B AJA DONG KALO NGOMONG!

27 4 0
                                    

Setelah pulang sekolah, Rama mengajak Angel ke salah satu cafe di Bandung. Mereka berdua pergi ke cafe menggunakan ninja hitam milik Rama.

Sekarang mereka berdua sedang menikmati makanan yang mereka pesan.

"First time gue makan bareng sama lo di Bandung Ngel," ucap Rama memulai pembicaraan.

"Iya, lo kok tumben banget ngajak gue makan bareng?"

"Gatau, sebenernya gue ga tau kenapa ya akhir-akhir ini gue jadi baik banget ke lo,"

"Lo aja ga tau apalagi gue!"

"Kayaknya Ngel..."

"Kayaknya apa?"

"Kayaknya..."

"Kayaknya apa sih!"

"Kayaknya gue suka deh sama lo,"

"Untung suka ga cinta,"

"Kalo cinta gimana?"

"Ya ga gimana-gimana, kan wajar aja seseorang cinta sama lawan jenisnya,"

"Kalo orang yang disukai udah punya pacar gimana?"

"Orang itu ada hak buat mencintai lawan jenisnya, cinta itu ga bisa dipaksain, mau si orang yang di sukainya cewek ataupun cowok,"

"Kalo yang disukai bukan lawan jenisnya gimana?"

"Dih masa sejenis!"

"Yakan didunia tuh ga ada yang ga mungkin,"

"Ih tapi kan... iuwww,"

"Hahahaha,"

"Oh iya Ram, lo waktu masih di Jerman sering ketemu Aurell ga?"

"Ya sering dong, banyak tau cowok-cowok Jerman yang suka sama Aurell!"

"Kok bisa?"

"Ya jelas lah, Aurell kan cantik. Anaknya baik lagi ga kayak lo,"

"Sebenernya gue juga baik tau! Tapi kalo lagi mood aja,"

"Ya iya lah, semua orang juga baik kalo lagi mood mah. Tapi kalo si Aurell tuh baiknya kapan pun dan dimana pun!"

"Wihh gue bangga deh temenan sama dia,"

"Jangan lo manfaatin ya Ngel, kasihan dia,"

"Ya kali gue manfaatin Aurell!"

"Gue ngerasa waktu kayak cepet banget. Dulu kita masih remaja yang baru masuk SMP, dan sekarang kita mau lulus aja,"

"Iya, dan untungnya sebelum kita lulus dari SMA, lo udah taubat duluan. Untung aja lo udah minta maaf ke gue,"

"Haha mungkin Tuhan sayang sama gue,"

"Tuhan itu sayang sama semuanya,"

"Tuhan sayangnya ke semua, kalo aku sayangnya sama kamu,"

"Duh Rama! Gue jadi terbang gini nih gara-gara lo!"

"Jujur banget sih lo Ngel!"

"Akukan anak baik jadi harus jujur,"

"Serah lo deh."

"Ya udah yuk Ram kita pulang, udah sore nih."

"Biasanya lo waktu SMP main sampe malem aja biasa aja,"

"Itukan dulu, sekarang gue udah be better,"

"Ya udah yuk gue mau bayar dulu,"

"Iya,"

Setelah proses pembayaran selesai, mereka berdua pergi dari cafe. Rama dan Angel pergi ke tempat parkir untuk mengambil motor Rama.

"Sini gue pakein," ucap Rama sambil memakaikan helm ke kepala Angel.

"Makasih,"

Rama tersenyum.

Mereka naik ke motor Rama kemudian mulai berjalan pulang ke rumah.

***

Angel sedang membuka album foto SMP nya. Dia sedang melihat para remaja kecil yang baru saja lulus dari SD sedang bermain di taman sekolah. Dia melihat dirinya dan Rama. Dirinya yang sering sekali menggoda Rama karena tertariknya. Rama yang merasa kurang nyaman menghadapi sikap Angel yang terlalu berlebihan kepadanya. Semua ada di album foto. Angel ingat sekali dulu waktu dia menggoda Rama karena tampannya, dan Rama yang memasang wajah kesalnya di foto oleh guru mereka. Angel tersenyum mengenang kenangan itu.

"Lucu," katanya.

"Gue kangen lo Ram,"

"Gue bingung sebenernya gue suka ga sih sama lo? Sebenernya gue sukanya sama lo atau sama Sakti sih Ram? Tapi masa iya Sakti yang tiga tahun sama gue bakal kalah sama lo yang baru aja dateng ke kehidupan gue? Eh tapi Rama kan datengnya udah dari lama, cuma pernah berpisah aja. Dih kok gue jadi bingung gini sih?!"

"Sebenernya gue sukanya sama siapa sih! Ah tau ah, gue yakin nanti pasti akan ada jawabannya,"

"Gue jadi kangen Sakti. Biasanya kalo istirahat, kita ke rooftop kalo ga ke kantin bareng. Biasanya kalo abis sekolah, kita ke danau. Dan dulu kita namainnya Danau Elti. Gue bener-bener kangen banget sama lo Sak, lo inget gue ga ya?"

Ponsel Angel berdering menandakan ada telepon yang masuk.

"Halo?"

"Halo Angel!"

"Rama? Lo ngapain nelpon gue malem malem?"

"Kangen,"

"Diiihhh,"

"Ga ada kata-kata lain apa selain 'dih'?"

"Ada tapi gue penginnya 'dih',"

"Kenapa?"

"Bagus aja gitu,"

"Lo belum tidur?"

"Ya belum lah orang gue aja lagi teleponan sama lo!"

"Hari ini kita first time nya banyak banget ya Ngel? Ke cafe bareng dan teleponan,"

"Iya, btw lo tinggal dimana?"

"Apartemen ayah,"

"Ooh gitu, eh udah dulu ya Ram gue udah ngantuk nih,"

"Eh iya iya, night princess,"

"Okay,"

Angel meletakkan ponselnya ditempat biasa kemudian dia bersiap untuk tidur karena memang dia sudah sangat mengantuk sekarang.

***

Ini adalah Hari Minggu. Biasanya kalau ada hari libur, Sakti pasti mengajak Angel pergi. Tapi itu dulu, sekarang Sakti sudah berada jauh dari Angel. Jujur, Angel rindu dengan sikap Sakti yang tidak membosankan.

Sekarang Angel sedang duduk di ruang keluarga bersama keluarganya. Daniel juga ada disana, dia berangkat siang ke kantor jadi sekarang dia masih dirumah.

"Duh bosen banget sih di rumah terus, kalo ada Sakti pasti dia ngajak Angel pergi!"

"Lo mau UN pikirannya Sakti terus!" ucap Sela kepada Angel.

"Dih gue tuh bukann cuma mikirin Sakti, kadang gue juga mikirin matematika, fisika, english, malah kadang gue mikirin Rama,"

"Kamu suka Rama Ngel?" tanya Daniel kepada anak keduanya itu.

"Eh engga dong, Angel tuh mikirin Rama karena Rama tiba-tiba aja pindah ke Indonesia, jadi kan penasaran Angelnya kenapa dia pindah,"

"Dia pindah karena pengin ketemu kamu,"

"Papah kata siapa?"

"Kata Samosir, ayah Rama,"

"Kok bisa gara-gara aku ya pah? Nge-fly aku jadinya nih,"

"Iuwww alay banget sih lo!" ejek Sela.

"Dih ya biarin,"

"Lo tuh udah muka pas-pasan, sering dihukum, bucin, alay, HIDUP LAGI!" ucap Arsela dengan menekan kata 'hidup lagi'.

"B AJA DONG KALO NGOMONG!"

***

TERIMAKASIH TELAH MEMBACA CERITA ANGELA

VOTE DAN KOMEN YA TEMAN-TEMAN😘

Angela [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang