Setelah kepergian Sakti ke Jerman, hari-hari Angel tampak membosankan. Angel sering sekali melamun di kelas. Dia tidak suka keadaan seperti ini. Angel ingin Sakti kembali padanya.
Sekarang Angel sedang duduk di taman sekolah bersama Reta.
"Ngel lo tau ga? Disekolah kita ada murid baru!" ucap Reta kepada Angel.
"Hmmmm,"
"Ish lo mah! Tadi gue abis liat waktu berangkat sekolah, ga sengaja sih. Dia ganteng banget loh Ngel!"
"Gantengan Sakti,"
"Dih lo mah, kapan sih lo bisa ngelupain Sakti sebentar aja?! Setaun doang! Carilah kesibukan yang lain Ngel, deketin tuh cowok baru kek! Lo kan cantik, pasti dia mau!"
"Ga mungkin banget gue deketin dia Reta! Gue aja masih mikirin Sakti gini,"
"Sakti itu sekarang juga pasti lagi sibuk kuliah demi meraih kesuksesan biar bisa hidup enak sama lo, lo juga harus belajar biar pintar nanti kalian sama-sama sukses dan hidup kalian pasti bahagia!"
"Bener juga Ret, ya udah sekarang gue harus bisa ngelupain Sakti, tapi cuma setaun aja!"
"Nah gitu dong!"
"Ya udah yuk Ret kita ke kelas!"
"Ayo!"
Angel dan Reta pergi ke kelas mereka. Namun saat mereka di perjalanan menuju kelas, mereka bertemu dengan murid baru yang baru saja Reta ceritakan.
Mata Angel dan mata cowok baru itu bertemu.
"Angel?"
"Rama?"
Angel menarik tangan Reta dan berjalan lebih cepat seolah-olah dia ingin menghindar dari Rama.
"Angel Ngel Angel," panggil Rama, tetapi Angel tidak peduli.
Saat Angel dan Reta sudah sampai di kelas, Reta penasaran mengapa Angel bersikap seperti itu tadi saat ada Rama.
"Dia siapa sih Ngel?"
"Rama Julian Stefano,"
"Lo kenal?"
"Dia temen SMP gue dulu,"
"Kok lo tad..."
"Udah ya Ret gue mau tidur ngantuk,"
Kok gue jadi penasaran ya sama masalalu Angel dan Rama?
***
"Ish kok gue bisa ketemu dia lagi sih! Gatau kenapa sejak kejadian itu gue jadi benci banget sama dia! Setelah beberapa tahun gue coba ngelupain saat itu dan gue berhasil, eh dia muncul lagi! Sia-sia dong usaha gue selama ini buat lupain!"
"Sekarang gue harus apa? Gue takut dia bakal ngerusak semuanya karena Sakti kan ga ada di sisi gue! Gue takut dia bakal ngerusak hubungan gue sama Sakti!"
"Tapi kan gue ga boleh berpikir negatif dulu!"
Saat Angel sedang kesal, ponsel Angel berdering.
"Halo?"
"Halo Ngel,"
"SAKTI? AKU KANGEN BANGET SAMA KAMU SAK! AKHIRNYA KAMU TELEPON AKU JUGA!"
"Aku tahu kamu pasti lagi ngangenin aku, tapi sayangnya aku ga kangen sama kamu."
"Dihhhh ko gitu!"
"Haha ya enggalah, aku kangen banget sama kamu Ngel! Kamu lagi apa?"
"Lagi usaha,"