Dirga sedang bingung sekarang. Lanjutkan atau selesaikan? Arhhh dia benar-benar sangat pusing sekarang.
Pukul 22.47
Biasanya Dirga sudah tidur jika jarum pendek dalam jam menunjukkan angka 08.30. Tapi tidak untuk sekarang.
"Gue harus gimana sekarang?!!"
"Selesein atau lanjutin?"
"Kenapa gue jadi kayak gini, sih?!"
"Kalau tau gini, gue ga akan nembak Shasa!"
"Tau ah,"
"Tidur aja deh!"
Dirga tidur di kasurnya. Dia menutup matanya. Tapi dia tidak bisa tidur. Dirga sudah mencoba untuk tidur, tapi tidak bisa!
"Kok gue gabisa tidur sih! Kenapa gue harus mikirin cewek? Ah tau ah!"
Dengan sekuat tenaga, dia memaksakan dirinya untuk tidur.
Pukul 23.25
"Udah hampir satu jam gue merem, tapi ga tidur-tidur!" Dirga kesal akhirnya dia keluar dari kamarnya.
Dirga heran, mengapa pintu kamar Angel terbuka? Lampunya masih menyala lagi. Karena Dirga penasaran, akhirnya dia pergi ke kamar Angel.
"Lo belum tidur?"
Angel yang tadinya sedang memakan cemilan dikamarnya, menoleh kearah sumber suara.
"Lo kalau udah tau ga usah nanya!"
"Ohhh, pantesan lo selalu telat kalau ke sekolah, ternyata lo kalau tidur malem-malem?"
"Tidur ya malem gimana sih ah,"
"Maksudnya tengah malam!"
"Terserah lo aja deh, sana pergi dari kamar gue! Tumben jam segini belum tidur? Mikirin Shasa?"
"Iya gue lagi mikirin Shasa, eh gue boleh curhat ga sih ke lo?"
Pertanyaan Dirga barusan membuat Angel terkejut. Baru pertama kali Angel melihat ada laki-laki yang mau curhat ke Angel.
"Siapa lo? Temen gue juga bukan,"
"Ya udah deh, lo mau ga jadi temen gue?"
"Yayayalah," ucap Angel malas.
"Sebenarnya gue bingung mau lanjutin hubungan gue sama Shasa, atau udahin aja. Menurut lo gimana?"
"Lo kalau cerita yang lengkap dong, sebabnya lo tanya kayak begituan emang ada apa?"
"Ada orang yang chat gue, katanya kalau gue pengin Shasa selamat, gue harus selesein hubungan gue sama Shasa,"
"Kalau menurut gue sih, lo udahin aja hubungan lo sama Shasa, ini demi keselamatannya. Terus yang chat lo itu udah nyoba nyelakain Shasa?"
"Udah, dia yang ngunci Shasa di toilet waktu itu dan dia juga udah nyoba nabrak Shasa waktu itu, tapi gue berhasil nolongin Shasa,"
"Oke, mending lo putusin dia aja, kasian Shasanya. Ntar kalau dia kenapa-napa, lo mau tanggung jawab? Orang sekarang aja gue masih jadi tanggung jawab lo,"
Dirga memikirkan ucapan Angel barusan. Benar juga sih, Angel kan masih menjadi tanggungjawabnya. Nanti kalau Shasa kenapa-napa, lalu ada orang yang tahu bahwa sebab Shasa kenapa-napa itu karena Dirga enggak mau ngelepasin Shasa, bagaimana? Pasti mereka meminta pertanggungjawaban dari Dirga.
"Ya udah deh, thanks ya?"
Angel mengangguk. Setelah itu, Dirga pergi ke kamarnya. Sekarang dia sudah mengantuk. Dirga juga sekarang sudah tenang karena curhat dengan Angel. Angel memang teman curhat terbaik.