Dorr....dorr....dorr....
"Mamiiiiiiiiiii bukaaa" pekik Shasya yang sedang menggedor gedor pintu kedua orang tua angkatnya, karena sudah lebih 5 menit keduanya belum ada yang buka pintu sama sekali. Padahal Verlie sudah terkikik geli sambil memeluk tubuh Yara
"Ishhh kamu,awas ah kasian Sya kamu jail banget." gerutu Yara sambil bangkit dari tidurnya lalu membuka kunci pintu tersebut.
Yara membelalakan matanya saat melihat Shasya sedang berdiri di depan pintu seraya melipat tangan nya di depan dada dengan pipi menggembung dan bibir yang mengerucut. Sangat menggemaskan
"Kenapa sayang,hmm?" tanya Yara yang sudah berjongkok menyamakan dirinya dengan Shasya
"Sya kesel, mami sama papi gak ada yang bukain pintu. Padahal ini udah siang." Ujar Shasya yang masih setia dengan posisi nya
"Yaudah maafin mami sama papi deh,Sya masuk yuk" dengan sigap Shasya di gendong ala koala oleh Yara lalu menyimpannya di atas tempat tidur.
"Sya udah bangun?"tanya Verlie sambil terkikik geli
"Menurut papi?" balasnya sambil memalingkan wajah nya ke jendela
"Adudududuhhh... Princes papi ngambek. Maafin papi yaa.?"
"Gak mau"
"Lho kenapa?"
"Papi hiks... Jahaaaat...hiksss " Yara gelagapan yang melihat Shasya menangis lalu dengan cepat Yara meraih tubuh Gadis kecil itu kedalam pelukan nya
"Papi.. Gak sayang hikss sama Sya" ujarnya lagi
"Hei, papi gak ada bilang gitu. Papi sayang kok sama Sya" balas Verlie dengan mengubah posisi nya menjadi duduk lalu mengusap rambut Shasya dengan lembut
"Benel?"
Verlie mengangguk lalu berhasil membuju Shasya untuk memeluk nya.
"Sya sayang papi,sama mami" ujar Shasya yang terus terlihat menggemaskan
"Kita juga"
-------------
"Haiiii cewek" goda Arka yang tidak ada habisnya selalu mengganggu Shasya.
"MAMIIIIIIIIIIIII Huaaaaaaaaaaa"
Arka terbelalak mendengar pekikan dari gadis itu.
"Bang Arkaaaa,lo apain anak gue sih" ucap Yara lalu menenangkan Shasya
"Gak gue apa apain Ra,Ternyata anak lu bawel juga ya..makin ucul tau gak. Pengen gue karungin jadinya" balasnya sambil terkikik
Yara yang mendengar ucapan Arka lalu melototkan matanya.
Memang benar, sekarang Yara sedang berada di rumah Mami nya. Kebetulan ada Arka di rumah. Dero dan Vigo sudah kembali ke luar negeri, karna ada proyek disana. Agar 2bulan yang akan datang bisa menghadiri pernikahan Rayn dan Bella. Yara juga sudah menceritakan semua asal usul Lea kepada orang yang ada di rumah Maminya, terutama keluarganya.
"Om Alka cialan" ucap Shasya dengan histeris
"Hei anak cewek gak boleh ngomong kasar. Diajarin siapa hmm? Papi nanti kalo denger marah lhoo" ujar Yara dengan mengusap lembut kepala gadis itu.
"Diajalin Om Alka tadi"
"Bang Arka awas lo ya"
"Hehe peace Raaaa, peace adek gemeshhhh"
"Tau lo, dari tadi bikin ponakan gue nangis aja " Timpal Rayn yang baru saja datang dengan Bella
"Hallo, Sya yaa? Iiih lucu banget sih" ujar Bella yang langsung mencubit pipi chubby Shasya
"Aunty siapa?" tanya Shasya dengan polos
"Aunty ini temennya mami kamu, tante kamu juga" balas Bella dengan tersenyum
Shasya ikut tersenyum lalu mencium punggung tangan Bella.
"Lo tau Bell?" tanya Yara
Bella menggangguk
"Dikasih tau Rayn, Ra" Giliran Yara yang mengangguk"Lo tuh ya seharusnya jangan pacaran mulu. Bentar lagi lo berdua bakal nikah. Jangan ketemu Harusnya" Ujar Arka yang sedang berusaha membujuk Shasya agar mau bermain bersamanya
"Bilang aja Lo iri curut. Makanya cepet halalin si Risa noh!" timpal Rayn yang membuat Yara dan Bella tertawa mendengarnya.
"Tenang aja kalee lo gausah rusuh. Yakan neng mecin ku" balas Arka sambil mencubit pipi chubby Shasya, sedangkan Shasya sudah memekik kesakitan karna kejahilan Om sinting nya itu.
"Enak aja lo bilang anak gue micin" timpal Verlie yang baru saja muncul.
"Ya kan nama anak lo itu kwk merek micin Bapak Verlie" balas Arka seraya terkekeh lalu menciumi pipi Shasya
"Gak gak! Jangan samain pokonya,kalo lo bilang dia micin lagi gue colok mata lo pake garpu!" tukas Verlie dengan wajah so galak yang membuat orang orang di dalam rumah tersebut tertawa mendengarnya.
~VERLYARA~
"Sekarang kandungan kamu berapa bulan Ra?" tanya Papi Adnan
"8bulan mau 9 jalan pi."
"Pantesan udah gede, papi sama mami udah tua berarti ya. Udah mau nimang cucu" Balas Adnan sambil terkekeh
"Belalti Sya bukan cucu Oma sama Opa dong?" tanya Shasya yang sedang duduk di pangkuan Anita
"Eh siapa bilang? Sya juga cucu Oma sama Opa kok,yakan Opa?" ucap Anita menenangkan Shasya
"Iya dong. Sya kan mau punya baby,jangan nakal ya,sayang dedeknya nanti."
"Siap Opa"
Yara tersenyum mendengar obrolan anak gadisnya dengan orangtuanya. Hatinya terasa hangat bisa menjaga gadis cantik itu.
Salam ucul dali neneng Shasya❤😚
KAMU SEDANG MEMBACA
VERLYARA
Teen FictionSebuah kisah yang menceritakan antara mereka yang tidak saling kenal menjadi saling kenal, yang tidak saling sayang menjadi saling menyayangi,yang tidak saling menjaga menjadi saling menjaga dan melindungi serta mencintai. Memang sebuah pertemuan ti...