"Di-Dion.. De-dengarkan aku dulu.. " Terlihat omega yang punya wajah manis terpojok di dalam kamar mandi.
"Aku tidak suka mendengar penjelasan" alpha yang punya tubuh lebih tinggi terus memojokkannya.
"Aahh.. ! Tunggu.. Baik! A-aku minta maaf biar pun itu bukan murni kesalahan ku" Omega tadi terus mencoba mendorong alpha yang ada di depannya.
Bang!
Omega manis bernama Ian ini terkejut saat alpha yang sudah menjadi matenya terlihat kesal padanya dan melampiaskan kekesalan dengan memukul dinding pembatas kamar mandi.
Glup!
Ian menelan salivanya berat. Dia tau Dion marah besar padanya setelah kejadian 10 menit lalu, saat seorang alpha dari kelas Dion menarik paksa Ian yang berjalan lewat kelas A2 lalu mencium Ian di hadapan seluruh siswa(i) di kelas lalu menyatakan perasaannya pada Ian.Kejadian tadi membuat Dion benar-benar marah, dia bahkan menampar alpha yang menjadi teman sekelasnya.
Dion juga memperlihatkan tanda kepemilikan miliknya di leher Ian pada seluruh alpha di kelasnya yang membuat semua alpha di kelas Dion bergumam tidak percaya, terlebih Dion di kenal sangat pendiam di kalangan alpha dan punya sifat yang sangat cuek akan sekitarnya.
Dion tidak perduli dengan resiko apa yang terjadi selanjutnya sebab bisa saja alpha di sana melaporkan Dion karena sudah melanggar peraturan sekolah dengan memiliki mate.
Karena amarah yang sudah meluap-luap, Dion menyeret Ian ke dalam toilet lalu mengunci toilet khusus alpha tersebut dari dalam agar tak ada yang bisa menganggu mereka.
"Sial !" Dion menyandarkan kepalanya di bahu Ian.
"Maaf, aku benar-benar kesal sekarang" kata Dion.
"Aku tau itu bukan salah mu, tapi aku kesal pada diriku sendiri yang sudah membuat hubungan kita diketahui banyak orang"
"Hah.. mau bagaimana lagi.. " Ian memeluk Dion.
".. nasi sudah menjadi bubur, bukan kah kita sudah sejak lama mempersiapkan diri untuk hal seperti ini ? Jadi jangan terlalu khawatir, hm""Maaf, aku tidak bisa mengendalikan diriku" Dion mendongakkan kepalanya melihat wajah Ian, Ian tersenyum lalu menangkupkan tangannya di wajah Dion.
"Jangan minta maaf, tidak ada yang salah di sini.. Cepat atau lambat semua akan tau, jadi jangan menyalahkan dirimu" Ian tersenyum manis.
"Aah.. sial" Dion memeluk Ian erat.
"Bisakah kita melakukannya di sini ?" Dion menarik baju Ian.
"Eh! Apa ?! Tunggu! Dion! Ah."
"Aku tidak bisa menunggu, alpha itu sudah merebut bibir milik ku dan aku harus mendapatkannya kembali" Dion menatap tajam Ian.
"It-itu curang.. itu cuma kecupan kecil" Ian bisa mencium feromon yang keluar dari tubuh Dion.
Dion menaikkan alisnya.
"Kecil atau besar bagiku sama saja" Dion mendudukkan Ian di pangkuannya."Mngg..." Ian menutup matanya saat bibir tebal Dion mendarat di bibir Ian.
Tangan nakal Dion mulai aktif bergerak di sela ciuman keduanya.
"Mm... Hah-Ah! Jangan!" Ian menahan tangan Dion yang mencoba membuka celana Ian. Dion menatap Ian seolah tidak terima penolakan.
"Kita tidak bisa, mengertilah " Ian mencoba membuat Dion paham, terlebih mereka ada di sekolah saat ini dan keadaan seperti ini tidak memungkin kan Ian menikmati waktu mereka.
"Baik.. Baik. . Tidak sekarang" Dion memeluk pinggang ramping Ian.
"Sepulang sekolah.. Kamu bisa menginap di rumah ku Dion" Ian membalas pelukkan Dion.
Ian memang tinggal seorang diri setelah pindah ke sekolah tempatnya belajar sekarang setelah dia tau jenis keduanya adalah omega, ibunya tidak bisa menemani Ian karena tidak bisa pindah kota untuk bekerja jadilah Ian tinggal seorang diri.
"Hm, aku telpon kakak ku dulu" dan Dion tinggal bersama kakak laki-lakinya yang berjenis beta.
Kakaknya sudah mengetahui kalau Dion memiliki mate dan memaklumi kalau Dion sering menginap di rumah Ian karena Dion adalah seorang alpha yang harus selalu dekat dengan omeganya.
.
.Bersambung . . .
KAMU SEDANG MEMBACA
Touch (TAMAT, Remake) (Omegaverse)
NezařaditelnéKehidupan normal Rei berubah saat hasil tesnya mengatakan bahwa dirinya seorang omega. Kehidupan normal yang sudah musnah di perparah dengan Rei yang harus menghadapi 2 alpha yang sedang birahi padanya.