Rosa dan Suaminya tengah duduk di hadapan Yara yang sedang bingung karena dia melihat Mertuanya tidak datang berdua,melainkan dengan gadis cantik yang Yara ketahui mungkin umurnya baru saja 3 tahun kurang.
"Verlie udah berangkat Ra?" tanya Ayah mertuanya yang memulai percakapan duluan
"Udah,Yah. Kalo boleh tau, itu anak siapa?" tanya Yara dengan menatap lekat mata gadis mungil itu
"Biar bunda kamu yang ngomong."
"Hmm,jadi gini sayang. Bunda ada kesini sama Ayah tadinya mau ngobrol sama kamu sama Verlie juga. Eh Verlie nya udah berangkat,yaudah mending Bunda ngomong sama kamu aja. Anak ini anak temen bunda, tapi sayangnya mereka ngalamin kecelakaan di pesawat yang mereka tumpangi. Satu keluarga meninggal,cuma tersisa anak ini. Dia tidak ikut,melainkan dia dititipkan sama Bunda kemarin pagi. Tau taunya ada kabar kalo keluarga anak ini sudah meninggal. Yaudah bunda angkat aja dia jadi anak bunda. Kasian soalnya kalo di simpen di panti asuhan,pasti semuanya gk pernah terpenuhi. Namanya Shasya Luna ." Jelas Rosa pada Yara
"Sya,Kenalan dulu sama tante ini ya" lanjutnya
"Aku Shasya tante,seling dipanggil Sya" ucapnya lembut, sangat lembut
"Namanya cantik, kaya orangnya. Nama tante, Yara panggil aja tante Ara" ucap Yara sambil mencolek hidung mancung gadis kecil itu.
"Ternyata Sya gak susah di deketin ya Yah,Bun"
"Iya,anak ini baik sekali. Gak pernah rewel, gak pernah ngerengek-rengek. Tadi pagi dia nanyain orang tua nya,bunda terpaksa nyeritain semuanya supaya dia perlahan ngerti. Tapi bunda salut,dia anak yang sabar."
"Hmm bun,aku jadi gak sabar pengen cepet-cepet bayi aku keluar. Hehe"
"Sabar toh ndo. Wong kamu aja masih 2 bulan jalan kan" balas Ayah mertua nya sambil terkekeh
"Iyasih,eummm... Boleh gak Sya jadi anak angkat aku sama Verlie? " Pertanyaan Yara berhasil membuat kedua pasangan paruh baya itu membelalakan matanya, terkejut bukan main.
"Serius? Yakin kamu mau angkat Sya jadi anak kalian? Kamu belum ada bilang sama Verlie, kalo kita sih boleh boleh aja. Lagian takutnya kalo kita yang urus nanti Sya kesepian gak ada temen. " Tanya Rosa sambil sesekali melirik Sya yang sedang bermain di sekitar ruangan rumah Yara.
"Aku yakin Bun,Yah . Aku telfon Verlie dulu ya"
Dengan kecepatan nya, Yara buru-buru menelfon suaminya untuk meminta izin.
"Hallo sayang?kenapa?"
"Mmm. Mas, boleh gak aku minta izin?"
Kedua mertuanya membelalakan matanya saat Yara memanggil Verlie dengan sebutan mas
"Izin apa hmm?"
"Aku mau ngadopsi anak. Mmm lebih tepatnya ngangkat anak sih."
"Lho.. Kok ngedadak? Kok baru bilang?emang kamu ke panti? Kok gak ngajak aku?"
"Aku gak ada ke panti mas, disini ada Bunda ada Ayah juga. Mereka bawa anak kecil......... " Yara menjelaskan secara rinci kepada suaminya tentang Lea
"emang yakin, gak bakalan bikin kamu kerepotan? Maksud aku itu,ya aku mau mau aja ngangkat anak. Tapi takutnya kondisi kamu kan lagi hamil,takutnya kamu kelelahan gara gara banyak kegiatan. "
"Enggak sayang,aku udah tertarik banget buat jadiin Shasya anak kita. Mau ya ya?"
"Iya yaudah aku izinin,nanti aku jam 3 sore pulang cepet kok. Salam ke bunda sama ayah. Aku tutup ya aku ada meeting. Assalamualaikum istriku"
Tak lama panggilan pun terpututus, Yara tersenyum senang. Sekarang hari harinya pasti akan lebih menyenangkan dengan kehadiran Shasya.
"Sya mulai sekarang tinggal disini ya,panggil kita Oma sama Opa. Oke? Dan sekarang tante itu yang bakal jadi orang tua Sya,nanti Sya tinggal nunggu Papi angkat Sya pulang. Ya?" jelas Rosa pada Shasya yang sepertinya senang dia akan mempunyai keluarga baru.
"Oke oma Losa. Sya gak akan nakal disini." ucap Lea dengan khas suara anak kecil nya
"Yasudah,kita pulang ya. Nanti biar supir yang anterin barang barang Sya yang ada di rumah Ayah. Jaga baik baik Sya ya sayang. Bunda sama Ayah pamit. Ada kerjaan di kantor" Ucap Ayah mertuanya yang dibalas anggukan oleh Yara
🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁
"Mami Ala?" beo Shasya yang mengulang ucapan Yara
"Iya sayang,Sekarang Sya manggil tante Mami . Oke?" tanya Yara sekali lagi
"Oke Mami" Shasya mengucapkan itu dengan cuteface nya lalu memeluk Yara dengan erat.
Tak lama pintu terbuka menampilkan sosok pria tampan dengan membawa tas kantornya.
"Hei, Sya ya?" tanya Verlie sambil merengkuh tubuh mungil Lea
Shasya mengangguk.
"Om siapa?" tanya Shasya.
"Papi Sya dong" balas Verlie sambil mencubit pipi chubby Shasya.
Yara yang melihat keduanya pun tersenyum lalu menghampiri Verlie dan Shasya yang berada di dekat soffa.
"Ganti baju dulu ya,abis itu kita makan." ucap Yara sambil membawa tas Verlie ke ruang kerjanya.
"Mulai sekarang,Sya anak papi. Papi Verlie" ujar Verlie sambil tersenyum
"Papi Pelie?" beo nya dengan cadel
"Lhoo... Sya belum bisa bilang R ya?" tanya Verlie sambil terkekeh
Shasya cemberut
"Ckckck... Anak papi yang cantik sama Mami dulu ya. Papi mau ganti baju."
"Gak mau,pengen sama papi dulu"
"Sebentar aja ya, nanti Papi kesini lagi. "
Akhirnya Shasya mengangguk lalu beralih ke pangkuan Yara lalu mencium pipi Yara.
Yara sama Verlie udah punya Shasya, kira kira Mereka bakal sayang Sya gk ya? Pasti dong. Papi Pelie sama Mami Ala pasti sayang Sya. 😍
KAMU SEDANG MEMBACA
VERLYARA
Teen FictionSebuah kisah yang menceritakan antara mereka yang tidak saling kenal menjadi saling kenal, yang tidak saling sayang menjadi saling menyayangi,yang tidak saling menjaga menjadi saling menjaga dan melindungi serta mencintai. Memang sebuah pertemuan ti...