka untuk tutup mulut kalau masih mau bekerja.
Pelayan paham dengan maksud Filip. Filip naik menyusul Dave.
Perlahan Dave membaringkan tubuh Rei di atas kasur Filip.
"Bagaimana keadaannya?" Filip bertanya pada Dave."Aku tidak tau" Dave melihat wajah Rei yang terlihat tersiksa.
Grepp!!
Rei tiba-tiba menarik lengan baju Filip."Ku mohon.. hah.. ha...hah.. tolong aku.. tubuh ku panas" Rei menatap Filip dengan wajah memohon.
"Rei.. kamu sadar dengan apa yang kamu katakan?!" Dave menarik tangan Rei.
Perlahan Rei bergerak lalu memeluk leher Dave.
"Ah.. hah.. baunya enak" Rei mengendus bau tubuh Dave."Rei!" Dave menjauhkan tubuh Rei darinya.
Dave benar-benar tidak tahan dengan feromon Rei, kalau terus begini Dave bisa kehilangan akal sehatnya.
"Dave.. lihat dia, dia tidak sadar dengan apa yang dia lakukan atau katakan" ujar Filip.
"Umm.. panas " Rei melepas jaketnya
Dave dan Filip hanya terdiam saat melihat Rei melepas semua kain yang menempel di tubuhnya.
Rei berbaring lalu membuka kedua kakinya di hadapan kedua alpha yang hanya terdiam membatu.
"Ummm.. ~ " jemari Rei bermain di bawah sana seolah menggoda mereka berdua.
"Tidak boleh membuat tanda ? Kamu bisa menahannya ?" Dave bertanya pada Filip, karena saat bercinta seorang alpha dengan naluri alaminya akan membuat tanda pada omega yang tengah heat.
"Ku pikir.. aku bisa" jawab Filip.
Kedua alpha ini pun sepakat menyentuh seorang omega yang sudah tidak sadar dengan apa yang dia lakukan.
.
.Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
Touch (TAMAT, Remake) (Omegaverse)
AcakKehidupan normal Rei berubah saat hasil tesnya mengatakan bahwa dirinya seorang omega. Kehidupan normal yang sudah musnah di perparah dengan Rei yang harus menghadapi 2 alpha yang sedang birahi padanya.