Angel duduk di kursi taman yang ada di kota. Semua pertanyaan yang terlintas di benaknya sudah terjawab semua. Sekarang dia tahu bahwa ternyata Sakti dan Aurell menusuknya dari belakang. Jujur, Angel berat harus menjalani ini semua tapi dia yakin ada Rama yang selalu ada di sisinya. Rama selalu ada untuk Angel dalam keadaan senang maupun susah.
"Lo jangan sedih lagi ya Ngel? Gue pasti akan selalu ada buat lo, gue ga akan ninggalin lo kecuali kalo maut memisahkan kita,"
"Kenapa sih orang-orang yang gue sayang nusuk gue dari belakang Ram? Salah gue apa? Kenapa mereka bisa sejahat itu ke gue? Gue baru sadar ternyata sahabat terbaik gue itu Reta bukan Aurell padahal jelas-jelas persahabatan gue sama Aurell lebih lama daripada persahabatan gue sama Reta,"
"Lamanya persahabatan ga menjamin orang itu akan baik apa ga sama lo. Karena buktinya Aurell yang udah kita kenal dari SMP lebih murah dari harga 1 buah permen. Emang dia ga malu apa udah di jadiin selingkuhan, terus di putusin lagi! Rendah banget,"
"Gue ga nyangka dia bisa setega itu ke gue! Gue benci Aurell GUE BENCIIIII!" teriak Angel.
Rama menepuk bahu Angel pelan-pelan.
"Lo yang sabar ya Ngel? Gue akan selalu ada di samping lo tapi kalo umur gue panjang,"
"Dih lo kenapa sih! Lo nakutin gue tau ga! Jangan bahas soal umur ah, umur kan cuma Tuhan yang tahu!"
"Iya iya maafin gue. Btw lo masih mau nikah sama Sakti?"
"Engga pake banget! Denger namanya aja gue udah ga sudi!"
"Haha dulu lo cinta banget tapi sekarang lo benci banget! Emang remaja labil,"
"Dih gue udah dewasa tau!"
"Tapi menurut gue lo masih tetep babyyyyyy,"
"Gue udah bukan bayi lagi Sakti!"
"Sakti?"
"Eh Rama maksudnya,"
"Sempet sempetnya sih lo mikirin Sakti!"
"Gue ga mikirin Sakti kok, gue cuma keceplosan doang,"
"Iya iya serah lo,"
Setelah cukup lama mereka bersendau gurau, rasanya Angel ingin pulang. Dia sudah merindukan mamahnya. Entah mengapa jika Angel sedang sedih, dia sering sekali rindu kepada mamahnya itu.
"Ram pulang yuk?"
"Ayooo,"
"Tapi sebelumnya lo harus janji dulu,"
"Janji apa?"
"Lo harus janji akan selalu ada buat gue, janji?"
"Gue akan ngabisin sisa hidup gue sama lo, janji,"
Jari kelingking mereka bertemu.
Angel yang mendengar kata 'janji' di ucapkan oleh bibir Rama tersenyum bahagia. Rasanya Angel sudah tenang sekarang.
***
Angel pulang dengan mata sembab. Asyla yang melihat anaknya pulang dengan mata sembab khawatir. Asyla mendekat kearah Angel yang baru saja membuka pintu rumah.
"Angel kamu gapapa kan sayang? Ada yang sakit ga? Kamu kok bisa kayak gini? Kamu diapain?"
Angel risih mendengar beberapa pertanyaan yang dilontarkan mamahnya itu. Tapi dia juga senang karena itu tandanya Asyla sangat menyayanginya.
"Angel sakit mah,"
"Sakit apa sayang? Kita ke rumah sakit sekarang ya?" Asyla benar-benar khawatir sekarang.