16:35 PM
Yara Pov
Sore ini aku sedang berkutat dengan masakanku bersama bi Inem. Aku bingung harus ngapain, Verlie pulang agak telat,dan akhirnya aku mutusin buat bantu masak bi Inem di dapur.
Kalo ditanya soal masak memasak,aku jagonya. Karna meskipun dulu aku manja bangeet,tapi aku selalu diajarin masak sama mami. Dan akhirnya aku jago sampe sekarang.
Kandungan ku sudah berjalan 2 bulan, aah rasanya aku rindu sahabat sahabatku. Pasti mereka sedang sibuk dengan urusan pernikahan, atau skripsi.
Oh iya,Bang Vigo sama Indi udah mau nikah,kebetulan aku tau kmaren di telfon sama Indi. Gak kerasa mereka pacaran lama akhirnya nikah juga.Tingnong...
Bel bunyi,Siapa ya? Apa Verlie?
"Biar aku aja bi." kulihat Bi inem yang akan segera membukakan pintu cepat-cepat aku tahan.
Saat aku buka....
"Hai istriku.." Lihat siapa dia? Cowok ngeselin, katanya mau pulang telat tapi boong. Ishhhhh
"Apa!? Masuk!"
"Judes amat bumil"
Aaaah Verlie malah menarik pinggang ku lalu mendekapku erat. Kebiasaan banget suka manja.
Aku pura-pura ngambek aja biar dia ngerajuk."Ih ko cuek gitu sih? Iya iya maaf emang tadinya aku mau pulang telat karna ada meeting sore. Tp aku cancel aja karna aku lagi kangen sama istri aku." Tuhkan,boong lagi pasti nih. Pinter gombal,pinter modus.
"Yaudah si" balasku ketus
"Ke kamar ya" bisiknya ke telingaku, dengan reflex aku menggeleng. Karna pasti dia minta jatah.
"Ayo ah! Dosa loh nolak suami" Dan benar saja percuma aku nolak,karna aku pun sebagai seorang istri harus melayani suami dengan baik. Hmm
Author pov
Verlie menggendong Yara dengan bridalstyle menuju kamar nya. Lalu menidurkan Yara di tempat tidurnya, Verlie cepat-cepat membuka jas dan sepatu nya lalu menghantam tubuh mungil istrinya.
"Pelan-pelan,ada baby" bisik Yara pelan
Verlie mengangguk lalu melumat bibir Yara, Yara menikmati ciuman suaminya lalu mengaitkan kedua tangan nya di leher Verlie. Verlie tidak tinggal diam,dia membuka kancing kemeja yang dikenakan Yara, terpampang lah dua buah dada yang menjadi favorite Verlie.
Verlie menghisap puting payudara nya,memainkan lalu membuka semua pakaian yang mereka kenakan. Hingga tidak tersisakan sehelai benang pun.
"Siap?" tanya Verlie, Yara mengangguk.
"Shhhhhhhh..." desahan Yara membuat Verlie terus menancapkannya.
Dan selebihnya,kalian bayangin aja sendiri 😪
🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁
"Bangun,makan malem dulu." Yara mengguncang guncangkan.tubuh Verlie yang tidak mau bangun.
"Iya iya bentar."
Setelah itu Yara keluar,lalu menuruni anak tangga dan membantu Bi Inem menyiapkan piring.
"Tuan belum bangun nyonya?"tanya Bi Inem yang melihat Majikannya berjalan sendirian"Sudah bi,lagi mandi"
"Oh iya nyonya saya lupa, tadi ada Bu Rosa nelfon lewat telfon rumah. Katanya Nelfon ke nomor nyonya sama tuan semalem enggak di angkat-angkat. Kebetulan bibi lagi mau ke belakang,telfon rumah bunyi. Yaudah bibi angkat aja,kata Bu Rosa sekarang jam 8 dia mau kesini." jelas Bi Inem panjang x lebar
"Oh iya bi kalo soal semalem, hp Aya sama Verlie di silent,Kita tidur soalnya cape banget. Makasi ya bi"
"Sami sami nyonya"
Verlie yang melihat Yara sedang menyiapkan sarapan untuk nya tersenyum lalu memeluk tubuh Yara dari belakang.
"Morning my litle wife"
"Iiish aku udah besar,stop bilang aku kecil kecilan"
"Iya deh iya yang udah mau jadi mamiii"
Yara tersenyum mendengarnya, lalu menuangkan nasi serta lauk dan sayuran untuk sarapan suaminya.
"Sarapan dulu,kamu harus dikasih banyak asupan supaya gak sakit gara-gara ngurusin pekerjaan kamu." ucap Yara yang sudah menaruh piring didepan Verlie
"Siap bu bos,kamu juga harus gitu karna sekarang ada baby jadi harus dijaga pola makannya"
"Iya sayang."
15menit kemudian mereka sudah menyelesaikan sarapan paginya. Saat ini mereka sedang berada di teras rumahnya.
"Aku berangkat ya,kamu jangan kemana-mana. Katanya kan bunda mau kesini." Ucap Verlie lalu mencium kening Yara dan perut nya yang masih rata.
"Iya sayang. Hati-hati ya,jangan ganjen disana apalagi ganjen sama sekertaris kamu"
"Iya enggak bakal ko,aku berangkat ya. Hallo baby, papi berangkat ya. Jangan nakal loh,kasian mami kamu kalo baby nakal" Verlie tersenyum lebar seraya mengecup perut Yara.
"Iya papii"
Tak lama Verlie langsung menancap gas, Yara yang masih berdiri tersenyum hangat lalu masuk ke dalam rumahnya.
Verlyara
Vote & comment ❤
KAMU SEDANG MEMBACA
VERLYARA
Teen FictionSebuah kisah yang menceritakan antara mereka yang tidak saling kenal menjadi saling kenal, yang tidak saling sayang menjadi saling menyayangi,yang tidak saling menjaga menjadi saling menjaga dan melindungi serta mencintai. Memang sebuah pertemuan ti...