Senin, adalah hari yang berat bagi Angel. Hari Senin Angel harus upacara, setelah upacara dilanjutkan dengan olahraga karena jadwal pelajaran hari Senin di kelas Angel adalah olahraga, Matematika, dan lain-lain. Angel tidak mau mengatakan jadwal pelajaran hari Senin pokoknya. Membuat Angel sesak saja.
Kalau kata Reta sih, hari Senin itu hari yang paling berat buatnya, rasanya seperti diputuskan pacar. Untung Angel belum pernah pacaran, jadi dia tidak akan mengalami hari berat kecuali hari Senin.
Sekarang Angel sedang upacara, lebih tepatnya sedang menyanyikan lagu Indonesia Raya, karena sekarang jadwal kelasnya Angel yang menjadi petugas upacara. Sungguh Angel sangat kesal. Pagi-pagi saja dia sudah lelah seperti ini, apalagi nanti siang?
Setelah beberapa menit lamanya, akhirnya upacara selesai juga.
"Akhirnya selesai juga," ucap Angel kepada Reta di perjalanan menuju kelas.
"Belum, masih ada olahraga, belum lagi pelajaran-pelajaran selanjutnya," perkataan Rera barusan membuat Angel tidak bersemangat masuk kelas.
***
Setelah upacara Dirga langsung pergi ke kelasnya. Dia melihat ponselnya. Dia terkejut, orang itu mengiriminya pesan lagi.
Orang Sok Kenal
Jadi lo mau nerusin hubungan lo sama Shasa atau udahin aja?
Gue ga akan lepasin Shasa.
Lo keras kepala braderr
Dirga tidak membalasnya. Dirga pikir nanti lama-lama dia capek sendiri.
Dirga juga sudah menyimpan nomor orang itu yang ia beri nama Orang Sok Kenal.
Tapi, jika dipikir-pikir Dirga khawatir kalau Shasa kenapa-napa. Dengan secepat kilat, Dirga menghapus pikiran buruknya.
"Eh lo kemarin habis jalan sama Angel, ya?" tanya Dirga kepada teman sebangkunya itu, Sakti.
"Lo cemburu?"
"Enak aja,"
"Ya gue abis jalan sama dia,"
"Kok gu...,"
Belum sempat Dirga menyelesaikan ucapannya, Pak Guru sudah datang dulu ke kelasnya.
Sakti yang melihat Pak Guru yang masuk ke kelasnya hanya memutar bola matanya malas.
kenapa di sekolah ini ga ada jamkos sih?
***
Angel menolak ajakan Reta untuk pergi ke kantin, karena dia tidak lapar. Angel ingin pergi ke rooftop saja. Yap sekarang waktunya istirahat.
Angel menaiki tangga untuk sampai ke rooftop. Aduhh, capek gue, kenapa di sekolah sebagus ini gak ada lift sih?
Setelah rooftop berhasil Angel tempati, dia duduk merenungkan nasib. Nasibnya yang merindukan keluarga nya. Pikirannya yang masih penasaran, mengapa Dirga harus menjaganya. Hemm, Angel pusing, dia bisa kurus kalau begini terus!
"Ngelamun mbaknya?" Angel menoleh ke sumber suara, dan dia melihat Sakti yang sedang berbicara padanya.
"Paan si lo! Bisa ga sih ga usah ganggu gue?!"